Manasik Haji Cilik Warnai Pembelajaran TK Islam Athirah Racing Centre
Tim SINDOmakassar
Kamis, 04 Desember 2025 - 18:21 WIB
Suasana penuh keceriaan sekaligus kekhidmatan menyelimuti kegiatan Manasik Haji Cilik yang diikuti anak didik TK Islam Athirah Racing Centre. Foto/IST
Suasana penuh keceriaan sekaligus kekhidmatan menyelimuti kegiatan Manasik Haji Cilik yang diikuti anak didik TK Islam Athirah Racing Centre pada Kamis, 4 Desember 2025, di Asrama Haji Sudiang.
Sejak pagi, seluruh anak berangkat bersama menggunakan bus, menciptakan semangat kebersamaan dan antusiasme yang terasa bahkan sebelum kegiatan dimulai. Program ini menjadi bagian dari pembelajaran berbasis praktik yang dirancang untuk mengenalkan rukun Islam kelima sejak dini melalui pengalaman yang menyenangkan, interaktif, dan bermakna.
Selama kegiatan, anak-anak mengikuti rangkaian manasik mulai dari thawaf, sa’i, wukuf di Arafah, melempar jumrah, hingga tahallul. Meski cuaca cukup terik, mereka tetap bersemangat menyelesaikan setiap tahapan.
ituasi ini dimanfaatkan guru untuk menanamkan nilai kesabaran, perjuangan, serta ketangguhan dalam beribadah. Setiap sesi dipandu oleh guru dan pendamping agar anak dapat merasakan pengalaman belajar yang nyata sekaligus memahami nilai ibadah, kedisiplinan, kerja sama, dan ketertiban.
Kepala TK Islam Athirah Racing Centre, Saberiani, menjelaskan bahwa kegiatan manasik merupakan metode pembelajaran kontekstual yang efektif bagi anak usia dini.
“Melalui manasik haji ini, kami ingin memberikan pengalaman langsung agar anak tidak hanya memahami ibadah haji secara teori, tetapi juga mempraktikkannya dalam suasana yang menyenangkan. Kami berharap nilai religius, kesabaran, dan kemandirian dapat tumbuh dalam diri setiap anak,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa antusiasme anak terlihat sejak tahap persiapan hingga pelaksanaan.
Sejak pagi, seluruh anak berangkat bersama menggunakan bus, menciptakan semangat kebersamaan dan antusiasme yang terasa bahkan sebelum kegiatan dimulai. Program ini menjadi bagian dari pembelajaran berbasis praktik yang dirancang untuk mengenalkan rukun Islam kelima sejak dini melalui pengalaman yang menyenangkan, interaktif, dan bermakna.
Selama kegiatan, anak-anak mengikuti rangkaian manasik mulai dari thawaf, sa’i, wukuf di Arafah, melempar jumrah, hingga tahallul. Meski cuaca cukup terik, mereka tetap bersemangat menyelesaikan setiap tahapan.
ituasi ini dimanfaatkan guru untuk menanamkan nilai kesabaran, perjuangan, serta ketangguhan dalam beribadah. Setiap sesi dipandu oleh guru dan pendamping agar anak dapat merasakan pengalaman belajar yang nyata sekaligus memahami nilai ibadah, kedisiplinan, kerja sama, dan ketertiban.
Kepala TK Islam Athirah Racing Centre, Saberiani, menjelaskan bahwa kegiatan manasik merupakan metode pembelajaran kontekstual yang efektif bagi anak usia dini.
“Melalui manasik haji ini, kami ingin memberikan pengalaman langsung agar anak tidak hanya memahami ibadah haji secara teori, tetapi juga mempraktikkannya dalam suasana yang menyenangkan. Kami berharap nilai religius, kesabaran, dan kemandirian dapat tumbuh dalam diri setiap anak,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa antusiasme anak terlihat sejak tahap persiapan hingga pelaksanaan.