home news

Tri Hadirkan AI Anti Spam & Scam untuk Anak Muda Indonesia

Jum'at, 15 Agustus 2025 - 18:30 WIB
Tri menghadirkan solusi berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) yang dirancang khusus untuk melindungi pengguna dari serangan spam dan scam. Foto/Istimewa
Dunia digital Indonesia saat ini penuh dengan ancaman yang semakin meresahkan. Mulai dari panggilan telepon tak dikenal, pesan singkat mencurigakan, hingga penipuan daring yang memanfaatkan celah kepercayaan, ancaman ini tidak hanya mengganggu, tetapi juga membahayakan keamanan dan privasi jutaan masyarakat.

Data menunjukkan bahwa Indonesia menjadi negara dengan penerima panggilan spam terbanyak di Asia Pasifik. Sebanyak 65% masyarakat Indonesia mengalami upaya scam setiap minggunya, dan 39% anak muda pernah menjadi korban penipuan daring.

Fenomena ini bukan sekadar gangguan biasa. Bagi generasi muda yang tumbuh di era digital, ancaman tersebut dapat menghambat kreativitas, mengurangi rasa percaya diri saat berinteraksi online, bahkan menyebabkan kerugian finansial. Dengan perkembangan teknologi yang semakin cepat, kebutuhan akan perlindungan digital yang efektif menjadi sangat mendesak.

Menjawab tantangan ini, Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) melalui brand Tri menghadirkan solusi berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) yang dirancang khusus untuk melindungi pengguna dari serangan spam dan scam.

Inovasi ini didukung oleh teknologi AIvolusi 5G — teknologi yang menggabungkan kecanggihan AI dengan kekuatan jaringan 5G milik Indosat — sebagai langkah nyata mewujudkan visi menjadi AI-TechCo terdepan di Indonesia.

Fitur Tri AI: Anti Spam/Scam menjadi garda terdepan perlindungan digital, dengan teknologi yang dapat mendeteksi dan memberikan peringatan dalam kategori warna berbeda.

Panggilan aman ditandai dengan warna toska dan notifikasi “Tri: Nomor Aman”, panggilan terindikasi spam muncul berwarna kuning dengan notifikasi “Tri: Nomor Tak Dikenal”, dan panggilan teridentifikasi scam diberi warna merah dengan notifikasi “Tri: Nomor Berisiko”.
Baca Selanjutnya
Bagikan artikel ini:
Berita Lainnya
berita lainnya