Akhiri Sampah Plastik! PT Vale & Menteri LH Gelar Aksi Bersih-bersih di Bawakaraeng
Tri Yari Kurniawan
Selasa, 03 Juni 2025 - 10:48 WIB
Bersama KLH, PT Vale berpartisipasi dalam kampanye nasional “Akhiri Sampah Plastik” melalui kegiatan bersih-bersih di Gunung Bawakaraeng. Foto/Dok PT Vale
Dalam rangka menyambut Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale), bagian dari MIND ID, kembali menegaskan komitmen jangka panjangnya terhadap pembangunan berkelanjutan. Berlandaskan prinsip 3P (People, Planet, Profit), PT Vale secara aktif mendukung Asta Cita, khususnya dalam membangun Indonesia yang berkelanjutan secara lingkungan, berdaulat secara ekonomi, dan berkeadilan.
Bersama Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), PT Vale berpartisipasi dalam kampanye nasional “Akhiri Sampah Plastik” melalui kegiatan bersih-bersih di Gunung Bawakaraeng serta pelatihan daur ulang sampah plastik bagi masyarakat.
Pada Sabtu pagi, 31 Mei 2025, tim PT Vale mendampingi Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq dalam pendakian dari Lembanna, Gowa. Di tengah keindahan alam Sulawesi Selatan, para pendaki — termasuk tujuh anggota tim PT Vale — mengumpulkan sekitar 15 kantong sampah non-organik dari jalur pendakian Gunung Bawakaraeng.
“Kita menikmati keindahan alam Allah SWT di Sulawesi Selatan, kemudian kami bersama teman-teman pecinta alam dengan berbagai macam latar belakang menuju ke puncak Bawakaraeng sambil di jalan ada kegiatan bersih-bersih dalam rangka Hari Lingkungan Hidup Sedunia, dengan tema End Plastic Pollution,” ujar Menteri Hanif Faisol.
Keterlibatan PT Vale bukan sekadar simbolis, melainkan bagian dari upaya berkelanjutan menjaga kelestarian lingkungan untuk generasi mendatang. “PT Vale ikut terlibat aktif dalam kegiatan ini, karena merupakan bagian dari komitmen jangka panjang kami terhadap konservasi lingkungan, untuk keberlanjutan,” jelas Umar Kasmon, Senior Manager Strategic Environmental and Reclamation PT Vale Indonesia.
Selama ini, PT Vale telah merehabilitasi lebih dari 160 hektare Daerah Aliran Sungai (DAS) di kawasan Gunung Bawakaraeng — di luar wilayah konsesi operasional perusahaan. Program ini selaras dengan misi nasional menjaga hutan dan ekosistem sebagai fondasi ketahanan lingkungan dan ekonomi.
Tahap awal rehabilitasi dilakukan di Blok Bulutana dengan penanaman 87.780 pohon seperti Eucalyptus, Suren, Mahoni, Puspa, Akasia, serta tanaman buah seperti rambutan dan alpukat. Tahap berikutnya dilakukan di Blok Pattapang dengan 31.600 pohon produktif.
Bersama Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), PT Vale berpartisipasi dalam kampanye nasional “Akhiri Sampah Plastik” melalui kegiatan bersih-bersih di Gunung Bawakaraeng serta pelatihan daur ulang sampah plastik bagi masyarakat.
Pada Sabtu pagi, 31 Mei 2025, tim PT Vale mendampingi Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq dalam pendakian dari Lembanna, Gowa. Di tengah keindahan alam Sulawesi Selatan, para pendaki — termasuk tujuh anggota tim PT Vale — mengumpulkan sekitar 15 kantong sampah non-organik dari jalur pendakian Gunung Bawakaraeng.
“Kita menikmati keindahan alam Allah SWT di Sulawesi Selatan, kemudian kami bersama teman-teman pecinta alam dengan berbagai macam latar belakang menuju ke puncak Bawakaraeng sambil di jalan ada kegiatan bersih-bersih dalam rangka Hari Lingkungan Hidup Sedunia, dengan tema End Plastic Pollution,” ujar Menteri Hanif Faisol.
Keterlibatan PT Vale bukan sekadar simbolis, melainkan bagian dari upaya berkelanjutan menjaga kelestarian lingkungan untuk generasi mendatang. “PT Vale ikut terlibat aktif dalam kegiatan ini, karena merupakan bagian dari komitmen jangka panjang kami terhadap konservasi lingkungan, untuk keberlanjutan,” jelas Umar Kasmon, Senior Manager Strategic Environmental and Reclamation PT Vale Indonesia.
Selama ini, PT Vale telah merehabilitasi lebih dari 160 hektare Daerah Aliran Sungai (DAS) di kawasan Gunung Bawakaraeng — di luar wilayah konsesi operasional perusahaan. Program ini selaras dengan misi nasional menjaga hutan dan ekosistem sebagai fondasi ketahanan lingkungan dan ekonomi.
Tahap awal rehabilitasi dilakukan di Blok Bulutana dengan penanaman 87.780 pohon seperti Eucalyptus, Suren, Mahoni, Puspa, Akasia, serta tanaman buah seperti rambutan dan alpukat. Tahap berikutnya dilakukan di Blok Pattapang dengan 31.600 pohon produktif.