Gerak Cepat PT Vale Tangani Insiden Kebocoran Pipa di Lioka
Tri Yari Kurniawan
Sabtu, 23 Agustus 2025 - 17:53 WIB
PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) bergerak cepat menanggapi insiden kebocoran pipa yang terjadi di Desa Lioka, Kecamatan Towuti. Foto/IST
PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) bergerak cepat menanggapi insiden kebocoran pipa yang terjadi di Desa Lioka, Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur pada Sabtu (23/8/2025) pagi.
PT Vale bahkan langsung mengerahkan tim tanggap darurat untuk menangani dampak lingkungan dan sosial. Penyebab kebocoran masih dalam investigasi, namun prioritas utama adalah upaya mitigasi terhadap dampak sekitar.
"Penyebab kerusakan masih dalam proses investigasi, namun prioritas utama kami adalah meyakinkan sumber kebocoran dapat tertangani dengan baik dan melakukan upaya mitigasi terhadap dampak masyarakat, sosial dan lingkungan," kata Head of Corporate Communication PT Vale, Vanda Kusumaningrum.
Sejak laporan pertama diterima pukul 07.30 WITA, PT Vale langsung mengaktifkan Emergency Response Group (ERG) dan memasang oil boom serta oil trap untuk membendung penyebaran cairan. Tim manajemen krisis juga dikerahkan guna mempercepat proses pemulihan.
"Kami memahami bahwa insiden seperti ini menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat sekitar. Oleh karena itu, prioritas utama kami adalah memastikan keselamatan masyarakat, pekerja, dan lingkungan," tuturnya.
Lebih lanjut, Vanda bilang PT Vale sebagai perusahaan yang mengedepankan tanggung jawab sosial dan keberlanjutan akan terus berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan, termasuk dengan instansi pemerintah terkait. Perusahaan berkomitmen menjaga transparansi informasi, dan memastikan seluruh langkah penanganan sesuai dengan tata kelola tanggap darurat yang ada.
"Kami menyampaikan permohonan maaf atas terjadinya insiden ini dan berkomitmen untuk menangani situasi dengan penuh tanggung jawab demi melindungi lingkungan dan mendukung keselematan komunitas di sekitar wilayah operasi kami," ungkap dia.
PT Vale bahkan langsung mengerahkan tim tanggap darurat untuk menangani dampak lingkungan dan sosial. Penyebab kebocoran masih dalam investigasi, namun prioritas utama adalah upaya mitigasi terhadap dampak sekitar.
"Penyebab kerusakan masih dalam proses investigasi, namun prioritas utama kami adalah meyakinkan sumber kebocoran dapat tertangani dengan baik dan melakukan upaya mitigasi terhadap dampak masyarakat, sosial dan lingkungan," kata Head of Corporate Communication PT Vale, Vanda Kusumaningrum.
Sejak laporan pertama diterima pukul 07.30 WITA, PT Vale langsung mengaktifkan Emergency Response Group (ERG) dan memasang oil boom serta oil trap untuk membendung penyebaran cairan. Tim manajemen krisis juga dikerahkan guna mempercepat proses pemulihan.
"Kami memahami bahwa insiden seperti ini menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat sekitar. Oleh karena itu, prioritas utama kami adalah memastikan keselamatan masyarakat, pekerja, dan lingkungan," tuturnya.
Lebih lanjut, Vanda bilang PT Vale sebagai perusahaan yang mengedepankan tanggung jawab sosial dan keberlanjutan akan terus berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan, termasuk dengan instansi pemerintah terkait. Perusahaan berkomitmen menjaga transparansi informasi, dan memastikan seluruh langkah penanganan sesuai dengan tata kelola tanggap darurat yang ada.
"Kami menyampaikan permohonan maaf atas terjadinya insiden ini dan berkomitmen untuk menangani situasi dengan penuh tanggung jawab demi melindungi lingkungan dan mendukung keselematan komunitas di sekitar wilayah operasi kami," ungkap dia.