Askar & PT Asdah Mineral Indonesia Akan Bangun Pabrik Smelter Nikel di Sulteng
Tim Sindomakassar
Selasa, 20 Juni 2023 - 21:59 WIB
Perusahaan tambang nikel, PT Asdah Mineral Indonesia, telah mengumumkan rencana untuk membangun pabrik smelter hydrometalurgi ramah lingkungan di Sulawesi Tenggara (Sulteng). Rencana ini melibatkan kemitraan dengan politisi sekaligus pengusaha nikel terkemuka asal Sulawesi Selatan, Muhammad Askar dan sebuah Perusahaan Teknologi Lokal. Tujuan utama dari kemitraan ini adalah berpartisipasi aktif dalam industri nikel dan memproduksi baterai mobil listrik.
Pabrik smelter hydrometalurgi yang direncanakan akan menjadi salah satu yang pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi lokal. Dalam upaya untuk menjaga lingkungan dan menerapkan praktik bisnis yang bertanggung jawab, PT Asdah Mineral Indonesia dan Askar berkomitmen untuk membangun pabrik dengan standar tertinggi dalam hal efisiensi energi dan pengurangan limbah.
“Teknologi hydrometalurgi adalah metode pemrosesan bijih nikel yang menggunakan larutan kimia untuk mengekstrak logam berharga. Metode ini dikenal karena dapat menghasilkan produk akhir yang lebih murni dan memiliki jejak karbon yang lebih rendah dibandingkan dengan metode konvensional,” kata Askar.
Dengan memilih teknologi ini, PT Asdah Mineral Indonesia berusaha untuk berkontribusi pada pengembangan industri mobil listrik yang berkelanjutan di Indonesia.
Baca Juga: Dukung Operasional Tambang Nikel, PT Vasco Ocean Lines Tambah Armada Kapal
Sulteng dipilih sebagai lokasi pabrik smelter ini karena daerah tersebut memiliki cadangan bijih nikel yang melimpah dan infrastruktur yang memadai. Melalui kemitraan ini, PT Asdah Mineral Indonesia berharap dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan perekonomian daerah.
“Selain itu, pabrik smelter hydrometalurgi ini juga akan memberikan manfaat ekonomi jangka panjang bagi Indonesia. Dengan meningkatnya permintaan global terhadap baterai mobil listrik, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi produsen terkemuka dalam industri ini. Dalam rangka mengoptimalkan potensi ini, kami berkomitmen untuk mengembangkan pusat produksi nikel yang inovatif dan berkelanjutan,” ujarnya.
Pabrik smelter hydrometalurgi yang direncanakan akan menjadi salah satu yang pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi lokal. Dalam upaya untuk menjaga lingkungan dan menerapkan praktik bisnis yang bertanggung jawab, PT Asdah Mineral Indonesia dan Askar berkomitmen untuk membangun pabrik dengan standar tertinggi dalam hal efisiensi energi dan pengurangan limbah.
“Teknologi hydrometalurgi adalah metode pemrosesan bijih nikel yang menggunakan larutan kimia untuk mengekstrak logam berharga. Metode ini dikenal karena dapat menghasilkan produk akhir yang lebih murni dan memiliki jejak karbon yang lebih rendah dibandingkan dengan metode konvensional,” kata Askar.
Dengan memilih teknologi ini, PT Asdah Mineral Indonesia berusaha untuk berkontribusi pada pengembangan industri mobil listrik yang berkelanjutan di Indonesia.
Baca Juga: Dukung Operasional Tambang Nikel, PT Vasco Ocean Lines Tambah Armada Kapal
Sulteng dipilih sebagai lokasi pabrik smelter ini karena daerah tersebut memiliki cadangan bijih nikel yang melimpah dan infrastruktur yang memadai. Melalui kemitraan ini, PT Asdah Mineral Indonesia berharap dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan perekonomian daerah.
“Selain itu, pabrik smelter hydrometalurgi ini juga akan memberikan manfaat ekonomi jangka panjang bagi Indonesia. Dengan meningkatnya permintaan global terhadap baterai mobil listrik, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi produsen terkemuka dalam industri ini. Dalam rangka mengoptimalkan potensi ini, kami berkomitmen untuk mengembangkan pusat produksi nikel yang inovatif dan berkelanjutan,” ujarnya.