home news

Pj Gubernur Bahtiar Sebut Sulsel Provinsi Paling Kondusif Jelang Pemilu 2024

Minggu, 05 November 2023 - 07:34 WIB
Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, menghadiri kegiatan Silaknas Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia, di Hotel Four Points by Sheraton, Makassar. Foto/Dok Pemprov Sulsel
Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, menghadiri kegiatan Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) Ikatan Cendikiawan Muslim Se-Indonesia, di Hotel Four Points by Sheraton, Sabtu, 4 November 2023. Kegiatan dibuka langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Indonesia, Prof. Dr. Muhadjir Effendy.

Dilaksanakan 3-5 November 2023, Silaknas menghadirkan kegiatan kuliah umum/pidato Presiden RI, penghargaan lifetime achievement, launching aplikasi kartu dan database anggota ICMI, launching buku ICMI dan SDGS, serta sidang pleno, national leadership camp, dialog cendekia, simposium visi Indonesia 2024-2029, ICMI run/funwalk, bazar dan pameran produk unggulan Sulsel, pentas seni serta budaya.

Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin yang sehari-hari membantu Menteri Dalam Negeri sebagai Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri, menilai kegiatan ICMI Silaknas 2023 yang dilaksanakan di Sulsel ini memberikan arti penting tersendiri.

"Arti penting, baik dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kemajuan umat Islam di Indonesia, masyarakat dan bangsa kita," kata Bahtiar.

Kegiatan ini, sebutnya, juga memberikan warna tentang edukasi politik dalam negeri tahun 2024. Karena seluruh calon Presiden RI diundang untuk memberikan gagasan mengenai strategi membangun Indonesia.

"Saya tanya kenapa di Makassar, rupanya tokoh-tokoh politik nasional banyak dari Makassar. Kami laporkan sebagai Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum maupun Gubernur Sulsel, daerah ini paling kondusif," ungkapnya.

Kepada hadirin, Pemerintah Sulsel mendukung kegiatan ini. Lanjutnya, menjelaskan tentang falsafah daerah sipakatau, sipakainge dan sipakalebbi. Memiliki makna, Sipakatau merupakan sifat memanusiakan manusia. Artinya, sebagai manusia harus saling menghormati, berbuat santun, dan tidak membeda-bedakan dalam kondisi apapun tanpa memandang suku, agama, ras, dan golongan kepada sesama manusia. Konsep memanusiakan manusia juga merupakan sikap berpegang kepada nilai-nilai keadilan, kesetaraan, dan nilai tali persaudaraan.
Baca Selanjutnya
Bagikan artikel ini:
Berita Lainnya
berita lainnya