Juara Seni hingga Sains, Siswa SMP Telkom Makassar Panen Prestasi
Tim SINDOmakassar
Senin, 14 Juli 2025 - 12:07 WIB
Siswa SMP Telkom Makassar kembali mengukir prestasi membanggakan dalam Festival Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N) jenjang SMP/MTs tingkat Kota Makassar 2025. Foto/IST
Tangga prestasi tidak hanya ditempuh lewat bakat, tapi juga melalui waktu, keringat, dan keyakinan yang dibangun bersama. Hal ini dibuktikan oleh para siswa SMP Telkom Makassar yang kembali mengukir prestasi membanggakan dalam Festival Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N) jenjang SMP/MTs tingkat Kota Makassar Tahun 2025.
Dalam ajang bergengsi yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kemendikbudristek RI ini, SMP Telkom Makassar—yang dikenal unggul dalam pengembangan karakter dan bakat siswa—berhasil meraih:
• Juara 1 untuk cabang seni Tari Kreasi dan Pantomim
• Juara 2 untuk cabang seni Kreativitas Musik Tradisional
• Juara 3 untuk cabang seni Mendongeng
Capaian ini menempatkan SMP Telkom Makassar sebagai salah satu sekolah dengan perolehan juara terbanyak di tingkat Kota Makassar. Sekolah ini pun semakin kukuh sebagai institusi yang tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga aktif dalam pengembangan seni dan budaya.
Kesuksesan ini tentu bukan hasil instan. Selama tiga bulan, para siswa menjalani latihan intensif untuk menghadapi seleksi tingkat kota. Disiplin tinggi, pengorbanan waktu libur, serta semangat kolektif menjadi modal utama mereka.
Dalam ajang bergengsi yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kemendikbudristek RI ini, SMP Telkom Makassar—yang dikenal unggul dalam pengembangan karakter dan bakat siswa—berhasil meraih:
• Juara 1 untuk cabang seni Tari Kreasi dan Pantomim
• Juara 2 untuk cabang seni Kreativitas Musik Tradisional
• Juara 3 untuk cabang seni Mendongeng
Capaian ini menempatkan SMP Telkom Makassar sebagai salah satu sekolah dengan perolehan juara terbanyak di tingkat Kota Makassar. Sekolah ini pun semakin kukuh sebagai institusi yang tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga aktif dalam pengembangan seni dan budaya.
Kesuksesan ini tentu bukan hasil instan. Selama tiga bulan, para siswa menjalani latihan intensif untuk menghadapi seleksi tingkat kota. Disiplin tinggi, pengorbanan waktu libur, serta semangat kolektif menjadi modal utama mereka.