Pertamina Patra Niaga Sulawesi Gelar Edukasi Pencegahan Pernikahan Dini di Poso
Tri Yari Kurniawan
Minggu, 13 Juli 2025 - 14:47 WIB
PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi melalui FT Poso menggelar kegiatan sosialisasi bertajuk Sosialisasi Preventif terhadap Perkawinan Anak dan Usia Dini. Foto/IST
Dalam rangka mendukung perlindungan anak dan pencegahan stunting, PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi melalui Fuel Terminal (FT) Poso menggelar kegiatan sosialisasi bertajuk Sosialisasi Preventif terhadap Perkawinan Anak dan Usia Dini. Acara berlangsung di Aula Kelurahan Moengko, Kecamatan Poso Kota, pada Kamis (3/7).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan di bidang kesehatan dan perlindungan anak, sekaligus mendukung program pemerintah dalam menekan angka pernikahan dini dan prevalensi stunting di wilayah sekitar operasional.
Acara dibuka oleh Camat Poso Kota, Muhammad Sofyan Karim, yang mengapresiasi inisiatif Pertamina dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap dampak negatif pernikahan anak. Turut hadir Lurah Moengko, Misbah Madengke, serta Fuel Terminal Manager Poso, Muhammad Suheri Sastri, yang menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam melindungi masa depan generasi muda.
Sejumlah narasumber hadir dalam sesi pemaparan dan diskusi, antara lain Budi Haryanto (Kabid Pemenuhan Hak Anak Dinas PPPA Kabupaten Poso), AKBP Pradiptya Mahayana (Kepala BNN Kabupaten Poso), H. Sutami M. Idris (Kepala Kementerian Agama Kabupaten Poso), serta perwakilan Balai Penyuluhan Keluarga Berencana Kabupaten Poso.
Para narasumber memberikan edukasi dari berbagai perspektif—kesehatan reproduksi, sosial, hukum, hingga agama—mengenai risiko pernikahan anak dan kaitannya dengan stunting. Kehamilan pada usia remaja dijelaskan berpotensi menghambat pemenuhan gizi janin dan berdampak serius pada tumbuh kembang anak.
“Sosialisasi ini merupakan langkah penting dalam mencegah dampak jangka panjang dari kehamilan usia dini, termasuk risiko stunting yang mengancam kualitas generasi mendatang,” ujar Muhammad Suheri Sastri.
Kegiatan ini disambut antusias oleh berbagai elemen masyarakat, mulai dari remaja, kader posyandu, orang tua, hingga tokoh masyarakat. Diskusi berlangsung interaktif dan membuka ruang partisipatif bagi peserta untuk berbagi pandangan dan pengalaman.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan di bidang kesehatan dan perlindungan anak, sekaligus mendukung program pemerintah dalam menekan angka pernikahan dini dan prevalensi stunting di wilayah sekitar operasional.
Acara dibuka oleh Camat Poso Kota, Muhammad Sofyan Karim, yang mengapresiasi inisiatif Pertamina dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap dampak negatif pernikahan anak. Turut hadir Lurah Moengko, Misbah Madengke, serta Fuel Terminal Manager Poso, Muhammad Suheri Sastri, yang menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam melindungi masa depan generasi muda.
Sejumlah narasumber hadir dalam sesi pemaparan dan diskusi, antara lain Budi Haryanto (Kabid Pemenuhan Hak Anak Dinas PPPA Kabupaten Poso), AKBP Pradiptya Mahayana (Kepala BNN Kabupaten Poso), H. Sutami M. Idris (Kepala Kementerian Agama Kabupaten Poso), serta perwakilan Balai Penyuluhan Keluarga Berencana Kabupaten Poso.
Para narasumber memberikan edukasi dari berbagai perspektif—kesehatan reproduksi, sosial, hukum, hingga agama—mengenai risiko pernikahan anak dan kaitannya dengan stunting. Kehamilan pada usia remaja dijelaskan berpotensi menghambat pemenuhan gizi janin dan berdampak serius pada tumbuh kembang anak.
“Sosialisasi ini merupakan langkah penting dalam mencegah dampak jangka panjang dari kehamilan usia dini, termasuk risiko stunting yang mengancam kualitas generasi mendatang,” ujar Muhammad Suheri Sastri.
Kegiatan ini disambut antusias oleh berbagai elemen masyarakat, mulai dari remaja, kader posyandu, orang tua, hingga tokoh masyarakat. Diskusi berlangsung interaktif dan membuka ruang partisipatif bagi peserta untuk berbagi pandangan dan pengalaman.