Asmo Sulsel Berikan Edukasi Berkendara Aman di Musim Hujan
Tri Yari Kurniawan
Jum'at, 14 November 2025 - 19:09 WIB
Asmo Sulsel memberikan edukasi safety riding kepada 70 karyawan PT Malindo Feedmill Tbk tentang berkendara aman di musim hujan. Foto/Istimewa
Astra Motor Sulawesi Selatan (Asmo Sulsel) kembali memperkuat komitmennya dalam meningkatkan kesadaran keselamatan berkendara. Pada Jumat, 14 November 2025, Asmo Sulsel memberikan edukasi safety riding kepada 70 karyawan PT Malindo Feedmill Tbk, perusahaan yang bergerak di bidang pakan ternak, pembibitan ayam, peternakan ayam pedaging, hingga makanan olahan.
Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman mendalam tentang cara berkendara yang aman, terutama di tengah mobilitas tinggi para karyawan serta meningkatnya risiko di jalan raya pada musim hujan. Materi disampaikan oleh Wanny, instruktur safety riding Asmo Sulsel, yang memaparkan teknik berkendara yang benar, berbagai faktor risiko, dan pentingnya penggunaan perlengkapan keselamatan.
Di awal sesi, Wanny menegaskan bahwa musim hujan merupakan periode rawan bagi pengendara. Jalanan licin, genangan air, hingga jarak pandang yang terbatas dapat meningkatkan potensi kecelakaan bila tidak diantisipasi. Ia mengimbau peserta untuk selalu mengurangi kecepatan, menjaga jarak aman, serta memastikan kondisi motor tetap prima sebelum digunakan.
Selain itu, Wanny mengingatkan pentingnya perlengkapan berkendara standar seperti helm berlabel SNI, jaket tebal, sarung tangan, dan sepatu tertutup. Menurutnya, perlengkapan tersebut memang tidak dapat mencegah kecelakaan, tetapi sangat membantu mengurangi tingkat fatalitas.
“Banyak orang baru menyadari pentingnya perlengkapan keselamatan setelah mengalami hal yang tidak diinginkan. Padahal, perlengkapan sederhana bisa menjadi penyelamat,” ungkap Wanny.
Edukasi ini tidak hanya berupa teori, tetapi juga dilengkapi praktik langsung menggunakan Honda Icon-e, motor listrik yang kini makin diminati sebagai kendaraan harian ramah lingkungan. Para peserta terlihat antusias mencoba unit tersebut sambil mempraktikkan teknik dasar, mulai dari cara berbelok yang benar, teknik menikung aman, hingga cara membonceng penumpang sesuai standar keselamatan.
Menurut Wanny, edukasi keselamatan berkendara penting diberikan tidak hanya kepada pelajar atau pengendara umum, tetapi juga kepada karyawan industri yang sehari-harinya bergantung pada sepeda motor sebagai transportasi utama.
Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman mendalam tentang cara berkendara yang aman, terutama di tengah mobilitas tinggi para karyawan serta meningkatnya risiko di jalan raya pada musim hujan. Materi disampaikan oleh Wanny, instruktur safety riding Asmo Sulsel, yang memaparkan teknik berkendara yang benar, berbagai faktor risiko, dan pentingnya penggunaan perlengkapan keselamatan.
Di awal sesi, Wanny menegaskan bahwa musim hujan merupakan periode rawan bagi pengendara. Jalanan licin, genangan air, hingga jarak pandang yang terbatas dapat meningkatkan potensi kecelakaan bila tidak diantisipasi. Ia mengimbau peserta untuk selalu mengurangi kecepatan, menjaga jarak aman, serta memastikan kondisi motor tetap prima sebelum digunakan.
Selain itu, Wanny mengingatkan pentingnya perlengkapan berkendara standar seperti helm berlabel SNI, jaket tebal, sarung tangan, dan sepatu tertutup. Menurutnya, perlengkapan tersebut memang tidak dapat mencegah kecelakaan, tetapi sangat membantu mengurangi tingkat fatalitas.
“Banyak orang baru menyadari pentingnya perlengkapan keselamatan setelah mengalami hal yang tidak diinginkan. Padahal, perlengkapan sederhana bisa menjadi penyelamat,” ungkap Wanny.
Edukasi ini tidak hanya berupa teori, tetapi juga dilengkapi praktik langsung menggunakan Honda Icon-e, motor listrik yang kini makin diminati sebagai kendaraan harian ramah lingkungan. Para peserta terlihat antusias mencoba unit tersebut sambil mempraktikkan teknik dasar, mulai dari cara berbelok yang benar, teknik menikung aman, hingga cara membonceng penumpang sesuai standar keselamatan.
Menurut Wanny, edukasi keselamatan berkendara penting diberikan tidak hanya kepada pelajar atau pengendara umum, tetapi juga kepada karyawan industri yang sehari-harinya bergantung pada sepeda motor sebagai transportasi utama.