PLN Bangun Jaringan Listrik 150 kV Ampana–Bunta, Dorong Interkoneksi Sulawesi
Tri Yari Kurniawan
Rabu, 13 Agustus 2025 - 10:40 WIB
PLN UIP Sulawesi menunjukkan komitmennya terhadap pemerataan energi melalui pembangunan SUTT 150 kV yang menghubungkan Ampana dan Bunta di Sulawesi Tengah. Foto/Istimewa
PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi terus menunjukkan komitmennya terhadap pemerataan energi melalui pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV yang menghubungkan Ampana dan Bunta di Sulawesi Tengah.
Proyek strategis ini bertujuan memperkuat pasokan listrik di Kabupaten Banggai dan sekitarnya, mengurangi ketergantungan pada pembangkit diesel, serta mendukung interkoneksi sistem kelistrikan dari wilayah Luwuk ke sistem besar Sulbagsel.
Pembangunan jalur transmisi ini juga menjadi bagian penting dari perluasan interkoneksi sistem kelistrikan Sulawesi, guna menciptakan sistem yang andal dan terintegrasi di seluruh pulau.
Jalur SUTT tersebut akan melintasi sejumlah desa dari Ampana hingga Bunta dan berperan vital dalam meningkatkan rasio elektrifikasi serta mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah tengah Sulawesi.
Dalam proses pembangunannya, PLN menggandeng pemerintah daerah, Forkopimda, serta tokoh masyarakat melalui sosialisasi bertahap. Warga diberikan informasi menyeluruh terkait manfaat proyek, hak-hak mereka, serta mekanisme kompensasi lahan.
General Manager PLN UIP Sulawesi, Wisnu Kuntjoro Adi, menjelaskan bahwa PLN memahami kekhawatiran masyarakat, terutama terkait ganti rugi, dampak lingkungan, dan keselamatan.
“Penentuan nilai kompensasi dilakukan oleh lembaga independen, bukan oleh PLN, sehingga objektivitas dan keadilan tetap terjaga. Selain itu, seluruh tahapan proyek juga dilaksanakan sesuai dengan regulasi lingkungan, termasuk pelibatan dokumen pendukung sesuai peraturan yang berlaku, serta pengawasan dari instansi lingkungan hidup daerah,” ujarnya.
Proyek strategis ini bertujuan memperkuat pasokan listrik di Kabupaten Banggai dan sekitarnya, mengurangi ketergantungan pada pembangkit diesel, serta mendukung interkoneksi sistem kelistrikan dari wilayah Luwuk ke sistem besar Sulbagsel.
Pembangunan jalur transmisi ini juga menjadi bagian penting dari perluasan interkoneksi sistem kelistrikan Sulawesi, guna menciptakan sistem yang andal dan terintegrasi di seluruh pulau.
Jalur SUTT tersebut akan melintasi sejumlah desa dari Ampana hingga Bunta dan berperan vital dalam meningkatkan rasio elektrifikasi serta mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah tengah Sulawesi.
Dalam proses pembangunannya, PLN menggandeng pemerintah daerah, Forkopimda, serta tokoh masyarakat melalui sosialisasi bertahap. Warga diberikan informasi menyeluruh terkait manfaat proyek, hak-hak mereka, serta mekanisme kompensasi lahan.
General Manager PLN UIP Sulawesi, Wisnu Kuntjoro Adi, menjelaskan bahwa PLN memahami kekhawatiran masyarakat, terutama terkait ganti rugi, dampak lingkungan, dan keselamatan.
“Penentuan nilai kompensasi dilakukan oleh lembaga independen, bukan oleh PLN, sehingga objektivitas dan keadilan tetap terjaga. Selain itu, seluruh tahapan proyek juga dilaksanakan sesuai dengan regulasi lingkungan, termasuk pelibatan dokumen pendukung sesuai peraturan yang berlaku, serta pengawasan dari instansi lingkungan hidup daerah,” ujarnya.