824 Hektare Hutan & Lahan di Sulsel Terbakar Sepanjang 2023
Gusti Ridani
Kamis, 12 Oktober 2023 - 20:01 WIB
Kekeringan akibat El Nino masih terus berlangsung di wilayah Sulsel. Akibatnya, tercatat 824 hektare hutan dan lahan terbakar sampai Oktober 2023.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehidupan (DLHK), Andi Hasbi Nur, menjelaskan pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap hutan dan lahan yang diperkirakan rawan terjadinya kebakaran. Adapun skala nasional, sudah ditetapkan 6 provinsi yang memang rawan terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
"Seperti daerah Kalimantan Selatan, Lampung yang masuk dari 6 itu. Sulsel tidak masuk di wilayah itu, tetapi tidak berarti di wilayah kita tidak ada kebakaran hutan. Berdasarkan data dari kami, sekarang di Oktober ada 824 hektare yang kebakaran hutan," ujar Hasbi usai melakukan rapat kordinasi terkait penanganan kebakaran hutan dan lahan di Kantor Gubernur Sulsel, Kamis (12/10/23).
Terdapat dua kabupaten yang menjadi atensi terkait daerah yang rawan terjadi kebakaran. Yakni Kabupaten Bantaeng khusunya Kecamatan Uluere dan Kabupaten Gowa yang memang setiap tahun sering terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Hasbi menuturkan untuk penanganan kebakaran hutan sebenarnya menjadi tanggung jawab kementrian lingkungan hidup. Sementara untuk kebakaran di luar hutan menjadi tanggung jawab pemerintah daerah termasuk provinsi.
"Ini yang memang belum bagus, karena rata-rata kebakaran hutan yang ada di Sulsel ini awalnya dari APL yang dari luar masuk ke dalam. Rata-rata itu dipinggir jalan terbakar baru masuk hutan," terangnya.
Ia menyebut setiap daerah memiliki kesatuan pemangku hutan (KPH) yang memiliki tugas untuk melakukan patroli. Selain itu juga, pemantauan bisa dilakukan dengan aplikasi yang ada.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehidupan (DLHK), Andi Hasbi Nur, menjelaskan pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap hutan dan lahan yang diperkirakan rawan terjadinya kebakaran. Adapun skala nasional, sudah ditetapkan 6 provinsi yang memang rawan terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
"Seperti daerah Kalimantan Selatan, Lampung yang masuk dari 6 itu. Sulsel tidak masuk di wilayah itu, tetapi tidak berarti di wilayah kita tidak ada kebakaran hutan. Berdasarkan data dari kami, sekarang di Oktober ada 824 hektare yang kebakaran hutan," ujar Hasbi usai melakukan rapat kordinasi terkait penanganan kebakaran hutan dan lahan di Kantor Gubernur Sulsel, Kamis (12/10/23).
Terdapat dua kabupaten yang menjadi atensi terkait daerah yang rawan terjadi kebakaran. Yakni Kabupaten Bantaeng khusunya Kecamatan Uluere dan Kabupaten Gowa yang memang setiap tahun sering terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Hasbi menuturkan untuk penanganan kebakaran hutan sebenarnya menjadi tanggung jawab kementrian lingkungan hidup. Sementara untuk kebakaran di luar hutan menjadi tanggung jawab pemerintah daerah termasuk provinsi.
"Ini yang memang belum bagus, karena rata-rata kebakaran hutan yang ada di Sulsel ini awalnya dari APL yang dari luar masuk ke dalam. Rata-rata itu dipinggir jalan terbakar baru masuk hutan," terangnya.
Ia menyebut setiap daerah memiliki kesatuan pemangku hutan (KPH) yang memiliki tugas untuk melakukan patroli. Selain itu juga, pemantauan bisa dilakukan dengan aplikasi yang ada.