Khofifah Lantik PW Muslimat NU & 6 PC se-Sulsel, Serukan Jaga Persatuan & Persaudaraan
Tim Sindomakassar
Minggu, 14 Januari 2024 - 15:46 WIB
Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama, Khofifah Indar Parawansa, melantik Pengurus Wilayah (PW) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Sulsel di Auditorium KH Muhyiddin Zain Universitas Islam Makassar (UIM), Kota Makassar, Minggu (14/1/2024). Kegiatan itu dirangkaikan dengan Istighosah Kebangsaan.
Pada kesempatan itu, Khofifah mengajak seluruh warga Muslimat NU untuk menjaga persatuan dan persaudaraan, apalagi memasuki tahun politik. "Saya mengajak untuk menjaga persatuan dan persaudaraan antara warga NU, umat Islam dan seluruh rakyat Indonesia,” kata Khofifah, yang juga Gubernur Jawa Timur.
Menurut Khofifah, perbedaan pilihan politik semestinya tidak boleh menggerus semangat gotong royong rakyat Indonesia. Pada tahun politik ini, ia pun mengajak untuk bersama membangun kepercayaan dan respek antara sesama. "Berbeda pilihan, tapi tetap menghormati yang lain agar tak mudah diadu dan difitnah,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Khofifah menekankan empat jenis persaudaraan yang harus dibangun oleh masyarakat, khususnya Muslimat NU. Pertama, ukhuwah nahdiah artinya persaudaraan antar elemen NU. Kedua, ukhuwah insaniah yakni persaudaraan antar sesama warga bangsa.
Selanjutnya, ketiga ukhuwah wathaniyah artinya persaudaraan kebangsaan dan keempat ukhuwah Islamiyah artinya persaudaraan antar sesama umat Islam. Bila keempat persaudaraan ini terwujud, Khofifah bakal muncul kesepahaman, saling percaya dan saling menghormati.
"Inilah yang menjadikan Indonesia solid sebagai negara kesatuan, dimana keberagaman yang luar biasa harus kita bangun sebagai kekuatan NKRI, bangsa Indonesia," ucapnya.
Ketua PW Muslimat NU Sulsel, Prof Majdah M Zain, pada kesempatan itu menjelaskan mulanya kegiatan pelantikan dan istighosah diagendakan di Balai Manunggal. Namun, ada kendala hingga dipindahkan ke kampus UIM Makassar.
Pada kesempatan itu, Khofifah mengajak seluruh warga Muslimat NU untuk menjaga persatuan dan persaudaraan, apalagi memasuki tahun politik. "Saya mengajak untuk menjaga persatuan dan persaudaraan antara warga NU, umat Islam dan seluruh rakyat Indonesia,” kata Khofifah, yang juga Gubernur Jawa Timur.
Menurut Khofifah, perbedaan pilihan politik semestinya tidak boleh menggerus semangat gotong royong rakyat Indonesia. Pada tahun politik ini, ia pun mengajak untuk bersama membangun kepercayaan dan respek antara sesama. "Berbeda pilihan, tapi tetap menghormati yang lain agar tak mudah diadu dan difitnah,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Khofifah menekankan empat jenis persaudaraan yang harus dibangun oleh masyarakat, khususnya Muslimat NU. Pertama, ukhuwah nahdiah artinya persaudaraan antar elemen NU. Kedua, ukhuwah insaniah yakni persaudaraan antar sesama warga bangsa.
Selanjutnya, ketiga ukhuwah wathaniyah artinya persaudaraan kebangsaan dan keempat ukhuwah Islamiyah artinya persaudaraan antar sesama umat Islam. Bila keempat persaudaraan ini terwujud, Khofifah bakal muncul kesepahaman, saling percaya dan saling menghormati.
"Inilah yang menjadikan Indonesia solid sebagai negara kesatuan, dimana keberagaman yang luar biasa harus kita bangun sebagai kekuatan NKRI, bangsa Indonesia," ucapnya.
Ketua PW Muslimat NU Sulsel, Prof Majdah M Zain, pada kesempatan itu menjelaskan mulanya kegiatan pelantikan dan istighosah diagendakan di Balai Manunggal. Namun, ada kendala hingga dipindahkan ke kampus UIM Makassar.