Inovasi SuperSUN dari PLN Terangi Pulau Terpencil di Sulbar
Tri Yari Kurniawan
Sabtu, 28 Juni 2025 - 09:34 WIB
Berkat inovasi SuperSUN, PT PLN (Persero) berhasil menghadirkan listrik untuk pertama kalinya di Sekolah Dasar Negeri 1 Mariri, Dusun Mariri, Kabupaten Mamuju. Foto/Istimewa
Di tengah sunyi hutan dan terpencilnya dusun di pelosok Sulawesi Barat, cahaya harapan kini menyala terang di sebuah Sekolah Dasar yang selama ini bergantung pada sinar mentari. Berkat inovasi SuperSUN, PT PLN (Persero) berhasil menghadirkan listrik untuk pertama kalinya di Sekolah Dasar Negeri 1 Mariri, Dusun Mariri, Kabupaten Mamuju.
Sekolah yang selama ini hidup dalam keterbatasan kini memiliki akses listrik yang andal dan ramah lingkungan. Bagi para guru dan murid, nyala listrik bukan hanya penerangan, tetapi simbol harapan untuk belajar lebih lama, mengakses teknologi pendidikan, dan mengejar cita-cita.
Dengan sentuhan tangan PLN, energi berkeadilan hadir di SDN 1 Mariri. Bukan sekadar menyalakan lampu, listrik ini menjadi cahaya bagi pendidikan—membuka peluang baru bagi puluhan pelajar yang sebelumnya belajar dalam keterbatasan. Terobosan ini merupakan bagian dari program Revitalisasi Sekolah dan Digitalisasi Pembelajaran di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T), sekaligus bukti nyata komitmen PLN mendukung pendidikan yang terang dan setara.
SuperSUN merupakan inovasi energi bersih dari PLN berupa Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) mikro terintegrasi dengan energy storage. Solusi elektrifikasi karya anak bangsa ini menjadi komitmen PLN dalam membawa terang ke pelosok negeri, khususnya di wilayah 3T.
Perjuangan PLN melistriki SDN 1 Mariri tidaklah mudah. Perjalanan menempuh 140 kilometer dari Kabupaten Mamuju memakan waktu empat jam, melewati medan ekstrem, jurang, dan jalan terjal. Namun tantangan itu tak menyurutkan semangat PLN dalam membawa material, bahkan dengan sepeda motor. SuperSUN tidak hanya menghadirkan lampu yang menyala, tetapi juga membuka peluang ekonomi dan meningkatkan kualitas pendidikan.
Kepala sekolah SDN 1 Mariri, Yuliani Y. Siendong, menyambut gembira kehadiran listrik di sekolahnya. “Terima kasih PLN. Kami sangat bersyukur, ini adalah hadiah besar untuk anak-anak kami. Semoga ini menjadi awal kemajuan pendidikan di daerah kami,” tuturnya.
Ia mengaku sempat tidak menyangka listrik PLN bisa menjangkau sekolahnya yang terletak di medan sulit. Kini siswa dapat belajar lebih leluasa dan menggunakan perangkat elektronik untuk menunjang pembelajaran.
Sekolah yang selama ini hidup dalam keterbatasan kini memiliki akses listrik yang andal dan ramah lingkungan. Bagi para guru dan murid, nyala listrik bukan hanya penerangan, tetapi simbol harapan untuk belajar lebih lama, mengakses teknologi pendidikan, dan mengejar cita-cita.
Dengan sentuhan tangan PLN, energi berkeadilan hadir di SDN 1 Mariri. Bukan sekadar menyalakan lampu, listrik ini menjadi cahaya bagi pendidikan—membuka peluang baru bagi puluhan pelajar yang sebelumnya belajar dalam keterbatasan. Terobosan ini merupakan bagian dari program Revitalisasi Sekolah dan Digitalisasi Pembelajaran di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T), sekaligus bukti nyata komitmen PLN mendukung pendidikan yang terang dan setara.
SuperSUN merupakan inovasi energi bersih dari PLN berupa Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) mikro terintegrasi dengan energy storage. Solusi elektrifikasi karya anak bangsa ini menjadi komitmen PLN dalam membawa terang ke pelosok negeri, khususnya di wilayah 3T.
Perjuangan PLN melistriki SDN 1 Mariri tidaklah mudah. Perjalanan menempuh 140 kilometer dari Kabupaten Mamuju memakan waktu empat jam, melewati medan ekstrem, jurang, dan jalan terjal. Namun tantangan itu tak menyurutkan semangat PLN dalam membawa material, bahkan dengan sepeda motor. SuperSUN tidak hanya menghadirkan lampu yang menyala, tetapi juga membuka peluang ekonomi dan meningkatkan kualitas pendidikan.
Kepala sekolah SDN 1 Mariri, Yuliani Y. Siendong, menyambut gembira kehadiran listrik di sekolahnya. “Terima kasih PLN. Kami sangat bersyukur, ini adalah hadiah besar untuk anak-anak kami. Semoga ini menjadi awal kemajuan pendidikan di daerah kami,” tuturnya.
Ia mengaku sempat tidak menyangka listrik PLN bisa menjangkau sekolahnya yang terletak di medan sulit. Kini siswa dapat belajar lebih leluasa dan menggunakan perangkat elektronik untuk menunjang pembelajaran.