Bukan Massa Tandingan, Masyarakat Pemerhati Adat Budaya Gowa Hadir Kawal Aksi Damai
Ahmad Muhaimin
Selasa, 02 September 2025 - 15:07 WIB
Aliansi Masyarakat Pemerhati Adat Budaya Gowa berkomitmen memberikan rasa aman terhadap penyampaian demonstrasi di Gowa. Foto: Istimewa
Aliansi Masyarakat Pemerhati Adat Budaya Gowa menegaskan bahwa kehadirannya bukanlah massa tandingan saat terjadi demonstrasi di depan Gedung DPRD Gowa pada Senin (01/09/2025) kemarin.
Perwakilan Masyarakat Pemerhati Adat Budaya Gowa, Daeng Opa membantah isu liar yang dituduhkan kepada pihaknya sebagai massa tandingan.
"Kami sebagai masyarakat pemerhati adat budaya Gowa bukanlah massa tandingan seperti yang diberitakan. Kami justru mengawal jalannya aksi, agar berjalan lancar dan tertib," kata Daeng Opa pada Selasa (02/09/2025).
Daeng Opa menuturkan, kehadiran mereka semata-mata merupakan inisiatif sendiri. Sebagai masyarakat pemerhati adat budaya Gowa, pihaknya ingin memberikan rasa aman bagi warga.
"Kita tidak mau kejadian seperti di Makassar. Dua Gedung DPRD habis dibakar massa anarkis. Kita tak mau aksi demonstrasi ini disusupi oleh oknum, yang bisa menimbulkan kerusuhan," tuturnya.
Dia menegaskan, kehadiran mereka semata-mata untuk mengawal aksi berjalan lancar dan damai. Pihaknya juga sepakat bahwa demonstrasi sebagai hak konstitusional warga negara, namun harus dilakukan dengan tertib agar pesan yang disampaikan benar-benar sampai ke pemerintah tanpa menimbulkan kerusakan.
"Buktinya kemarin aksi demonstrasi berjalan lancar dan tertib. Tentunya, cara terbaik memperjuangkan aspirasi adalah dengan menjaga martabat gerakan. Suara akan lebih didengar bila disampaikan dengan cara yang beradab," tandasnya.
Perwakilan Masyarakat Pemerhati Adat Budaya Gowa, Daeng Opa membantah isu liar yang dituduhkan kepada pihaknya sebagai massa tandingan.
"Kami sebagai masyarakat pemerhati adat budaya Gowa bukanlah massa tandingan seperti yang diberitakan. Kami justru mengawal jalannya aksi, agar berjalan lancar dan tertib," kata Daeng Opa pada Selasa (02/09/2025).
Daeng Opa menuturkan, kehadiran mereka semata-mata merupakan inisiatif sendiri. Sebagai masyarakat pemerhati adat budaya Gowa, pihaknya ingin memberikan rasa aman bagi warga.
"Kita tidak mau kejadian seperti di Makassar. Dua Gedung DPRD habis dibakar massa anarkis. Kita tak mau aksi demonstrasi ini disusupi oleh oknum, yang bisa menimbulkan kerusuhan," tuturnya.
Dia menegaskan, kehadiran mereka semata-mata untuk mengawal aksi berjalan lancar dan damai. Pihaknya juga sepakat bahwa demonstrasi sebagai hak konstitusional warga negara, namun harus dilakukan dengan tertib agar pesan yang disampaikan benar-benar sampai ke pemerintah tanpa menimbulkan kerusakan.
"Buktinya kemarin aksi demonstrasi berjalan lancar dan tertib. Tentunya, cara terbaik memperjuangkan aspirasi adalah dengan menjaga martabat gerakan. Suara akan lebih didengar bila disampaikan dengan cara yang beradab," tandasnya.