Opini
Dari Ininnawa Ke Neurosains: Tafsir Manusia Dalam Lirik Lisan Bugis
Tim SINDOmakassar
Senin, 28 Juli 2025 - 17:14 WIB
Ininnawa mungkin hanya terdengar seperti nyanyian lembut seorang ibu kepada anaknya. Tapi bait-baitnya mengandung lebih dari sekadar nasihat. Illustrasi: ChatGPT
Matahari belum jatuh, tapi sinarnya mulai melembut.
Angin menyusup pelan dari sela dinding rumah panggung,
membawa aroma padi yang menguning dan tanah yang mulai meretak.
Sebuah lantunan terdengar samar, tak utuh, namun seirama buaian sarung tua yang disematkan pada langit.
Nada-nadanya pelan, seperti jejak angin yang tergerus di permukaan air.
Tak menyampaikan wasiat, tak mewariskan materi, tapi cukup mengendapkan makna.
Bukan hanya makna, melainkan sebuah gagasan yang mungkin belum sempat dituliskan.
Angin menyusup pelan dari sela dinding rumah panggung,
membawa aroma padi yang menguning dan tanah yang mulai meretak.
Sebuah lantunan terdengar samar, tak utuh, namun seirama buaian sarung tua yang disematkan pada langit.
Nada-nadanya pelan, seperti jejak angin yang tergerus di permukaan air.
Tak menyampaikan wasiat, tak mewariskan materi, tapi cukup mengendapkan makna.
Bukan hanya makna, melainkan sebuah gagasan yang mungkin belum sempat dituliskan.