PLN Ungkap Strategi Perkuat Kompetensi SDM sebagai Komitmen Transisi Energi di Indonesia
Tri Yari Kurniawan
Jum'at, 08 Desember 2023 - 23:29 WIB
PT PLN (Persero) berkomitmen untuk terus meningkatkan dan memperkuat kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai modal utama dalam menjawab tantangan transisi energi. SDM yang lincah dan adaptif menjadi kunci perusahaan untuk terus bertransformasi menjadi perusahaan bertaraf global hingga berkontribusi besar dalam mewujudkan Net Zero Emissions (NZE) pada 2060.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jisman P. Hutajulu memaparkan agenda transisi energi sudah tertuang dalam Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN). RUKN memuat bahwa hingga tahun 2030, pemerintah akan mendorong peningkatan bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) lewat sumber energi domestik.
Kendati begitu, Jisman mengatakan upaya tersebut masih menemukan tantangan soal lokasi potensi EBT yang besar namun jauh dari lokasi pusat permintaan listrik. Sehingga, diperlukan solusi yang tepat untuk mengatasi kesesuaian tersebut.
”Kita memerlukan penguatan infrastruktur transmisi tenaga listrik untuk mengevakuasi energi listrik dari potensinya menuju ke pusat beban. Oleh karena itu Indonesia berencana untuk mengembangkan super grid guna meningkatkan konektivitas dan mengoptimalkan potensi EBT di lima pulau utama yaitu Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara dan Bali,” papar Jisman dalam diskusi bertajuk "Just and Orderly Transition" di Indonesia Pavilion pada COP 28 di Dubai, Selasa (6/12).
Upaya-upaya Pemerintah dan PLN kian sejalan dalam mencapai penurunan emisi karbon. Oleh karenanya, peran SDM di dalam PLN sendiri pun tak dipungkiri menjadi hal utama untuk bisa menggiatkan agenda transisi energi di Indonesia.
"Ketika kita berbicara tentang transisi energi, kita harus memikirkan banyak aspek, kita tidak bisa hanya berbicara tentang lingkungan hidup tetapi juga sosial, ekonomi, politik, dan situasi lainnya, termasuk tenaga kerja dan sumber daya manusianya," ungkap Direktur Legal dan Manajemen Human Capital PLN, Yusuf Didi Setiarto dalam kesempatan yang sama.
Dia mengatakan, karyawan PLN telah menjalani program pelatihan hingga pendidikan, baik dalam negeri maupun luar negeri, untuk melakukan studi dari soal keamanan dan ketahanan energi dari negara-negara maju. Sehingga, SDM PLN yang ada bisa mendapatkan pengalaman dan ilmu yang bermanfaat untuk menjalankan misi akselerasi transisi energi di tanah air.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jisman P. Hutajulu memaparkan agenda transisi energi sudah tertuang dalam Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN). RUKN memuat bahwa hingga tahun 2030, pemerintah akan mendorong peningkatan bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) lewat sumber energi domestik.
Kendati begitu, Jisman mengatakan upaya tersebut masih menemukan tantangan soal lokasi potensi EBT yang besar namun jauh dari lokasi pusat permintaan listrik. Sehingga, diperlukan solusi yang tepat untuk mengatasi kesesuaian tersebut.
”Kita memerlukan penguatan infrastruktur transmisi tenaga listrik untuk mengevakuasi energi listrik dari potensinya menuju ke pusat beban. Oleh karena itu Indonesia berencana untuk mengembangkan super grid guna meningkatkan konektivitas dan mengoptimalkan potensi EBT di lima pulau utama yaitu Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara dan Bali,” papar Jisman dalam diskusi bertajuk "Just and Orderly Transition" di Indonesia Pavilion pada COP 28 di Dubai, Selasa (6/12).
Upaya-upaya Pemerintah dan PLN kian sejalan dalam mencapai penurunan emisi karbon. Oleh karenanya, peran SDM di dalam PLN sendiri pun tak dipungkiri menjadi hal utama untuk bisa menggiatkan agenda transisi energi di Indonesia.
"Ketika kita berbicara tentang transisi energi, kita harus memikirkan banyak aspek, kita tidak bisa hanya berbicara tentang lingkungan hidup tetapi juga sosial, ekonomi, politik, dan situasi lainnya, termasuk tenaga kerja dan sumber daya manusianya," ungkap Direktur Legal dan Manajemen Human Capital PLN, Yusuf Didi Setiarto dalam kesempatan yang sama.
Dia mengatakan, karyawan PLN telah menjalani program pelatihan hingga pendidikan, baik dalam negeri maupun luar negeri, untuk melakukan studi dari soal keamanan dan ketahanan energi dari negara-negara maju. Sehingga, SDM PLN yang ada bisa mendapatkan pengalaman dan ilmu yang bermanfaat untuk menjalankan misi akselerasi transisi energi di tanah air.