5 Daerah di Sulsel Zona Merah Penyebaran Virus ASF yang Menyerang Ternak Babi
Gusti Ridani
Jum'at, 16 Juni 2023 - 14:51 WIB
Penularan penyakit African Swine Fever (ASF) yang menyerang ternak babi di Sulsel sudah mulai marak. Saat ini, sudah ada 32.546 babi yang tertular ASF yang berujung pada kematian dan tersebar di 5 zona kabupaten/kota.
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Sulsel mencatat, populasi babi di Sulsel saat ini mencapai 952.067 ekor, yang tersebar di 10 kabupaten/kota. Jadi kata dia, sudah ada 3,42 persen populasi babi yang hilang akibat ASF.
Baca Juga: Hewan Ternak Babi Terpapar Virus ASF di Luwu Timur Capai 34 Ribu Ekor
Dirinya menjelaskan, Ada 5 daerah dengan penyebaran virus sangat tinggi yang menjadi zona merah. Masing-masing Kabupaten Gowa, Tana Toraja, Toraja Utara, Luwu Utara dan Luwu Timur. Sehingga, penanganan tepat sasaran memang perlu dilakukan demi menjaga keberlangsungan populasi ternak.
Kepala Bidang Keswan dan Kesmavet DPKH Sulsel, Sriyanti Haruni mengatakan, 5 daerah di Sulsel yang masuk zona merah tengah diupayakan diproteksi dari lalu lintas ternak babi.
Untuk mengatasi penyebaran, kata dia, sebaiknya babi yang terjangkit atau telah mati, harus dimusnahkan. Cara terbaiknya adalah menimbun. Sebab memang pemerintah belum menemukan vaksin ASF.
"Vaksinnya belum ditemukan, belum ada. Ini tidak seperti PMK yang bisa diobati. Jadi kalau babi sudah ada tanda-tanda positif ASF, harus dimusnahkan supaya tidak menular," terangnya, Kamis (15/6/23).
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Sulsel mencatat, populasi babi di Sulsel saat ini mencapai 952.067 ekor, yang tersebar di 10 kabupaten/kota. Jadi kata dia, sudah ada 3,42 persen populasi babi yang hilang akibat ASF.
Baca Juga: Hewan Ternak Babi Terpapar Virus ASF di Luwu Timur Capai 34 Ribu Ekor
Dirinya menjelaskan, Ada 5 daerah dengan penyebaran virus sangat tinggi yang menjadi zona merah. Masing-masing Kabupaten Gowa, Tana Toraja, Toraja Utara, Luwu Utara dan Luwu Timur. Sehingga, penanganan tepat sasaran memang perlu dilakukan demi menjaga keberlangsungan populasi ternak.
Kepala Bidang Keswan dan Kesmavet DPKH Sulsel, Sriyanti Haruni mengatakan, 5 daerah di Sulsel yang masuk zona merah tengah diupayakan diproteksi dari lalu lintas ternak babi.
Untuk mengatasi penyebaran, kata dia, sebaiknya babi yang terjangkit atau telah mati, harus dimusnahkan. Cara terbaiknya adalah menimbun. Sebab memang pemerintah belum menemukan vaksin ASF.
"Vaksinnya belum ditemukan, belum ada. Ini tidak seperti PMK yang bisa diobati. Jadi kalau babi sudah ada tanda-tanda positif ASF, harus dimusnahkan supaya tidak menular," terangnya, Kamis (15/6/23).