PT Vale Kebut Pemulihan Towuti dengan Data Ilmiah dan Gotong Royong
Tri Yari Kurniawan
Senin, 08 September 2025 - 11:16 WIB
Strategi pemulihan Towuti oleh PT Vale dilakukan melalui dua pendekatan utama yakni penggunaan data ilmiah dan gotong royong bersama warga. Foto/Istimewa
Memasuki hari ke-15 penanganan insiden kebocoran pipa minyak di Kecamatan Towuti, PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) kembali menegaskan komitmennya terhadap proses pemulihan yang transparan, berkelanjutan, dan berbasis partisipasi.
Strategi pemulihan dilakukan melalui dua pendekatan utama: penggunaan data ilmiah yang komprehensif serta kolaborasi gotong royong antara warga dan perusahaan.
Sampai saat ini, tim gabungan dari Pemkab Luwu Timur, BPBD, aparat desa, dan PT Vale telah menerima dan mencatat 126 laporan aduan resmi melalui Posko Pengaduan & Informasi serta layanan hotline 24 jam.
Dampak yang tercatat mencakup 42 lahan sawah, 28 kebun, 19 empang, serta 37 kasus terkait akses air bersih dan peternakan. Data ini menjadi dasar bagi proses pemetaan kompensasi dan pemulihan yang mengedepankan pendekatan ilmiah.
“Basis data yang komprehensif yang kami himpun ini tidak sekedar mencatat kerugian, tetapi juga menjadi instrumen untuk merancang solusi jangka panjang yang bisa dijalankan terukur adil, akuntabel dan berbasis ilmiah,” jelas Endra Kusuma, Head of External Relation PT Vale Indonesia Tbk.
Selain proses asesmen, semangat kebersamaan masyarakat menjadi kekuatan utama dalam pemulihan. Selama lima hari terakhir, 60 warga dari Desa Lioka dan Desa Baruga ikut bergantian dalam dua kelompok kerja (shift), masing-masing terdiri dari 30 orang, untuk membersihkan sisa minyak di sepanjang sungai.
Ali Bastian, seorang petani dari Dusun Molindowe, menyampaikan PT Vale tidak hanya datang untuk membersihkan, tapi juga mengajak masyarakat ikut terlibat. "Kami merasa dihargai karena dilibatkan langsung dalam memulihkan lahan dan air yang kami gunakan sehari-hari," kata dia.
Strategi pemulihan dilakukan melalui dua pendekatan utama: penggunaan data ilmiah yang komprehensif serta kolaborasi gotong royong antara warga dan perusahaan.
Sampai saat ini, tim gabungan dari Pemkab Luwu Timur, BPBD, aparat desa, dan PT Vale telah menerima dan mencatat 126 laporan aduan resmi melalui Posko Pengaduan & Informasi serta layanan hotline 24 jam.
Dampak yang tercatat mencakup 42 lahan sawah, 28 kebun, 19 empang, serta 37 kasus terkait akses air bersih dan peternakan. Data ini menjadi dasar bagi proses pemetaan kompensasi dan pemulihan yang mengedepankan pendekatan ilmiah.
“Basis data yang komprehensif yang kami himpun ini tidak sekedar mencatat kerugian, tetapi juga menjadi instrumen untuk merancang solusi jangka panjang yang bisa dijalankan terukur adil, akuntabel dan berbasis ilmiah,” jelas Endra Kusuma, Head of External Relation PT Vale Indonesia Tbk.
Selain proses asesmen, semangat kebersamaan masyarakat menjadi kekuatan utama dalam pemulihan. Selama lima hari terakhir, 60 warga dari Desa Lioka dan Desa Baruga ikut bergantian dalam dua kelompok kerja (shift), masing-masing terdiri dari 30 orang, untuk membersihkan sisa minyak di sepanjang sungai.
Ali Bastian, seorang petani dari Dusun Molindowe, menyampaikan PT Vale tidak hanya datang untuk membersihkan, tapi juga mengajak masyarakat ikut terlibat. "Kami merasa dihargai karena dilibatkan langsung dalam memulihkan lahan dan air yang kami gunakan sehari-hari," kata dia.