Kemenkum Sulsel Dampingi Penyempurnaan Dokumen IG Tenun Sutera Sengkang
Tim SINDOmakassar
Jum'at, 18 April 2025 - 18:06 WIB
Kanwil Kemenkum Sulsel) melakukan pendampingan penyempurnaan dokumen deskripsi tenun sutera Sengkang di Kabupaten Wajo. Foto: Istimewa
Bagi pecinta kain tradisional, tenun sutera Sengkang sudah tidak asing lagi. Namun, keindahan warisan budaya ini kini selangkah lebih dekat menuju pengakuan resmi sebagai produk Indikasi Geografis (IG).
Sesuai Dengan Surat Perintah Kakanwil Andi Basmal, selama tiga hari (15-17 April 2025), tim Kantor Wilayah Kementerian Hukum Sulawesi Selatan (Kanwil Kemenkum Sulsel) melakukan pendampingan penyempurnaan dokumen deskripsi tenun sutera Sengkang di Kabupaten Wajo.
"Ini bukan sekadar dokumen administratif, tapi langkah strategis untuk melindungi dan meningkatkan nilai ekonomi produk kebanggaan masyarakat Wajo," ungkap Teguh Firmanto, Analis Kekayaan Intelektual Ahli Madya yang memimpin tim pendampingan.
Tim yang juga beranggotakan Andi Nurfajri RA. dan Zulhastanto (keduanya Analis Kekayaan Intelektual Ahli Muda), serta Fatimah Dwi Safitri (Pelaksana), memulai rangkaian kegiatan dengan berkunjung ke Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Wajo pada 15 April 2025.
Tim diterima langsung oleh Kepala Dinas, Aso Ashari, bersama para pejabat struktural lainnya. Turut hadir dalam pertemuan tersebut ketua Silk Solution Center (SSC), perwakilan pengusaha dan pengrajin sutra. Pertemuan awal ini menjadi momentum untuk membahas kelengkapan data dukung yang masih dibutuhkan dalam dokumen deskripsi IG.
Pada hari kedua tepatnya 16 April 2025, kegiatan dilanjutkan di Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah. Dengan suasana yang lebih teknis, tim bersama stakeholder terkait bahu-membahu memperbaiki catatan koreksi dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual.
"Kami fokus pada penyempurnaan logo tenun sutera Sengkang beserta makna filosofis, sosiologis, dan historisnya. Juga melengkapi data pendukung seperti surat rekomendasi kepala daerah dan dokumentasi metode tenun tradisional Sobbi dan Arek-arek," jelas Teguh.
Sesuai Dengan Surat Perintah Kakanwil Andi Basmal, selama tiga hari (15-17 April 2025), tim Kantor Wilayah Kementerian Hukum Sulawesi Selatan (Kanwil Kemenkum Sulsel) melakukan pendampingan penyempurnaan dokumen deskripsi tenun sutera Sengkang di Kabupaten Wajo.
"Ini bukan sekadar dokumen administratif, tapi langkah strategis untuk melindungi dan meningkatkan nilai ekonomi produk kebanggaan masyarakat Wajo," ungkap Teguh Firmanto, Analis Kekayaan Intelektual Ahli Madya yang memimpin tim pendampingan.
Tim yang juga beranggotakan Andi Nurfajri RA. dan Zulhastanto (keduanya Analis Kekayaan Intelektual Ahli Muda), serta Fatimah Dwi Safitri (Pelaksana), memulai rangkaian kegiatan dengan berkunjung ke Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Wajo pada 15 April 2025.
Tim diterima langsung oleh Kepala Dinas, Aso Ashari, bersama para pejabat struktural lainnya. Turut hadir dalam pertemuan tersebut ketua Silk Solution Center (SSC), perwakilan pengusaha dan pengrajin sutra. Pertemuan awal ini menjadi momentum untuk membahas kelengkapan data dukung yang masih dibutuhkan dalam dokumen deskripsi IG.
Pada hari kedua tepatnya 16 April 2025, kegiatan dilanjutkan di Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah. Dengan suasana yang lebih teknis, tim bersama stakeholder terkait bahu-membahu memperbaiki catatan koreksi dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual.
"Kami fokus pada penyempurnaan logo tenun sutera Sengkang beserta makna filosofis, sosiologis, dan historisnya. Juga melengkapi data pendukung seperti surat rekomendasi kepala daerah dan dokumentasi metode tenun tradisional Sobbi dan Arek-arek," jelas Teguh.