Sambut Musim Tanam, Pupuk Indonesia Siapkan 84.102 Ton Pupuk Bersubsidi di Sulsel
Tri Yari Kurniawan
Kamis, 14 Desember 2023 - 14:53 WIB
PT Pupuk Indonesia (Persero) menjaga stok akhir tahun dengan menyediakan pupuk bersubsidi sebanyak 84.102 ton di Provinsi Sulawesi Selatan. Pupuk ini cukup untuk memenuhi kebutuhan pupuk hingga tutup tahun atau selama tiga pekan ke depan.
Direktur Keuangan Pupuk Indonesia, Wono Budi Tjahyono pada saat mendampingi kunjungan kerja Komisi IV DPR RI di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Rabu (13/12/2023) menyampaikan bahwa stok per tanggal 8 Desember 2023 tersebut setara dengan 227 persen atau lebih dari dua kali lipat dibandingkan ketentuan minimum stok yang diwajibkan Pemerintah. Stok tersebut terdiri dari pupuk Urea sebanyak 41.656 ton, NPK Phonska 40.267 ton dan NPK Kakao 2.180 ton.
"Kunjungan kami di Sulawesi Selatan untuk memastikan kesiapan perusahaan, mulai dari gudang, distributor, dan kios dalam mengoptimalkan penyerapan pupuk bersubsidi akhir tahun oleh petani. Posisi pupuk tersebut sekarang sudah berada di Lini III atau gudang penyangga level kabupaten/kota, dan siap untuk diserap oleh petani," ujar Wono.
Ia juga menambahkan, persediaan pupuk bersubsidi ini sekaligus menjadi bentuk dukungan Pupuk Indonesia terhadap program "Percepatan Tanam" yang diinisiasi oleh Menteri Pertanian Republik Indonesia untuk lahan pertanian di seluruh Indonesia, sebagai upaya untuk menggenjot produktivitas pangan di dalam negeri.
Lebih lanjut Wono menjelaskan, untuk menjamin kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi di 24 kabupaten/kota yang ada di Sulawesi Selatan, Pupuk Indonesia menyiapkan sejumlah fasilitas distribusi. Yaitu sebanyak 42 unit gudang yang ada di Lini III dengan total kapasitas 292.251 ton, kemudian 53 Distributor, dan 1.101 kios.
"Kami juga memiliki 30 petugas lapangan yang siap mendampingi proses penyaluran pupuk bersubsidi, dan memastikan semua petani yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi menerimanya sesuai dengan regulasi," ujar Wono.
Sebagai informasi, di tahun 2023 alokasi pupuk bersubsidi di Sulawesi Selatan dari Pemerintah sebesar 686.714 ton, terdiri dari pupuk Urea (sebanyak 420.521 ton), NPK Phonska (243.309 ton) dan NPK Kakao (22.884 ton). Pupuk tersebut untuk memenuhi sebanyak 947.447 petani.
Direktur Keuangan Pupuk Indonesia, Wono Budi Tjahyono pada saat mendampingi kunjungan kerja Komisi IV DPR RI di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Rabu (13/12/2023) menyampaikan bahwa stok per tanggal 8 Desember 2023 tersebut setara dengan 227 persen atau lebih dari dua kali lipat dibandingkan ketentuan minimum stok yang diwajibkan Pemerintah. Stok tersebut terdiri dari pupuk Urea sebanyak 41.656 ton, NPK Phonska 40.267 ton dan NPK Kakao 2.180 ton.
"Kunjungan kami di Sulawesi Selatan untuk memastikan kesiapan perusahaan, mulai dari gudang, distributor, dan kios dalam mengoptimalkan penyerapan pupuk bersubsidi akhir tahun oleh petani. Posisi pupuk tersebut sekarang sudah berada di Lini III atau gudang penyangga level kabupaten/kota, dan siap untuk diserap oleh petani," ujar Wono.
Ia juga menambahkan, persediaan pupuk bersubsidi ini sekaligus menjadi bentuk dukungan Pupuk Indonesia terhadap program "Percepatan Tanam" yang diinisiasi oleh Menteri Pertanian Republik Indonesia untuk lahan pertanian di seluruh Indonesia, sebagai upaya untuk menggenjot produktivitas pangan di dalam negeri.
Lebih lanjut Wono menjelaskan, untuk menjamin kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi di 24 kabupaten/kota yang ada di Sulawesi Selatan, Pupuk Indonesia menyiapkan sejumlah fasilitas distribusi. Yaitu sebanyak 42 unit gudang yang ada di Lini III dengan total kapasitas 292.251 ton, kemudian 53 Distributor, dan 1.101 kios.
"Kami juga memiliki 30 petugas lapangan yang siap mendampingi proses penyaluran pupuk bersubsidi, dan memastikan semua petani yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi menerimanya sesuai dengan regulasi," ujar Wono.
Sebagai informasi, di tahun 2023 alokasi pupuk bersubsidi di Sulawesi Selatan dari Pemerintah sebesar 686.714 ton, terdiri dari pupuk Urea (sebanyak 420.521 ton), NPK Phonska (243.309 ton) dan NPK Kakao (22.884 ton). Pupuk tersebut untuk memenuhi sebanyak 947.447 petani.