Indosat Cegah Ratusan Juta Upaya Penipuan Digital Lewat Fitur Anti-Spam & Anti-Scam
Tri Yari Kurniawan
Minggu, 09 November 2025 - 15:30 WIB
Sejak diluncurkan pada 7 Agustus 2025, fitur Anti-Spam dan Anti-Scam milik Indosat telah memblokir lebih dari 200 juta panggilan berisiko. Foto/Istimewa
Di tengah maraknya kejahatan digital serta meningkatnya panggilan spam dan pesan scam yang merugikan masyarakat, Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) memperkuat komitmennya melindungi pelanggan melalui penerapan teknologi kecerdasan artifisial (AI) di jaringannya.
Sejak diluncurkan pada 7 Agustus 2025, fitur Anti-Spam dan Anti-Scam milik Indosat telah memblokir lebih dari 200 juta panggilan berisiko, memberikan peringatan terhadap lebih dari 90 juta pesan mencurigakan, serta melindungi rata-rata 11,5 juta pelanggan per bulan dari potensi penipuan digital.
Inovasi ini menjadi bagian dari perjalanan AIvolusi5G Indosat, sinergi antara kecanggihan AI dan jaringan 5G yang dirancang untuk menciptakan pengalaman digital yang aman, inklusif, dan memberdayakan. Sistem ini bekerja otomatis di tingkat jaringan, menyaring panggilan dan pesan mencurigakan tanpa perlu aplikasi tambahan atau perangkat khusus.
Urgensi perlindungan digital semakin nyata. Laporan GASA State of Scams in Indonesia 2025 yang dirilis akhir Agustus mencatat 66% orang dewasa di Indonesia mengalami upaya penipuan dalam setahun terakhir, dan 14% di antaranya kehilangan uang dengan total kerugian mencapai Rp49 triliun (USD3,3 miliar).
Sebagian besar kasus terjadi melalui direct message, baik pesan instan maupun SMS. Selain kerugian finansial, 51% korban penipuan mengaku mengalami stres akibat kejadian tersebut.
Bilal Khazmi, Director and Chief Commercial Officer Indosat Ooredoo Hutchison, mengatakan teknologi ini dirancang untuk membantu pelanggan dari berbagai usia agar dapat menjelajahi dunia digital dengan lebih percaya diri.
"Dengan konektivitas andal, produk terjangkau, dan perlindungan yang kuat, kami berkomitmen menghadirkan pengalaman digital kelas dunia yang menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia," ujar dia.
Sejak diluncurkan pada 7 Agustus 2025, fitur Anti-Spam dan Anti-Scam milik Indosat telah memblokir lebih dari 200 juta panggilan berisiko, memberikan peringatan terhadap lebih dari 90 juta pesan mencurigakan, serta melindungi rata-rata 11,5 juta pelanggan per bulan dari potensi penipuan digital.
Inovasi ini menjadi bagian dari perjalanan AIvolusi5G Indosat, sinergi antara kecanggihan AI dan jaringan 5G yang dirancang untuk menciptakan pengalaman digital yang aman, inklusif, dan memberdayakan. Sistem ini bekerja otomatis di tingkat jaringan, menyaring panggilan dan pesan mencurigakan tanpa perlu aplikasi tambahan atau perangkat khusus.
Urgensi perlindungan digital semakin nyata. Laporan GASA State of Scams in Indonesia 2025 yang dirilis akhir Agustus mencatat 66% orang dewasa di Indonesia mengalami upaya penipuan dalam setahun terakhir, dan 14% di antaranya kehilangan uang dengan total kerugian mencapai Rp49 triliun (USD3,3 miliar).
Sebagian besar kasus terjadi melalui direct message, baik pesan instan maupun SMS. Selain kerugian finansial, 51% korban penipuan mengaku mengalami stres akibat kejadian tersebut.
Bilal Khazmi, Director and Chief Commercial Officer Indosat Ooredoo Hutchison, mengatakan teknologi ini dirancang untuk membantu pelanggan dari berbagai usia agar dapat menjelajahi dunia digital dengan lebih percaya diri.
"Dengan konektivitas andal, produk terjangkau, dan perlindungan yang kuat, kami berkomitmen menghadirkan pengalaman digital kelas dunia yang menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia," ujar dia.