MQK Internasional Sukses Digelar di Wajo, Menag Apresiasi Dukungan Telkom
Tim SINDOmakassar
Jum'at, 24 Oktober 2025 - 10:42 WIB
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo sukses menggelar Musabaqah Qiraatul Kutub (MQK) Nasional dan Internasional 2025 pada 2-6 Oktober 2025. Foto/Istimewa
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo sukses menggelar Musabaqah Qira'atul Kutub (MQK) Nasional dan Internasional 2025 pada 2-6 Oktober 2025. Acara bergengsi dunia pesantren ini diikuti oleh peserta dari lebih dari 10 negara, dengan berbagai kegiatan, termasuk lomba membaca kitab kuning, debat konstitusi, pameran produk pesantren, dan lomba qasidah rebana.
Penyelenggaraan acara melibatkan Kementerian Agama RI, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, dan Pemerintah Kabupaten Wajo. Telkom Witel Sulbagsel berperan penting dalam menyediakan infrastruktur jaringan untuk memastikan kelancaran acara yang berlangsung di Pesantren As'adiyah Pusat Sengkang, yang terletak di lokasi terpencil.
Pembukaan resmi Halaqah Internasional dilakukan oleh Menteri Agama RI, Prof. Nasaruddin Umar, pada Rabu malam, awal Oktober lalu. Dengan tema "Transformasi Sosio-Ekologis dan Solusi Epistemologis Berbasis Turats", acara ini menyoroti peran pesantren dalam mengatasi isu sosial dan lingkungan melalui warisan keilmuan Islam.
Menteri Nasaruddin memberikan apresiasi khusus kepada Telkom atas kontribusinya. "Alhamdulillah, saya secara pribadi maupun sebagai Menteri (Agama) benar-benar mengucapkan syukur pada Allah SWT dan juga terima kasih yang sebesar-besarnya kepada teman-teman dari Telkom yang telah memberikan bantuan yang sangat signifikan," kata dia.
"Tanpa kehadiran Telkom, tidak mungkin acara ini bisa berlangsung dengan baik, karena kita harus memerlukan jaringan. Dan di tempat yang kita lakukan acara itu sama sekali nggak ada jaringan," sambung Menteri Nasaruddin.
Sebagai tuan rumah utama, Pesantren As'adiyah memiliki 543 cabang dan merupakan pondok pesantren terbesar di Indonesia. Sebelumnya, pesantren ini kekurangan akses internet. Berkat dukungan Telkom, peserta internasional dapat berkomunikasi dengan lancar tanpa gangguan.
"Mereka bisa berkomunikasi secara internasional di sebuah pondok yang sangat terpencil dari perkotaan, tetapi jaringannya sangat kuat. Itu berkat Telkom," jelas Menteri Nasaruddin.
Penyelenggaraan acara melibatkan Kementerian Agama RI, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, dan Pemerintah Kabupaten Wajo. Telkom Witel Sulbagsel berperan penting dalam menyediakan infrastruktur jaringan untuk memastikan kelancaran acara yang berlangsung di Pesantren As'adiyah Pusat Sengkang, yang terletak di lokasi terpencil.
Pembukaan resmi Halaqah Internasional dilakukan oleh Menteri Agama RI, Prof. Nasaruddin Umar, pada Rabu malam, awal Oktober lalu. Dengan tema "Transformasi Sosio-Ekologis dan Solusi Epistemologis Berbasis Turats", acara ini menyoroti peran pesantren dalam mengatasi isu sosial dan lingkungan melalui warisan keilmuan Islam.
Menteri Nasaruddin memberikan apresiasi khusus kepada Telkom atas kontribusinya. "Alhamdulillah, saya secara pribadi maupun sebagai Menteri (Agama) benar-benar mengucapkan syukur pada Allah SWT dan juga terima kasih yang sebesar-besarnya kepada teman-teman dari Telkom yang telah memberikan bantuan yang sangat signifikan," kata dia.
"Tanpa kehadiran Telkom, tidak mungkin acara ini bisa berlangsung dengan baik, karena kita harus memerlukan jaringan. Dan di tempat yang kita lakukan acara itu sama sekali nggak ada jaringan," sambung Menteri Nasaruddin.
Sebagai tuan rumah utama, Pesantren As'adiyah memiliki 543 cabang dan merupakan pondok pesantren terbesar di Indonesia. Sebelumnya, pesantren ini kekurangan akses internet. Berkat dukungan Telkom, peserta internasional dapat berkomunikasi dengan lancar tanpa gangguan.
"Mereka bisa berkomunikasi secara internasional di sebuah pondok yang sangat terpencil dari perkotaan, tetapi jaringannya sangat kuat. Itu berkat Telkom," jelas Menteri Nasaruddin.