home news

Pertamina & Komunitas KALEB Kenalkan Bahasa Isyarat di Sekolah Bitung

Jum'at, 29 Agustus 2025 - 14:54 WIB
Pertamina Patra Niaga Sulawesi melalui Integrated IT Bitung berkolaborasi Komunitas KALEB menggelar kegiatan bertajuk “KALEB GOES TO SCHOOL” dengan tema “Kenal Isyarat, Dunia Lebih Dekat.” Foto/IST
Komunikasi merupakan jembatan utama dalam membangun relasi yang saling memahami dan menciptakan masyarakat inklusif. Berangkat dari semangat tersebut, Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT Pertamina Patra Niaga Sulawesi melalui Integrated Terminal (IT) Bitung berkolaborasi dengan Komunitas Tuli Peduli Bitung (KALEB) menggelar kegiatan edukatif bertajuk “KALEB GOES TO SCHOOL” dengan tema “Kenal Isyarat, Dunia Lebih Dekat.”

Kegiatan ini dilaksanakan di SMP Negeri 02 dan SMA Negeri 02 Bitung, melibatkan ratusan siswa dan guru sebagai peserta utama. Tujuannya adalah memperkenalkan bahasa isyarat dasar melalui metode yang interaktif, menyenangkan, dan inspiratif.

Peserta diajak belajar abjad A–Z, sapaan sehari-hari, hingga ekspresi dasar seperti senang, sedih, marah, dan lapar. Suasana makin seru dengan permainan edukatif seperti “Tebak Isyarat” dan “Jawab Isyarat”.

Antusiasme terlihat tinggi, baik dari siswa maupun guru. Para guru menyadari pentingnya memahami bahasa isyarat sebagai upaya menciptakan ruang belajar yang inklusif dan ramah bagi semua murid. Dukungan mereka menjadi sinyal positif bahwa perubahan dalam sistem pendidikan dapat dimulai dari ruang kelas, dengan guru sebagai teladan.

Integrated Terminal Manager Pertamina Patra Niaga IT Bitung, Muhammad Dody Iswanto, menyampaikan bahwa bahasa isyarat merupakan simbol empati dan penghargaan terhadap keberagaman.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin menyampaikan bahwa setiap anak memiliki hak yang sama untuk didengar dan dimengerti. Keberagaman bukan penghalang, melainkan kekayaan yang harus kita rayakan bersama,” ujarnya.

Bagi para siswa, ini menjadi pengalaman yang berkesan. Banyak yang menyatakan minat untuk terus belajar bahasa isyarat, bahkan berencana membentuk klub belajar di sekolah. Sementara itu, teman Tuli yang berperan sebagai fasilitator merasa bangga karena bisa tampil sebagai pengajar dan mendapatkan apresiasi atas kemampuan mereka.
Baca Selanjutnya
Bagikan artikel ini:
Berita Lainnya
berita lainnya