Glow & Lovely Dukung 100 Perempuan Muda Raih Mimpi Lewat Beasiswa
Tim SINDOmakassar
Senin, 24 November 2025 - 19:39 WIB
Momen inaugurasi dari program Glow & Lovely Bintang Beasiswa 2025 diikuti oleh para penerima manfaat beasiswa dari berbagai wilayah di Indonesia. Foto/Istimewa
Glow & Lovely kembali menunjukkan komitmennya dalam memperluas akses pendidikan tinggi bagi perempuan muda berprestasi Indonesia melalui program Glow & Lovely Bintang Beasiswa 2025.
Memasuki tahun ke-9 pelaksanaannya, program ini untuk pertama kalinya memberikan total 100 beasiswa reguler dan parsial demi membantu perempuan muda memulai atau melanjutkan pendidikan, sehingga mereka dapat mewujudkan masa depan yang lebih “glowing”.
Senior Brand Manager Glow & Lovely, Stella Tika Lestari, menyampaikan sejalan dengan misi mengajak para perempuan Indonesia tidak takut untuk mengejar mimpinya, pihaknya mengusung program Glow & Lovely Bintang Beasiswa sejak tahun 2017 yang berkolaborasi dengan Hoshizora Foundation.
Melalui program ini, Glow & Lovely telah memfasilitasi sebanyak 585 perempuan muda berprestasi melangkah lebih dekat ke impian mereka. Pihaknya bersyukur bahwa kini makin banyak perempuan menyadari pentingnya mengenyam pendidikan yang lebih tinggi untuk meraih glowing future.
"Buktinya, antusiasme terhadap Glow & Lovely Bintang Beasiswa juga terus meningkat. Jumlah pendaftar tahun ini naik signifikan dari sebelumnya, sebanyak lebih dari 18 ribu perempuan muda dari seluruh penjuru Indonesia mendaftarkan diri," ungkap dia.
Peningkatan minat ini selaras dengan naiknya Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi perempuan yang sejak 2020 terus bertumbuh hingga mencapai 35,23% pada 2024, bahkan melampaui APK laki-laki. Meski demikian, akses pendidikan tinggi masih belum merata, terutama bagi kelompok masyarakat berpenghasilan rendah. Data menunjukkan penduduk dari kelompok pengeluaran 20% terbawah hanya memiliki APK sebesar 18,23%.
Hal ini turut ditegaskan oleh Executive Director Hoshizora Foundation, Yudi Anwar. Pihaknya sering menemukan di lapangan bahwa akibat keterbatasan ekonomi, keluarga jadi lebih memprioritaskan laki-laki untuk bersekolah lebih tinggi. Di antaranya karena stigma peran domestik perempuan yang mana laki-laki masih diposisikan sebagai tulang punggung keluarga.
Memasuki tahun ke-9 pelaksanaannya, program ini untuk pertama kalinya memberikan total 100 beasiswa reguler dan parsial demi membantu perempuan muda memulai atau melanjutkan pendidikan, sehingga mereka dapat mewujudkan masa depan yang lebih “glowing”.
Senior Brand Manager Glow & Lovely, Stella Tika Lestari, menyampaikan sejalan dengan misi mengajak para perempuan Indonesia tidak takut untuk mengejar mimpinya, pihaknya mengusung program Glow & Lovely Bintang Beasiswa sejak tahun 2017 yang berkolaborasi dengan Hoshizora Foundation.
Melalui program ini, Glow & Lovely telah memfasilitasi sebanyak 585 perempuan muda berprestasi melangkah lebih dekat ke impian mereka. Pihaknya bersyukur bahwa kini makin banyak perempuan menyadari pentingnya mengenyam pendidikan yang lebih tinggi untuk meraih glowing future.
"Buktinya, antusiasme terhadap Glow & Lovely Bintang Beasiswa juga terus meningkat. Jumlah pendaftar tahun ini naik signifikan dari sebelumnya, sebanyak lebih dari 18 ribu perempuan muda dari seluruh penjuru Indonesia mendaftarkan diri," ungkap dia.
Peningkatan minat ini selaras dengan naiknya Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi perempuan yang sejak 2020 terus bertumbuh hingga mencapai 35,23% pada 2024, bahkan melampaui APK laki-laki. Meski demikian, akses pendidikan tinggi masih belum merata, terutama bagi kelompok masyarakat berpenghasilan rendah. Data menunjukkan penduduk dari kelompok pengeluaran 20% terbawah hanya memiliki APK sebesar 18,23%.
Hal ini turut ditegaskan oleh Executive Director Hoshizora Foundation, Yudi Anwar. Pihaknya sering menemukan di lapangan bahwa akibat keterbatasan ekonomi, keluarga jadi lebih memprioritaskan laki-laki untuk bersekolah lebih tinggi. Di antaranya karena stigma peran domestik perempuan yang mana laki-laki masih diposisikan sebagai tulang punggung keluarga.