Waketum Kadin AYP Dorong Polipangkep Cetak Perintis, Bukan Sekadar Pewaris
Tim SINDOmakassar
Jum'at, 12 September 2025 - 18:50 WIB
Wakil Ketua Umum (Waketum) Kadin Indonesia, Andi Yuslim Patawari (AYP) memenuhi undangan Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan (Polipangkep). Foto: Istimewa
Wakil Ketua Umum (Waketum) Kadin Indonesia, Andi Yuslim Patawari (AYP) memenuhi undangan Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan (Polipangkep).
AYP didaulat memberikan orasi ilmiah pada puncak peringatan Dies Natalis ke-37 Polipangkep yang berlangsung di Kampus Utama Mandalle, Kabupaten Pangkep pada Kamis (11/09/2025).
Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia, Andi Yuslim Patawari, didapuk sebagai pembicara utama. Dalam orasinya, ia menekankan pentingnya kesiapan perguruan tinggi menghadapi tantangan global, disrupsi teknologi, serta kebutuhan link and match antara lulusan dengan dunia kerja.
AYP mendorong Polipangkep harus siap dengan tantangan baru. Menurutnya, kampus tidak bisa hanya berpikir menghasilkan lulusan untuk menjadi PNS, karena kuota terus berkurang.
"Justru alumni harus menciptakan lapangan kerja, menjadi perintis, bukan sekadar pewaris,” tegas Yuslim dalam orasi ilmiahnya yang mengusung tema Bersatu, Berdampak, Polipangkep Maju.
Ia menuturkan jika persaingan global, keterbatasan riset dan fasilitas, serta kebutuhan inovasi berbasis potensi lokal menuntut kampus melakukan terobosan. Termasuk merubah kurikulum sesuai kebutuhan dunia usaha dan industri.
“Kampus mencetak sumber daya manusia yang akan digunakan dunia usaha. Maka harus ada sinergi erat antara perguruan tinggi, industri, dan pemerintah,” jelasnya.
AYP didaulat memberikan orasi ilmiah pada puncak peringatan Dies Natalis ke-37 Polipangkep yang berlangsung di Kampus Utama Mandalle, Kabupaten Pangkep pada Kamis (11/09/2025).
Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia, Andi Yuslim Patawari, didapuk sebagai pembicara utama. Dalam orasinya, ia menekankan pentingnya kesiapan perguruan tinggi menghadapi tantangan global, disrupsi teknologi, serta kebutuhan link and match antara lulusan dengan dunia kerja.
AYP mendorong Polipangkep harus siap dengan tantangan baru. Menurutnya, kampus tidak bisa hanya berpikir menghasilkan lulusan untuk menjadi PNS, karena kuota terus berkurang.
"Justru alumni harus menciptakan lapangan kerja, menjadi perintis, bukan sekadar pewaris,” tegas Yuslim dalam orasi ilmiahnya yang mengusung tema Bersatu, Berdampak, Polipangkep Maju.
Ia menuturkan jika persaingan global, keterbatasan riset dan fasilitas, serta kebutuhan inovasi berbasis potensi lokal menuntut kampus melakukan terobosan. Termasuk merubah kurikulum sesuai kebutuhan dunia usaha dan industri.
“Kampus mencetak sumber daya manusia yang akan digunakan dunia usaha. Maka harus ada sinergi erat antara perguruan tinggi, industri, dan pemerintah,” jelasnya.