BKGN 2025: Perawatan Gigi dan Gusi Gratis Kembali Hadir di Makassar
Tim SINDOmakassar
Rabu, 03 Desember 2025 - 16:47 WIB
Unilever Indonesia melalui brand Pepsodent, bersama PDGI, AFDOKGI, dan ARSGMPI, mempersembahkan BKGN yang kini memasuki tahun penyelenggaraan ke-16. Foto/IST
Unilever Indonesia melalui brand Pepsodent, bersama Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI), dan Asosiasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Indonesia (ARSGMPI), mempersembahkan Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) yang kini memasuki tahun penyelenggaraan ke-16.
Dengan tema “Cek Gigi dan Gusi – Bebas Biaya, Bebas Cemas, Bebas Ribet”, BKGN 2025 hadir kembali di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan (RSGMP) – Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Hasanuddin (UNHAS) Makassar untuk memberikan edukasi serta pelayanan kesehatan gigi dan gusi. Istimewanya, band legendaris GIGI ikut memeriahkan acara dengan gubahan lagu yang mengedukasi tentang kesehatan gusi.
Kesehatan gigi masih menjadi persoalan besar di Indonesia. Data terbaru dari Program Cek Kesehatan Gratis Kemenkes RI yang telah menjangkau hampir 50 juta penduduk menunjukkan bahwa keluhan gigi dan gusi berada di urutan tertinggi di semua kelompok usia.
Pemerintah pun mendorong kolaborasi dengan asosiasi profesi dan pelaku usaha untuk mengadakan berbagai upaya promotif dan preventif, salah satunya melalui peringatan Hari Kesehatan Gigi Nasional (HKGN) yang tahun ini mengangkat tema “Gigi dan Gusi Sehat, Senyum Indonesia Hebat.”
Dekan FKG UNHAS, drg. Irfan Sugianto, menegaskan dukungan terhadap misi BKGN. Kali ini, BKGN 2025 memberikan perhatian khusus pada kesehatan gusi karena penyakit gusi adalah permasalahan gigi kedua terbesar di Indonesia setelah gigi berlubang.
"Namun, itu masih sering terabaikan dan kerap disebut ‘silent killer’ karena gejalanya muncul secara samar dan tidak menimbulkan rasa sakit – terutama di tahap awal. Padahal jika dibiarkan, penyakit gusi tidak hanya akan mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut, namun bisa menjadi bahaya tersembunyi yang mempengaruhi kesehatan tubuh secara menyeluruh," kata dia.
Ia menambahkan, penyakit gusi memiliki dua tahapan, pertama adalah gingivitis yang ditandai dengan gejala gusi bengkak, merah, atau mudah berdarah. Pada tahap ini, masalah gusi masih dapat diatasi dan bahkan bisa menjadi kembali sehat dengan perawatan yang tepat.
Dengan tema “Cek Gigi dan Gusi – Bebas Biaya, Bebas Cemas, Bebas Ribet”, BKGN 2025 hadir kembali di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan (RSGMP) – Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Hasanuddin (UNHAS) Makassar untuk memberikan edukasi serta pelayanan kesehatan gigi dan gusi. Istimewanya, band legendaris GIGI ikut memeriahkan acara dengan gubahan lagu yang mengedukasi tentang kesehatan gusi.
Kesehatan gigi masih menjadi persoalan besar di Indonesia. Data terbaru dari Program Cek Kesehatan Gratis Kemenkes RI yang telah menjangkau hampir 50 juta penduduk menunjukkan bahwa keluhan gigi dan gusi berada di urutan tertinggi di semua kelompok usia.
Pemerintah pun mendorong kolaborasi dengan asosiasi profesi dan pelaku usaha untuk mengadakan berbagai upaya promotif dan preventif, salah satunya melalui peringatan Hari Kesehatan Gigi Nasional (HKGN) yang tahun ini mengangkat tema “Gigi dan Gusi Sehat, Senyum Indonesia Hebat.”
Dekan FKG UNHAS, drg. Irfan Sugianto, menegaskan dukungan terhadap misi BKGN. Kali ini, BKGN 2025 memberikan perhatian khusus pada kesehatan gusi karena penyakit gusi adalah permasalahan gigi kedua terbesar di Indonesia setelah gigi berlubang.
"Namun, itu masih sering terabaikan dan kerap disebut ‘silent killer’ karena gejalanya muncul secara samar dan tidak menimbulkan rasa sakit – terutama di tahap awal. Padahal jika dibiarkan, penyakit gusi tidak hanya akan mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut, namun bisa menjadi bahaya tersembunyi yang mempengaruhi kesehatan tubuh secara menyeluruh," kata dia.
Ia menambahkan, penyakit gusi memiliki dua tahapan, pertama adalah gingivitis yang ditandai dengan gejala gusi bengkak, merah, atau mudah berdarah. Pada tahap ini, masalah gusi masih dapat diatasi dan bahkan bisa menjadi kembali sehat dengan perawatan yang tepat.