Katinting Race HUT TNI AL ke-80 Siap Digelar di Kabupaten Takalar
Tim SINDOmakassar
Rabu, 20 Agustus 2025 - 11:16 WIB
Komando Daerah TNI Angkatan Laut VI (Kodaeral VI) menggelar Kodaeral Cup Seri 4 – Katinting Race Laikang Se-Sulselbar 2025 di Kabupaten Takalar. Foto: Istimewa
Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) tahun 2025, Komando Daerah TNI Angkatan Laut VI (Kodaeral VI) menggelar Kodaeral Cup Seri 4 – Katinting Race Laikang Se-Sulselbar 2025, sebuah ajang spektakuler yang siap mengguncang perairan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.
Perhelatan akbar ini akan berlangsung selama tiga hari, mulai Jumat, 22 Agustus hingga Minggu, 24 Agustus 2025, di Pantai Topejawa, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar. Ajang ini diharapkan menjadi daya tarik wisata dan kebanggaan budaya bahari yang memperkuat kecintaan masyarakat terhadap tradisi maritim Nusantara.
Kodaeral Cup Seri 4 bukan hanya sekadar ajang balap perahu katinting. Lebih dari itu, kegiatan ini menjadi simbol pelestarian warisan budaya bahari serta ajang unjuk gigi bagi para pembalap tradisional terbaik dari seluruh wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Mereka akan beradu kecepatan, strategi, dan kekompakan dalam sebuah kompetisi yang penuh aksi, semangat, dan sportivitas.
Event bergengsi ini akan diikuti oleh kurang lebih 60 wilayah se-Sulselbar dan diperkirakan akan menarik kehadiran lebih dari 5.000 masyarakat yang datang memberikan dukungan untuk tim daerah masing-masing. Kehadiran masyarakat dalam skala besar ini tidak hanya menjadi bukti kecintaan terhadap budaya maritim, tetapi juga menjadi wujud nyata dari kekuatan sosial masyarakat pesisir.
Menurut Letkol Laut (PM) Wahyu Dwi Sulistyo, selaku Ketua Panitia sekaligus Komandan Pomal Kodaeral VI, acara ini dirancang tidak hanya sebagai ajang kompetisi, tetapi juga sebagai perwujudan nilai-nilai kebersamaan, persatuan, dan kecintaan terhadap budaya lokal.
“Acara ini bukan sekadar lomba balap perahu tradisional, tetapi juga momentum untuk merajut persaudaraan antar daerah, mengangkat budaya bahari sebagai identitas bangsa, serta menginspirasi generasi muda untuk mencintai laut dan menjaga warisan leluhur kita,” ujar Letkol Wahyu.
Lebih jauh, dengan meningkatkan serta melakukan pembinaan potensi maritim yang ada di dalam masyarakat nelayan maupun wilayah pesisir di Sulselbar, diharapkan dapat sekaligus memperkuat potensi pertahanan matra laut. Keterlibatan aktif masyarakat pesisir dalam kegiatan seperti ini menjadi bagian dari sinergi pembinaan teritorial maritim yang strategis dalam mendukung kekuatan pertahanan wilayah kerja Kodaeral VI.
Perhelatan akbar ini akan berlangsung selama tiga hari, mulai Jumat, 22 Agustus hingga Minggu, 24 Agustus 2025, di Pantai Topejawa, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar. Ajang ini diharapkan menjadi daya tarik wisata dan kebanggaan budaya bahari yang memperkuat kecintaan masyarakat terhadap tradisi maritim Nusantara.
Kodaeral Cup Seri 4 bukan hanya sekadar ajang balap perahu katinting. Lebih dari itu, kegiatan ini menjadi simbol pelestarian warisan budaya bahari serta ajang unjuk gigi bagi para pembalap tradisional terbaik dari seluruh wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Mereka akan beradu kecepatan, strategi, dan kekompakan dalam sebuah kompetisi yang penuh aksi, semangat, dan sportivitas.
Event bergengsi ini akan diikuti oleh kurang lebih 60 wilayah se-Sulselbar dan diperkirakan akan menarik kehadiran lebih dari 5.000 masyarakat yang datang memberikan dukungan untuk tim daerah masing-masing. Kehadiran masyarakat dalam skala besar ini tidak hanya menjadi bukti kecintaan terhadap budaya maritim, tetapi juga menjadi wujud nyata dari kekuatan sosial masyarakat pesisir.
Menurut Letkol Laut (PM) Wahyu Dwi Sulistyo, selaku Ketua Panitia sekaligus Komandan Pomal Kodaeral VI, acara ini dirancang tidak hanya sebagai ajang kompetisi, tetapi juga sebagai perwujudan nilai-nilai kebersamaan, persatuan, dan kecintaan terhadap budaya lokal.
“Acara ini bukan sekadar lomba balap perahu tradisional, tetapi juga momentum untuk merajut persaudaraan antar daerah, mengangkat budaya bahari sebagai identitas bangsa, serta menginspirasi generasi muda untuk mencintai laut dan menjaga warisan leluhur kita,” ujar Letkol Wahyu.
Lebih jauh, dengan meningkatkan serta melakukan pembinaan potensi maritim yang ada di dalam masyarakat nelayan maupun wilayah pesisir di Sulselbar, diharapkan dapat sekaligus memperkuat potensi pertahanan matra laut. Keterlibatan aktif masyarakat pesisir dalam kegiatan seperti ini menjadi bagian dari sinergi pembinaan teritorial maritim yang strategis dalam mendukung kekuatan pertahanan wilayah kerja Kodaeral VI.