PLN Tambah Pasokan Pembangkit untuk Perkuat Sistem Kelistrikan Sulbagsel
Tim Sindomakassar
Kamis, 02 November 2023 - 11:28 WIB
PT PLN (Persero) terus melakukan segala upaya untuk memulihkan sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel) yang terganggu akibat fenomena El Nino. Terbaru, PLN mengoperasikan tambahan pembangkit dengan total daya sebesar 10 Mega Watt (MW) di Kecamatan Tallo Lama, Makassar untuk memperkuat sistem kelistrikan.
Seperti diketahui, sistem Kelistrikan Sulbagsel terhubung mulai dari Sulawesi Selatan daratan, Sulawesi Barat, Palu, Poso (Sulawesi Tengah) dan Sulawesi Tenggara daratan tersebut sangat bergantung terhadap debit air PLTA. Musim kering yang berkepanjangan tersebut telah berdampak terhadap keterbatasan kemampuan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang memegang 33 persen dari total pasokan listrik sistem Sulbagsel.
Direktur Manajemen Pembangkitan PLN, Adi Lumakso, menjelaskan segala upaya dilakukan untuk memperkuat sistem kelistrikan diantaranya Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) khususnya di daerah aliran sungai di lokasi PLTA dan relokasi secara bertahap pembangkit dengan total daya 80 MW.
"Kami tidak akan berhenti dan terus berupaya secara bertahap memperkuat sistem kelistrikan. Tim khusus bidang pembangkitan dari Nusantara Power, Indonesia Power, PLN Tarakan dan PLN Batam kami terjunkan untuk membantu pemulihan sistem kelistrikan Sulbagsel," ujar Adi.
Tercatat musim kering yang berkepanjangan telah berdampak terhadap berkurangnya debit air sehingga menyebabkan kemampuan PLTA turun sekitar 75 persen dari 850 Megawatt (MW) menjadi hanya 200 MW.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PLN Batam, Muhammad Irwansyah Putra mengungkapkan komitmennya untuk menjalankan amanah dalam membantu penguatan sistem kelistrikan Sulbagsel dengan menambah kapasitas pembangkit. "Harapannya dengan penambahan pembangkit secara bertahap dapat membantu peningkatan pasokan listrik," ungkap Irwansyah.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Moch. Andy Adchaminoerdin menuturkan pengoperasian pembangkit ini merupakan simbol dan sebuah trigger untuk penguatan keandalan pasokan dan layanan kepada pelanggan.
Seperti diketahui, sistem Kelistrikan Sulbagsel terhubung mulai dari Sulawesi Selatan daratan, Sulawesi Barat, Palu, Poso (Sulawesi Tengah) dan Sulawesi Tenggara daratan tersebut sangat bergantung terhadap debit air PLTA. Musim kering yang berkepanjangan tersebut telah berdampak terhadap keterbatasan kemampuan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang memegang 33 persen dari total pasokan listrik sistem Sulbagsel.
Direktur Manajemen Pembangkitan PLN, Adi Lumakso, menjelaskan segala upaya dilakukan untuk memperkuat sistem kelistrikan diantaranya Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) khususnya di daerah aliran sungai di lokasi PLTA dan relokasi secara bertahap pembangkit dengan total daya 80 MW.
"Kami tidak akan berhenti dan terus berupaya secara bertahap memperkuat sistem kelistrikan. Tim khusus bidang pembangkitan dari Nusantara Power, Indonesia Power, PLN Tarakan dan PLN Batam kami terjunkan untuk membantu pemulihan sistem kelistrikan Sulbagsel," ujar Adi.
Tercatat musim kering yang berkepanjangan telah berdampak terhadap berkurangnya debit air sehingga menyebabkan kemampuan PLTA turun sekitar 75 persen dari 850 Megawatt (MW) menjadi hanya 200 MW.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PLN Batam, Muhammad Irwansyah Putra mengungkapkan komitmennya untuk menjalankan amanah dalam membantu penguatan sistem kelistrikan Sulbagsel dengan menambah kapasitas pembangkit. "Harapannya dengan penambahan pembangkit secara bertahap dapat membantu peningkatan pasokan listrik," ungkap Irwansyah.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Moch. Andy Adchaminoerdin menuturkan pengoperasian pembangkit ini merupakan simbol dan sebuah trigger untuk penguatan keandalan pasokan dan layanan kepada pelanggan.