Difablepreneur Batch 2: SPJM Perkuat Ekonomi Penyandang Disabilitas
Tim SINDOmakassar
Rabu, 03 Desember 2025 - 13:02 WIB
Program SIP dari SPJM bertajuk Difablepreneur Batch 2 ini digelar melalui kolaborasi SPJM dengan Kementerian Sosial RI melalui UPT Sentra Wirajaya Makassar. Foto/Istimewa
PT Pelindo Jasa Maritim (SPJM), salah satu subholding PT Pelabuhan Indonesia (Persero) yang bergerak di bidang Marine, Equipment, Port Services, Dredging, dan Shipyard (MEPS), kembali menyelenggarakan Program Sahabat Inspiratif Pelindo (SIP) pada 1–2 Desember di Makassar.
Program SIP bertajuk Difablepreneur Batch 2 ini digelar melalui kolaborasi SPJM dengan Kementerian Sosial RI melalui UPT Sentra Wirajaya Makassar. Ini menjadi kerja sama kedua setelah pelaksanaan Batch 1 pada 2–3 Maret 2024.
Tujuan kegiatan adalah meningkatkan kapasitas penyandang disabilitas agar lebih mandiri, terutama dari sisi ekonomi melalui pengembangan dan penjualan produk kerajinan.
Difablepreneur Batch 2 diikuti 30 peserta yang mengikuti pelatihan selama dua hari. Mereka mendapatkan dua jenis pelatihan, yaitu pembuatan Batik Ciprat dan Tote Bag. Selain praktik pembuatan produk, peserta juga menerima materi umum mengenai sejarah, filosofi, dan tren penjualan produk.
“Ini adalah tahun kedua kami bekerja sama dengan Sentra Wiraya Makassar (SWM) untuk melaksanakan pelatihan difablepreneur ini sebagai bentuk dukungan kami untuk pemberdayaan teman-teman disabilitas secara berkelanjutan. Budaya inklusivitas juga menjadi faktor bagi kami untuk terus mendorong peningkatan kapabilitas penyandang disabilitas agar tetap bisa berkarya dan berkompetisi. Dengan menggandeng trainer dari SWM selaku balai rehabilitasi sosial penyandang disabilitas fisik dan lansia serta melibatkan salah satu UMKM binaan SPJM sebagai trainer, kami yakin pelatihan dapat memberikan manfaat kepada seluruh peserta,” jelas SVP Sekretaris Perusahaan SPJM, Tubagus Patrick.
Patrick menambahkan bahwa pelatihan ini sejalan dengan Program Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pendidikan berkualitas yang mendorong pendidikan inklusif, adil, dan kesempatan belajar sepanjang hayat.
“Agar benar-benar mencapai tujuan pengembangan berkelanjutan, insya Allah kami juga akan melakukan pendampingan pasca kegiatan pelatihan ini termasuk terkait strategi pemasaran dan penjualan produk hasil dari pelatihan hari ini,” lanjut Patrick.
Program SIP bertajuk Difablepreneur Batch 2 ini digelar melalui kolaborasi SPJM dengan Kementerian Sosial RI melalui UPT Sentra Wirajaya Makassar. Ini menjadi kerja sama kedua setelah pelaksanaan Batch 1 pada 2–3 Maret 2024.
Tujuan kegiatan adalah meningkatkan kapasitas penyandang disabilitas agar lebih mandiri, terutama dari sisi ekonomi melalui pengembangan dan penjualan produk kerajinan.
Difablepreneur Batch 2 diikuti 30 peserta yang mengikuti pelatihan selama dua hari. Mereka mendapatkan dua jenis pelatihan, yaitu pembuatan Batik Ciprat dan Tote Bag. Selain praktik pembuatan produk, peserta juga menerima materi umum mengenai sejarah, filosofi, dan tren penjualan produk.
“Ini adalah tahun kedua kami bekerja sama dengan Sentra Wiraya Makassar (SWM) untuk melaksanakan pelatihan difablepreneur ini sebagai bentuk dukungan kami untuk pemberdayaan teman-teman disabilitas secara berkelanjutan. Budaya inklusivitas juga menjadi faktor bagi kami untuk terus mendorong peningkatan kapabilitas penyandang disabilitas agar tetap bisa berkarya dan berkompetisi. Dengan menggandeng trainer dari SWM selaku balai rehabilitasi sosial penyandang disabilitas fisik dan lansia serta melibatkan salah satu UMKM binaan SPJM sebagai trainer, kami yakin pelatihan dapat memberikan manfaat kepada seluruh peserta,” jelas SVP Sekretaris Perusahaan SPJM, Tubagus Patrick.
Patrick menambahkan bahwa pelatihan ini sejalan dengan Program Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pendidikan berkualitas yang mendorong pendidikan inklusif, adil, dan kesempatan belajar sepanjang hayat.
“Agar benar-benar mencapai tujuan pengembangan berkelanjutan, insya Allah kami juga akan melakukan pendampingan pasca kegiatan pelatihan ini termasuk terkait strategi pemasaran dan penjualan produk hasil dari pelatihan hari ini,” lanjut Patrick.