PT Vale Pionir Penggunaan Kendaraan Listrik di Kawasan Tambang: Ikhtiar Menuju Karbon Netral
Tri Yari Kurniawan
Sabtu, 30 Desember 2023 - 19:47 WIB
PT Vale Indonesia Tbk (Tbk) meluncurkan bus listrik yang akan dioperasikan di Blok Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan. Launching bus listrik pada pertengahan Desember 2023 itu melengkapi pemanfaatan kendaraan listrik di perusahaan tambang yang dulunya bernama PT Inco.
PT Vale menjadi pionir kendaraan listrik di kawasan tambang, setidaknya di Indonesia. Sebelumnya perusahaan telah meluncurkan mobil listrik dan truk listrik, masing-masing pada Januari dan Agustus tahun lalu. Langkah itu merupakan ikhtiar PT Vale memangkas emisi karbon. Terlebih, perusahaan telah membuat peta jalan menuju karbon netral pada 2050.
Presiden Direktur sekaligus Chief Executive Officer (CEO) PT Vale, Febriany Eddy, menyampaikan peluncuran bus listrik pertama di Sulawesi Selatan ini bertujuan mewujudkan target perusahaan dalam mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) absolut sebesar 33 persen pada 2030, serta menuju karbon netral pada 2050. Bus ini merupakan produksi PT MAB, perusahaan Indonesia pertama yang memproduksi kendaraan listrik.
Menurut dia, bus listrik ini menandai tonggak sejarah perjalanan PT Vale mewujudkan karbon netral. Upaya kolaboratif diakuinya merupakan keniscayaan untuk merealisasi cita-cita bersama. "Ini milestone yang penting bagi sejarah PT Vale Indonesia. Ini menjadi salah satu langkah awal menuju target perseroan menurunkan emisi karbon," ucap dia.
Kapasitas bus listrik ini mencapai 48 penumpang. Tenaga maksimum dari kendaraan ini sebesar 240 kilowatt, atau setara dengan 320 horsepower, jauh lebih besar dari tenaga bus konvensional. Adapun kapasitas baterai bus sebesar 315 KwH, setara dengan jarak tempuh 250 kilometer.
Bus listrik ini diketahui telah menggunakan air suspension, sehingga lebih nyaman dari teknologi bus pada umumnya.Kendaraan ini semakin efisien dengan teknologi regenerative braking, sehingga setiap pengereman dapat memberi kesempatan untuk pengisian daya baterai.
Lebih lanjut, Febriany menekankan langkah PT Vale yang terus melakukan uji coba penggunaan ragam kendaraan listrik di kawasan tambang, bukan sekadar mengikuti tren atau gaya-gayaan. Kehadiran bus listrik ini merupakan wujud komitmen perusahaan dalam menerapkan pertambangan berkelanjutan dengan prinsip ESG.
PT Vale menjadi pionir kendaraan listrik di kawasan tambang, setidaknya di Indonesia. Sebelumnya perusahaan telah meluncurkan mobil listrik dan truk listrik, masing-masing pada Januari dan Agustus tahun lalu. Langkah itu merupakan ikhtiar PT Vale memangkas emisi karbon. Terlebih, perusahaan telah membuat peta jalan menuju karbon netral pada 2050.
Presiden Direktur sekaligus Chief Executive Officer (CEO) PT Vale, Febriany Eddy, menyampaikan peluncuran bus listrik pertama di Sulawesi Selatan ini bertujuan mewujudkan target perusahaan dalam mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) absolut sebesar 33 persen pada 2030, serta menuju karbon netral pada 2050. Bus ini merupakan produksi PT MAB, perusahaan Indonesia pertama yang memproduksi kendaraan listrik.
Menurut dia, bus listrik ini menandai tonggak sejarah perjalanan PT Vale mewujudkan karbon netral. Upaya kolaboratif diakuinya merupakan keniscayaan untuk merealisasi cita-cita bersama. "Ini milestone yang penting bagi sejarah PT Vale Indonesia. Ini menjadi salah satu langkah awal menuju target perseroan menurunkan emisi karbon," ucap dia.
Kapasitas bus listrik ini mencapai 48 penumpang. Tenaga maksimum dari kendaraan ini sebesar 240 kilowatt, atau setara dengan 320 horsepower, jauh lebih besar dari tenaga bus konvensional. Adapun kapasitas baterai bus sebesar 315 KwH, setara dengan jarak tempuh 250 kilometer.
Bus listrik ini diketahui telah menggunakan air suspension, sehingga lebih nyaman dari teknologi bus pada umumnya.Kendaraan ini semakin efisien dengan teknologi regenerative braking, sehingga setiap pengereman dapat memberi kesempatan untuk pengisian daya baterai.
Lebih lanjut, Febriany menekankan langkah PT Vale yang terus melakukan uji coba penggunaan ragam kendaraan listrik di kawasan tambang, bukan sekadar mengikuti tren atau gaya-gayaan. Kehadiran bus listrik ini merupakan wujud komitmen perusahaan dalam menerapkan pertambangan berkelanjutan dengan prinsip ESG.