Pertamina Latih Warga Desa Baji Mangngai lewat Simulasi Penanggulangan Kebakaran
Tim SINDOmakassar
Rabu, 21 Mei 2025 - 11:02 WIB
Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi melalui AFT Hasanuddin menggelar simulasi penanggulangan kebakaran dengan melibatkan warga Desa Baji Mangngai, Kabupaten Maros. Foto/Istimewa
Sebagai bagian dari komitmen terhadap keselamatan, Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi melalui Aviation Fuel Terminal (AFT) Hasanuddin menggelar simulasi penanggulangan kebakaran pada Jumat (16/5) pekan lalu. Kegiatan ini diadakan di area operasional AFT Hasanuddin dan wilayah Ring 1, Dusun Pao Pao, Desa Baji Mangngai, Kabupaten Maros.
Simulasi ini melibatkan tim internal AFT Hasanuddin, Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Maros, TNI/Polri, Tim Penanggulangan Bencana Desa Baji Mangngai, dan perwakilan masyarakat sekitar. Skenario latihan mencakup deteksi kebakaran, pelaporan insiden, prosedur evakuasi, serta praktik pemadaman dengan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
Sebagai bagian dari Program Desa Mandiri Tangguh Bencana, Pertamina juga menyerahkan bantuan 10 unit APAR dan 1 unit mesin pemotong pohon kepada masyarakat Desa Baji Mangngai. Bantuan ini mendukung inisiatif AFT Hasanuddin untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana.
Aviation Fuel Terminal Manager Hasanuddin, Abdul Muis, menyampaikan pihaknya ingin memastikan bahwa baik pekerja maupun masyarakat memahami langkah-langkah keselamatan dan evakuasi saat terjadi keadaan darurat. "Ini adalah wujud nyata komitmen Pertamina dalam mengedepankan aspek HSSE (Health, Safety, Security, and Environment)," kata dia.
Kepala Desa Baji Mangngai, Abdul Latif, menyampaikan terima kasih atas perhatian Pertamina kepada warga. “Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan warga agar siap dan tidak panik saat menghadapi situasi darurat,” ujarnya.
Area Manager Communication, Relation & CSR Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw, menambahkan bahwa kegiatan ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB). “Program ini mendukung pencapaian TPB Nomor 11 tentang Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan dengan menciptakan komunitas yang tangguh terhadap bencana,” jelas Fahrougi.
Selain simulasi, warga juga mendapat edukasi tentang penggunaan APAR, penanganan kebakaran akibat kebocoran gas LPG, serta pentingnya pelaporan dini kepada pihak berwenang. Kegiatan ini rutin dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat di sekitar fasilitas bahan bakar aviasi.
Simulasi ini melibatkan tim internal AFT Hasanuddin, Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Maros, TNI/Polri, Tim Penanggulangan Bencana Desa Baji Mangngai, dan perwakilan masyarakat sekitar. Skenario latihan mencakup deteksi kebakaran, pelaporan insiden, prosedur evakuasi, serta praktik pemadaman dengan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
Sebagai bagian dari Program Desa Mandiri Tangguh Bencana, Pertamina juga menyerahkan bantuan 10 unit APAR dan 1 unit mesin pemotong pohon kepada masyarakat Desa Baji Mangngai. Bantuan ini mendukung inisiatif AFT Hasanuddin untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana.
Aviation Fuel Terminal Manager Hasanuddin, Abdul Muis, menyampaikan pihaknya ingin memastikan bahwa baik pekerja maupun masyarakat memahami langkah-langkah keselamatan dan evakuasi saat terjadi keadaan darurat. "Ini adalah wujud nyata komitmen Pertamina dalam mengedepankan aspek HSSE (Health, Safety, Security, and Environment)," kata dia.
Kepala Desa Baji Mangngai, Abdul Latif, menyampaikan terima kasih atas perhatian Pertamina kepada warga. “Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan warga agar siap dan tidak panik saat menghadapi situasi darurat,” ujarnya.
Area Manager Communication, Relation & CSR Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw, menambahkan bahwa kegiatan ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB). “Program ini mendukung pencapaian TPB Nomor 11 tentang Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan dengan menciptakan komunitas yang tangguh terhadap bencana,” jelas Fahrougi.
Selain simulasi, warga juga mendapat edukasi tentang penggunaan APAR, penanganan kebakaran akibat kebocoran gas LPG, serta pentingnya pelaporan dini kepada pihak berwenang. Kegiatan ini rutin dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat di sekitar fasilitas bahan bakar aviasi.