Asmo Sulsel Latih Siswa SMKN 7 Takalar soal Safety Riding
Tri Yari Kurniawan
Selasa, 18 November 2025 - 16:49 WIB
Astra Motor Sulawesi Selatan (Asmo Sulsel) menggelar edukasi safety riding bagi siswa SMKN 7 Takalar pada Selasa, 18 November 2025. Foto/Istimewa
Guna memperkuat pemahaman keselamatan berkendara di kalangan pelajar, Astra Motor Sulawesi Selatan (Asmo Sulsel) menggelar edukasi safety riding bagi siswa SMKN 7 Takalar pada Selasa, 18 November 2025. Kegiatan ini diikuti lebih dari 40 siswa jurusan Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM), yang merupakan salah satu SMK binaan Asmo Sulsel.
Pada sesi ini, Wanny selaku instruktur safety riding Asmo Sulsel menjadi pemateri utama. Ia memberikan pemahaman mengenai teknik berkendara yang aman, aturan lalu lintas, hingga kebiasaan positif sebelum memulai perjalanan.
Edukasi tersebut dinilai penting mengingat siswa TBSM banyak berinteraksi dengan sepeda motor, baik untuk kebutuhan belajar maupun aktivitas sehari-hari.
Wanny menekankan bahwa faktor manusia masih menjadi penyebab terbesar kecelakaan lalu lintas, terutama akibat kurang disiplin dan minimnya pengetahuan mengenai keselamatan berkendara. Karena itu, pembekalan sejak usia sekolah diharapkan mampu membentuk kesadaran yang lebih kuat.
Selain teori dasar, Wanny juga menyoroti pentingnya penggunaan perlengkapan berkendara yang sesuai standar. Helm ber-SNI, jaket, sarung tangan, sepatu, dan celana panjang disebutnya sebagai perlengkapan dasar yang dapat mengurangi risiko cedera.
Ia menegaskan bahwa perlengkapan tersebut bukan sekadar aturan, tetapi benar-benar berfungsi melindungi tubuh pengendara.
Kesiapan fisik turut menjadi perhatian. Menurut Wanny, kondisi tubuh yang sehat, fokus yang terjaga, serta mental yang siap sangat memengaruhi keputusan dan refleks di jalan. Tubuh yang lelah atau mengantuk dapat meningkatkan risiko kecelakaan secara signifikan.
Pada sesi ini, Wanny selaku instruktur safety riding Asmo Sulsel menjadi pemateri utama. Ia memberikan pemahaman mengenai teknik berkendara yang aman, aturan lalu lintas, hingga kebiasaan positif sebelum memulai perjalanan.
Edukasi tersebut dinilai penting mengingat siswa TBSM banyak berinteraksi dengan sepeda motor, baik untuk kebutuhan belajar maupun aktivitas sehari-hari.
Wanny menekankan bahwa faktor manusia masih menjadi penyebab terbesar kecelakaan lalu lintas, terutama akibat kurang disiplin dan minimnya pengetahuan mengenai keselamatan berkendara. Karena itu, pembekalan sejak usia sekolah diharapkan mampu membentuk kesadaran yang lebih kuat.
Selain teori dasar, Wanny juga menyoroti pentingnya penggunaan perlengkapan berkendara yang sesuai standar. Helm ber-SNI, jaket, sarung tangan, sepatu, dan celana panjang disebutnya sebagai perlengkapan dasar yang dapat mengurangi risiko cedera.
Ia menegaskan bahwa perlengkapan tersebut bukan sekadar aturan, tetapi benar-benar berfungsi melindungi tubuh pengendara.
Kesiapan fisik turut menjadi perhatian. Menurut Wanny, kondisi tubuh yang sehat, fokus yang terjaga, serta mental yang siap sangat memengaruhi keputusan dan refleks di jalan. Tubuh yang lelah atau mengantuk dapat meningkatkan risiko kecelakaan secara signifikan.