Simulasi Gempa-Tsunami di Kendari, Pertamina Libatkan Warga
Tim SINDOmakassar
Jum'at, 02 Mei 2025 - 20:06 WIB
Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi melalui Integrated Terminal (IT) Kendari menggelar simulasi bencana gempa bumi dan tsunami di Kelurahan Mata, Kota Kendari. Foto/Istimewa
Memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) 2025, Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi melalui Integrated Terminal (IT) Kendari menggelar simulasi bencana gempa bumi dan tsunami di Kelurahan Mata, Kota Kendari. Kegiatan ini bertujuan memperkuat budaya siaga bencana serta membangun ketangguhan masyarakat pesisir yang rentan terhadap bencana alam.
Simulasi dilakukan melalui kolaborasi antara Pertamina, BPBD Kota Kendari, Pemerintah Kelurahan Mata, relawan “Mata Siaga”, pelajar, tenaga medis, dan masyarakat umum. Rangkaian kegiatan dimulai dengan skenario gempa bumi berkekuatan tinggi, dilanjutkan evakuasi menuju titik kumpul aman, serta simulasi peringatan dini tsunami dan evakuasi ke zona aman yang lebih tinggi.
Integrated Terminal Manager Pertamina Patra Niaga Sulawesi, Supriyono Agung Nugroho, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk komitmen perusahaan untuk memperkuat kapasitas masyarakat di sekitar wilayah operasionalnya.
"Keselamatan dan ketangguhan masyarakat merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keberlanjutan operasional kami. Melalui simulasi ini, kami ingin membangun kesadaran kolektif akan pentingnya kesiapsiagaan bencana, sekaligus mempererat sinergi antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat,” ungkap Supriyono.
Tak hanya sebagai latihan teknis, kegiatan ini juga menjadi sarana edukasi publik mengenai tanda-tanda bencana, jalur evakuasi, serta pentingnya memiliki rencana tanggap darurat di lingkungan masing-masing.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw, menambahkan bahwa inisiatif ini sejalan dengan komitmen keberlanjutan perusahaan.
"Simulasi ini tidak hanya relevan dalam konteks kesiapsiagaan, tapi juga merupakan bentuk nyata kontribusi kami terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin ke-11 tentang Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan serta poin ke-13 terkait Penanganan Perubahan Iklim. Kami ingin memastikan bahwa Pertamina hadir sebagai mitra strategis dalam membangun masyarakat yang tangguh dan sadar risiko,” jelas Fahrougi.
Simulasi dilakukan melalui kolaborasi antara Pertamina, BPBD Kota Kendari, Pemerintah Kelurahan Mata, relawan “Mata Siaga”, pelajar, tenaga medis, dan masyarakat umum. Rangkaian kegiatan dimulai dengan skenario gempa bumi berkekuatan tinggi, dilanjutkan evakuasi menuju titik kumpul aman, serta simulasi peringatan dini tsunami dan evakuasi ke zona aman yang lebih tinggi.
Integrated Terminal Manager Pertamina Patra Niaga Sulawesi, Supriyono Agung Nugroho, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk komitmen perusahaan untuk memperkuat kapasitas masyarakat di sekitar wilayah operasionalnya.
"Keselamatan dan ketangguhan masyarakat merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keberlanjutan operasional kami. Melalui simulasi ini, kami ingin membangun kesadaran kolektif akan pentingnya kesiapsiagaan bencana, sekaligus mempererat sinergi antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat,” ungkap Supriyono.
Tak hanya sebagai latihan teknis, kegiatan ini juga menjadi sarana edukasi publik mengenai tanda-tanda bencana, jalur evakuasi, serta pentingnya memiliki rencana tanggap darurat di lingkungan masing-masing.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw, menambahkan bahwa inisiatif ini sejalan dengan komitmen keberlanjutan perusahaan.
"Simulasi ini tidak hanya relevan dalam konteks kesiapsiagaan, tapi juga merupakan bentuk nyata kontribusi kami terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin ke-11 tentang Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan serta poin ke-13 terkait Penanganan Perubahan Iklim. Kami ingin memastikan bahwa Pertamina hadir sebagai mitra strategis dalam membangun masyarakat yang tangguh dan sadar risiko,” jelas Fahrougi.