home news

PT Vale dan PAMA Mulai Penambangan di Pomalaa dengan Komitmen Keberlanjutan

Kamis, 09 Oktober 2025 - 10:26 WIB
PT Vale kembali menegaskan komitmen membangun masa depan industri nikel Indonesia yang berkelanjutan lewat First Digging Ceremony di Blok Pomalaa. Foto/Istimewa
PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale), anggota grup MIND ID, kembali menegaskan komitmen membangun masa depan industri nikel Indonesia yang berkelanjutan lewat First Digging Ceremony di Blok Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Acara ini menandai dimulainya aktivitas penambangan di area Indonesia Growth Project (IGP) Pomalaa, yang dijalankan bersama mitra strategis PT Pamapersada Nusantara (PAMA). Kesiapan menuju tahap operasional pada tahun 2026 menjadi fokus utama acara tersebut.

Momentum bersejarah ini dihadiri oleh Bupati Kolaka, jajaran Forkopimda Kabupaten Kolaka, serta manajemen PT Vale dan PAMA. Kehadiran para pemangku kepentingan mencerminkan sinergi kuat antara pemerintah daerah, dunia usaha, dan masyarakat dalam mendorong pembangunan daerah yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan.

Dalam sambutannya, President Director PT Vale Indonesia, Bernardus Irmanto, menegaskan bahwa acara ini bukan sekadar seremoni, melainkan manifestasi nyata dari komitmen perusahaan untuk memastikan proyek strategis nasional IGP Pomalaa berjalan sesuai rencana.

“Ada kalimat yang sering saya dengar, bukan hanya di sini tetapi juga di Morowali, yaitu: kami ini hanya penjaga kebunnya PT Vale. Alhamdulillah, hari ini ‘kebun’ itu sudah mulai terlihat bentuknya. Bukan lagi kebun, melainkan telah ada kegiatan pertambangan. Semoga dalam waktu dekat akan hadir pula padanannya, yaitu pabrik High Pressure Acid Leach (HPAL) yang dibangun bersama PT Vale dan Huayou,” ungkap Bernardus.

Bernardus menjelaskan, proyek Pomalaa istimewa karena menjadi simbol kolaborasi tiga negara besar dalam pengelolaan sumber daya nikel secara berkelanjutan.

“Di Pomalaa ini istimewa. Kalau di dunia ada United Nations (PBB), maka di Pomalaa saya menyebutnya ‘United of Nickels’ — karena ada perusahaan dari Indonesia yaitu PT Vale Indonesia, dari Tiongkok yaitu Huayou, dan dari Amerika Serikat yaitu Ford Motor Company. Tiga perusahaan ini bersatu mengelola sumber daya nikel secara berkelanjutan, dari Pomalaa untuk dunia,” ujarnya.
Baca Selanjutnya
Bagikan artikel ini:
Berita Lainnya
berita lainnya