MHQ Jilid II Resmi Dibuka: Dari Makassar, Semangat Qur’ani Menggema ke Penjuru Negeri
Tim SINDOmakassar
Sabtu, 19 Juli 2025 - 14:52 WIB
Suasana pembukaan gelaran Musabaqah Hifdzil Qur’an (MHQ) Jilid II, yang diselenggarakan oleh Ikatan Keluarga Darul Huffadh (IKDH) Cabang Makassar. Foto/Istimewa
Aula Serbaguna Asrama Haji Sudiang Makassar menjadi saksi kebangkitan semangat Qur’ani dalam gelaran Musabaqah Hifdzil Qur’an (MHQ) Jilid II, yang diselenggarakan oleh Ikatan Keluarga Darul Huffadh (IKDH) Cabang Makassar. Acara pembukaan yang berlangsung malam hari itu dihadiri oleh ratusan peserta, asatidz, alumni, tokoh pesantren, serta perwakilan pemerintah.
Ketua Umum IKDH Cabang Makassar, Al-Ustadz Rajuddin, dalam sambutannya menegaskan bahwa MHQ Jilid II bukan sekadar ajang lomba, melainkan ikhtiar menyatukan kembali ruh para huffazh.
“Ini bukan hanya lomba. Ini adalah cara kita mempertemukan kembali semangat yang pernah dibangun di pondok: semangat menghafal, menjaga, dan menghidupkan Al-Qur’an dalam kehidupan,” ujarnya.
Ketua Panitia, Ustadz Taufik Hasanuddin, dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini diikuti oleh santri-santri dari berbagai pesantren di Sulawesi Selatan. Ia menekankan bahwa MHQ ini adalah wujud komitmen alumni untuk terus menghidupkan nilai-nilai Qur’ani dalam kehidupan sosial.
“Kami ingin MHQ ini bukan hanya seremonial, tapi momentum yang berjejak dan berdampak,” tegasnya.
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Darul Huffadh, Ayahanda Al-Ustadz Sa’ad Said, memberikan pesan mendalam tentang makna sejati dari menghafal Al-Qur’an.
“Banggalah bukan karena hafal 30 juz, tapi karena hafalan itu membentuk akhlak, membimbing langkah, dan menjauhkan kita dari maksiat,” pesannya yang menggugah.
Ketua Umum IKDH Cabang Makassar, Al-Ustadz Rajuddin, dalam sambutannya menegaskan bahwa MHQ Jilid II bukan sekadar ajang lomba, melainkan ikhtiar menyatukan kembali ruh para huffazh.
“Ini bukan hanya lomba. Ini adalah cara kita mempertemukan kembali semangat yang pernah dibangun di pondok: semangat menghafal, menjaga, dan menghidupkan Al-Qur’an dalam kehidupan,” ujarnya.
Ketua Panitia, Ustadz Taufik Hasanuddin, dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini diikuti oleh santri-santri dari berbagai pesantren di Sulawesi Selatan. Ia menekankan bahwa MHQ ini adalah wujud komitmen alumni untuk terus menghidupkan nilai-nilai Qur’ani dalam kehidupan sosial.
“Kami ingin MHQ ini bukan hanya seremonial, tapi momentum yang berjejak dan berdampak,” tegasnya.
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Darul Huffadh, Ayahanda Al-Ustadz Sa’ad Said, memberikan pesan mendalam tentang makna sejati dari menghafal Al-Qur’an.
“Banggalah bukan karena hafal 30 juz, tapi karena hafalan itu membentuk akhlak, membimbing langkah, dan menjauhkan kita dari maksiat,” pesannya yang menggugah.