PT Vale Indonesia dan Masa Depan Nikel Berkelanjutan
Tri Yari Kurniawan
Senin, 15 September 2025 - 17:23 WIB
PT Vale Indonesia menunjukkan bahwa pertambangan dapat berjalan selaras dengan prinsip-prinsip keberlanjutan. Foto/Maman Sukirman
Tahun 2025 menjadi momentum penting bagi industri nikel global. Ketegangan geopolitik, kebijakan dekarbonisasi yang semakin ketat dari negara-negara maju, dan larangan ekspor mineral mentah dari negara berkembang telah mendorong pergeseran besar-besaran dalam industri tambang. Kini, hilirisasi dan keberlanjutan menjadi arah baru.
Sebagai produsen nikel terbesar di dunia, Indonesia berada di garis depan transformasi ini. Pemerintah mendorong perusahaan tambang untuk tidak lagi sekadar mengekspor bahan mentah, tetapi turut membangun ekosistem industri yang mendukung energi bersih—terutama baterai dan kendaraan listrik.
Di tengah perubahan tersebut, PT Vale Indonesia Tbk memainkan peran penting. Perusahaan yang tahun ini genap berusia 57 tahun, menunjukkan bahwa pertambangan dapat berjalan selaras dengan prinsip-prinsip keberlanjutan. PT Vale mengusung nilai-nilai CARES (Compassion, Accountability, Resilience, Excellence, Sustainability) sebagai pondasi dari seluruh strategi bisnisnya.
Sepanjang 2024, PT Vale mencatat produksi sebesar 71.311 ton nikel dalam bentuk matte, meningkat 0,82% dari tahun sebelumnya dan melampaui target internal. Keberhasilan ini diraih berkat efisiensi biaya, dengan biaya tunai ditekan ke angka US$9.479 per ton—terendah dalam tiga tahun terakhir. Meski harga nikel turun drastis 30%, perusahaan tetap membukukan laba bersih normalisasi sebesar US$57,7 juta.
Presiden Direktur dan CEO PT Vale, Bernardus Irmanto, menyebut bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari strategi jangka panjang yang konsisten dan fokus pada kepercayaan pelanggan. "Bisnis kami bukan hanya tentang produk nikel, tapi juga bagaimana kami bisa meningkatkan kualitas hidup masyarakat di sekitar tambang dan dunia secara luas," ujarnya.
Tak hanya secara finansial, PT Vale juga berkontribusi signifikan terhadap negara. Sepanjang 2024, total pembayaran pajak dan PNBP mencapai US$202,24 juta—menopang anggaran publik dari pusat hingga daerah.
Dari sisi operasional, perusahaan juga menunjukkan komitmen terhadap keunggulan (excellence). Setelah tiga tahun berturut-turut meraih PROPER Hijau, PT Vale berhasil mendapatkan PROPER Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Perusahaan juga melatih lebih dari 7.200 karyawan dan mendorong kesetaraan gender dengan meningkatkan proporsi perempuan di posisi manajerial menjadi 10,9%.
Sebagai produsen nikel terbesar di dunia, Indonesia berada di garis depan transformasi ini. Pemerintah mendorong perusahaan tambang untuk tidak lagi sekadar mengekspor bahan mentah, tetapi turut membangun ekosistem industri yang mendukung energi bersih—terutama baterai dan kendaraan listrik.
Di tengah perubahan tersebut, PT Vale Indonesia Tbk memainkan peran penting. Perusahaan yang tahun ini genap berusia 57 tahun, menunjukkan bahwa pertambangan dapat berjalan selaras dengan prinsip-prinsip keberlanjutan. PT Vale mengusung nilai-nilai CARES (Compassion, Accountability, Resilience, Excellence, Sustainability) sebagai pondasi dari seluruh strategi bisnisnya.
Sepanjang 2024, PT Vale mencatat produksi sebesar 71.311 ton nikel dalam bentuk matte, meningkat 0,82% dari tahun sebelumnya dan melampaui target internal. Keberhasilan ini diraih berkat efisiensi biaya, dengan biaya tunai ditekan ke angka US$9.479 per ton—terendah dalam tiga tahun terakhir. Meski harga nikel turun drastis 30%, perusahaan tetap membukukan laba bersih normalisasi sebesar US$57,7 juta.
Presiden Direktur dan CEO PT Vale, Bernardus Irmanto, menyebut bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari strategi jangka panjang yang konsisten dan fokus pada kepercayaan pelanggan. "Bisnis kami bukan hanya tentang produk nikel, tapi juga bagaimana kami bisa meningkatkan kualitas hidup masyarakat di sekitar tambang dan dunia secara luas," ujarnya.
Tak hanya secara finansial, PT Vale juga berkontribusi signifikan terhadap negara. Sepanjang 2024, total pembayaran pajak dan PNBP mencapai US$202,24 juta—menopang anggaran publik dari pusat hingga daerah.
Dari sisi operasional, perusahaan juga menunjukkan komitmen terhadap keunggulan (excellence). Setelah tiga tahun berturut-turut meraih PROPER Hijau, PT Vale berhasil mendapatkan PROPER Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Perusahaan juga melatih lebih dari 7.200 karyawan dan mendorong kesetaraan gender dengan meningkatkan proporsi perempuan di posisi manajerial menjadi 10,9%.