Kampung Zakat ke-22 Hadir di Pammana Kabupaten Wajo
Tim Sindomakassar
Minggu, 26 Februari 2023 - 00:37 WIB
Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin, meresmikan Kampung Zakat di wilayah Pammana, Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan. Ini merupakan Kampung Zakat ke-22 binaan Ditjen Bimas Islam.
Kampung Zakat merupakan salah satu program sinergi antara Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama dengan Basnaz (Badan Amil Zakat Nasional) dan lembaga pengelola zakat lainnya. Program tersebut bergulir sejak 2018. Saat ini, tercatat ada 514 Kampung Zakat yang sudah diresmikan. Kesemuanya adalah binaan Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama, Baznas, sejumlah Lembaga Amil Zakat (LAZ), dan Pemerintah Daerah.
Baca Juga:Kemenag Dukung Rencana Pembangunan Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama di IKN
Kampung Zakat digulirkan sebagai upaya mengentaskan kemiskinan dan mengungkit ekonomi umat di berbagai daerah di Indonesia, termasuk daerah 3T.
"Kami sudah diskusikan dengan berbagai lembaga pengelola zakat, bila saat ini total baru ada 514 kampung zakat, maka kita akan masifkan lagi agar pada tahun 2023 menjadi 1.000 kampung zakat. Kalau ini bisa berjalan dengan baik, saya yakin upaya pemerintah dalam melepaskan kemiskinan itu juga akan didorong oleh keberadaan kampung zakat yang diinisiasi dan didirikan oleh masyarakat," ujar Kamaruddin Amin di Lapangan Desa Pammana, Jumat (24/2/2023), dilansir dari laman resmi Kemenag.
Hadir juga, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Ditjen Bimas Islam Tarmizi Tohor, Kakanwil Kemenag Sulsel serta Bupati Kab. Wajo. Melalui program ini, Kementerian Agama mendorong kampung-kampung zakat bisa berkembang dan bertumbuh di seluruh daerah di Indonesia. Program ini sekaligus menjadi upaya negara dalam meningkatkan perekonomian umat melalui optimalisasi dana zakat.
Bupati Wajo, Amran Mahmud, berterima kasih atas kepercayaan Ditjen Bimas Islam Kemenag menjadikan Desa Pammana di Kabupaten Sulsel sebagai salah satu lokus program Kampung Zakat. Menurutnya, sejak awal kepemimpinan, dia sudah mengajak dan menginisiasi 'Pembersihan Harta' dengan pembayaran zakat profesi bagi seluruh ASN di Wajo.
Kampung Zakat merupakan salah satu program sinergi antara Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama dengan Basnaz (Badan Amil Zakat Nasional) dan lembaga pengelola zakat lainnya. Program tersebut bergulir sejak 2018. Saat ini, tercatat ada 514 Kampung Zakat yang sudah diresmikan. Kesemuanya adalah binaan Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama, Baznas, sejumlah Lembaga Amil Zakat (LAZ), dan Pemerintah Daerah.
Baca Juga:Kemenag Dukung Rencana Pembangunan Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama di IKN
Kampung Zakat digulirkan sebagai upaya mengentaskan kemiskinan dan mengungkit ekonomi umat di berbagai daerah di Indonesia, termasuk daerah 3T.
"Kami sudah diskusikan dengan berbagai lembaga pengelola zakat, bila saat ini total baru ada 514 kampung zakat, maka kita akan masifkan lagi agar pada tahun 2023 menjadi 1.000 kampung zakat. Kalau ini bisa berjalan dengan baik, saya yakin upaya pemerintah dalam melepaskan kemiskinan itu juga akan didorong oleh keberadaan kampung zakat yang diinisiasi dan didirikan oleh masyarakat," ujar Kamaruddin Amin di Lapangan Desa Pammana, Jumat (24/2/2023), dilansir dari laman resmi Kemenag.
Hadir juga, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Ditjen Bimas Islam Tarmizi Tohor, Kakanwil Kemenag Sulsel serta Bupati Kab. Wajo. Melalui program ini, Kementerian Agama mendorong kampung-kampung zakat bisa berkembang dan bertumbuh di seluruh daerah di Indonesia. Program ini sekaligus menjadi upaya negara dalam meningkatkan perekonomian umat melalui optimalisasi dana zakat.
Bupati Wajo, Amran Mahmud, berterima kasih atas kepercayaan Ditjen Bimas Islam Kemenag menjadikan Desa Pammana di Kabupaten Sulsel sebagai salah satu lokus program Kampung Zakat. Menurutnya, sejak awal kepemimpinan, dia sudah mengajak dan menginisiasi 'Pembersihan Harta' dengan pembayaran zakat profesi bagi seluruh ASN di Wajo.