Langit Bengkel di Bantaeng Makin Berkembang Berkat Dukungan PLN
Tim SINDOmakassar
Rabu, 06 Agustus 2025 - 18:16 WIB
Kelompok usaha Langit Bengkel di Dusun Ma’lero, Desa Biangloe, Kabupaten Bantaeng semakin berkembang berkat dukungan dari PT PLN (Persero). Foto/Istimewa
Di sebuah sudut desa di Kabupaten Bantaeng, suara dentingan alat dan deru mesin kini menjadi bagian dari keseharian. Di tempat itulah 'Langit Bengkel' berdiri, sebuah usaha milik warga Dusun Ma’lero, Desa Biangloe, yang terus menunjukkan perkembangan berkat dukungan dari PT PLN (Persero).
Melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PLN Unit Induk Pembangunan Sulawesi melalui Unit Pelaksana Proyek Sulawesi Selatan memberikan bantuan nyata sejak 2024. Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Langit Bengkel didampingi dan diberikan peralatan bengkel yang memadai untuk meningkatkan operasional dan produktivitas usaha.
Nah, kelompok usaha ini lahir dari keprihatinan atas tingginya angka pengangguran di wilayah tersebut. Bermodalkan tekad dan keterampilan dasar, mereka memulai bengkel sebagai sumber penghidupan.
Namun, keterbatasan alat menjadi hambatan utama. Kehadiran PLN menjadi titik balik: mereka tidak hanya hadir sebagai penyedia listrik, tapi juga mitra dalam pemberdayaan. Bantuan seperti mesin kompresor, pembuka ban, hingga trafo las menjadikan bengkel ini lebih profesional dan dipercaya masyarakat.
General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Sulawesi, Wisnu Kuntjoro Adi, menjelaskan bahwa program TJSL bertujuan untuk memberikan manfaat nyata dan berkelanjutan.
“Kami ingin membantu masyarakat yang berada di sekitar proyek infrastruktur kelistrikan, seperti pembangunan SUTT, Gardu Induk, maupun pembangkit. Salah satunya adalah proyek SUTT 150 kV Punagaya – Bantaeng yang kini dalam tahap prakonstruksi. Lewat program seperti ini, kami berharap masyarakat sekitar ikut merasakan manfaat pembangunan, baik dari sisi ekonomi maupun keterampilan,” ungkap Wisnu.
Wisnu juga menyampaikan hasil positif dari program ini. Saat ini, usaha warga kini semakin ramai, pendapatan meningkat, dan mereka jadi lebih percaya diri. Pihaknya juga melakukan pengukuran dampak secara objektif melalui metode Social Return of Investment (SROI) dan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM).
Melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PLN Unit Induk Pembangunan Sulawesi melalui Unit Pelaksana Proyek Sulawesi Selatan memberikan bantuan nyata sejak 2024. Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Langit Bengkel didampingi dan diberikan peralatan bengkel yang memadai untuk meningkatkan operasional dan produktivitas usaha.
Nah, kelompok usaha ini lahir dari keprihatinan atas tingginya angka pengangguran di wilayah tersebut. Bermodalkan tekad dan keterampilan dasar, mereka memulai bengkel sebagai sumber penghidupan.
Namun, keterbatasan alat menjadi hambatan utama. Kehadiran PLN menjadi titik balik: mereka tidak hanya hadir sebagai penyedia listrik, tapi juga mitra dalam pemberdayaan. Bantuan seperti mesin kompresor, pembuka ban, hingga trafo las menjadikan bengkel ini lebih profesional dan dipercaya masyarakat.
General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Sulawesi, Wisnu Kuntjoro Adi, menjelaskan bahwa program TJSL bertujuan untuk memberikan manfaat nyata dan berkelanjutan.
“Kami ingin membantu masyarakat yang berada di sekitar proyek infrastruktur kelistrikan, seperti pembangunan SUTT, Gardu Induk, maupun pembangkit. Salah satunya adalah proyek SUTT 150 kV Punagaya – Bantaeng yang kini dalam tahap prakonstruksi. Lewat program seperti ini, kami berharap masyarakat sekitar ikut merasakan manfaat pembangunan, baik dari sisi ekonomi maupun keterampilan,” ungkap Wisnu.
Wisnu juga menyampaikan hasil positif dari program ini. Saat ini, usaha warga kini semakin ramai, pendapatan meningkat, dan mereka jadi lebih percaya diri. Pihaknya juga melakukan pengukuran dampak secara objektif melalui metode Social Return of Investment (SROI) dan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM).