Pertamina Sulawesi Pamerkan Inovasi Pakan MBG di SDGs Action Forum Bappenas
Tim SINDOmakassar
Jum'at, 21 November 2025 - 22:54 WIB
Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengapresiasi Pertamina Patra Niaga Sulawesi yang menampilkan inovasi pakan MBG di boothnya pada ajang SDGs Action Forum Bappenas. Foto/IST
Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi melalui Aviation Fuel Terminal (AFT) Hasanuddin kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat ketahanan pangan dan pembangunan berkelanjutan. Hal ini ditunjukkan lewat partisipasi pada Sustainable Circular Economy Forum yang digelar Kementerian PPN/Bappenas, Rabu (19/11) lalu.
Pada forum tersebut, AFT Hasanuddin bersama Badan Gizi Nasional (BGN) memperkenalkan inovasi pemanfaatan limbah organik menjadi pakan alternatif bebek petelur, sebagai wujud implementasi ekonomi sirkular di tingkat komunitas.
AFT Hasanuddin merupakan penyedia BBMP pertama dan satu-satunya di Indonesia yang bermitra resmi dengan BGN dalam pengelolaan limbah dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG). Inovasi ini tidak hanya menekan jumlah limbah yang berpotensi berakhir di TPA, tetapi juga terbukti meningkatkan produktivitas Kelompok Ternak Laleng Kessie binaan Pertamina di Desa Baji Mangngai, Kabupaten Maros.
Selain diolah menjadi pakan, limbah organik yang tidak dikonsumsi bebek juga dimanfaatkan untuk budidaya maggot atau larva Black Soldier Fly (BSF), sumber protein ramah lingkungan yang mampu meningkatkan pertumbuhan ternak dan menekan biaya pakan secara signifikan.
Melalui booth pameran di forum tersebut, AFT Hasanuddin menampilkan hasil implementasi Program Agrokompleks Hasanuddin yang mengolah limbah organik dari dapur SPPG dan rumah tangga di Desa Baji Mangngai menjadi pakan bernutrisi tinggi.
Program ini telah memberikan sejumlah capaian, mulai dari peningkatan produktivitas bebek petelur, efisiensi biaya pakan hingga 75%, hingga pemanfaatan 8,1 ton sampah organik sepanjang Juni–Oktober 2025. Program ini juga berkontribusi pada pengurangan emisi sekitar ±0,5 ton CO₂e per tahun.
Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, mengapresiasi langkah Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi melalui AFT Hasanuddin.
Pada forum tersebut, AFT Hasanuddin bersama Badan Gizi Nasional (BGN) memperkenalkan inovasi pemanfaatan limbah organik menjadi pakan alternatif bebek petelur, sebagai wujud implementasi ekonomi sirkular di tingkat komunitas.
AFT Hasanuddin merupakan penyedia BBMP pertama dan satu-satunya di Indonesia yang bermitra resmi dengan BGN dalam pengelolaan limbah dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG). Inovasi ini tidak hanya menekan jumlah limbah yang berpotensi berakhir di TPA, tetapi juga terbukti meningkatkan produktivitas Kelompok Ternak Laleng Kessie binaan Pertamina di Desa Baji Mangngai, Kabupaten Maros.
Selain diolah menjadi pakan, limbah organik yang tidak dikonsumsi bebek juga dimanfaatkan untuk budidaya maggot atau larva Black Soldier Fly (BSF), sumber protein ramah lingkungan yang mampu meningkatkan pertumbuhan ternak dan menekan biaya pakan secara signifikan.
Melalui booth pameran di forum tersebut, AFT Hasanuddin menampilkan hasil implementasi Program Agrokompleks Hasanuddin yang mengolah limbah organik dari dapur SPPG dan rumah tangga di Desa Baji Mangngai menjadi pakan bernutrisi tinggi.
Program ini telah memberikan sejumlah capaian, mulai dari peningkatan produktivitas bebek petelur, efisiensi biaya pakan hingga 75%, hingga pemanfaatan 8,1 ton sampah organik sepanjang Juni–Oktober 2025. Program ini juga berkontribusi pada pengurangan emisi sekitar ±0,5 ton CO₂e per tahun.
Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, mengapresiasi langkah Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi melalui AFT Hasanuddin.