Peringati Hari Gizi Nasional, Royco Perkuat Edukasi 'Isi Piringku'
Tri Yari Kurniawan
Selasa, 06 Februari 2024 - 20:31 WIB
Selaras dengan tema peringatan Hari Gizi Nasional 2024, Royco memperkuat kontribusi program “Royco Nutrimenu” dalam mengedukasi keluarga Indonesia menyajikan hidangan lezat sesuai pedoman ‘Isi Piringku’ guna mencegah berbagai permasalahan malnutrisi, khususnya stunting. Peran keluarga, baik ayah atau ibu, sangat penting dalam memastikan terpenuhinya kebutuhan nutrisi meski umumnya ibu atau calon ibu memiliki tanggung jawab lebih besar.
Karena pemenuhan nutrisi harus dipahami dan dimulai sedini mungkin, maka edukasi akan menargetkan perempuan di berbagai tahapan usia – termasuk para ibu dengan anak usia MPASI – melalui perluasan kolaborasi dengan sejumlah mitra strategis seperti Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (NU Care-LAZISNU) sebagai bagian dari Gerakan Keluarga Maslahat Nahdhatul Ulama (GKMNU).
Misi ini turut didukung Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin. Dalam sambutannya, Menteri Budi menyatakan Indonesia emas 2045 tidak dapat terwujud tanpa manusia yang sehat dan cerdas. Untuk itu sangat penting menjaga dan meningkatkan kesehatan masyarakat, salah satunya melalui konsumsi makanan bergizi.
Hari Gizi Nasional 2024 mengangkat tema ‘MPASI Kaya Protein Hewani untuk Mencegah Stunting’ agar praktek makanan bergizi dimulai dari keluarga, diawali dari pemahaman orang tua akan pentingnya MPASI kaya protein hewani sehingga mampu membiasakan anak makan bergizi agar bebas stunting. Di Indonesia, 4 dari 10 anak usia 6-23 bulan tidak mendapat MPASI sesuai standar gizi dan berpengaruh pada meningkatnya risiko stunting pada anak di bawah 2 tahun. Oleh karena itu, edukasi dan pendampingan praktek konsumsi bergizi harus diperkuat.
“Selaku Menteri Kesehatan Republik Indonesia, saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Unilever yang telah berkontribusi dalam upaya penurunan stunting. Semoga kolaborasi yang terbangun dapat terus bermanfaat untuk anak Indonesia yang sehat dan bebas stunting,” ungkap Menteri Budi.
Seperti diketahui, stunting adalah kondisi yang disebabkan kekurangan gizi kronis, ditandai dengan tinggi badan yang berada di bawah standar usia dan berpotensi menimbulkan gangguan metabolik saat anak dewasa. Berbagai upaya telah dilakukan banyak pihak hingga berhasil menurunkan prevalensi stunting menjadi 21,6% pada 2023 namun kolaborasi masih dibutuhkan untuk mencapai target pengurangan stunting menjadi 14% pada 2024.
Direktur Nutrition Unilever Indonesia, Amaryllis Esti Wijono, menyampaikan sebagai brand bumbu masak andalan ibu untuk aneka sajian lezat bernutrisi bagi keluarga, Royco terus berkomitmen mendukung Pemerintah mengatasi permasalahan malnutrisi, terutama stunting. Untuk itu, sejak 2019 kami menggalakkan program ‘Royco Nutrimenu’; rangkaian kegiatan edukasi yang diawali dengan Training of Trainers (ToT) kepada kader kesehatan mengenai pedoman ‘Isi Piringku’ dan inspirasi ragam resep lezat bergizi seimbang.
Karena pemenuhan nutrisi harus dipahami dan dimulai sedini mungkin, maka edukasi akan menargetkan perempuan di berbagai tahapan usia – termasuk para ibu dengan anak usia MPASI – melalui perluasan kolaborasi dengan sejumlah mitra strategis seperti Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (NU Care-LAZISNU) sebagai bagian dari Gerakan Keluarga Maslahat Nahdhatul Ulama (GKMNU).
Misi ini turut didukung Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin. Dalam sambutannya, Menteri Budi menyatakan Indonesia emas 2045 tidak dapat terwujud tanpa manusia yang sehat dan cerdas. Untuk itu sangat penting menjaga dan meningkatkan kesehatan masyarakat, salah satunya melalui konsumsi makanan bergizi.
Hari Gizi Nasional 2024 mengangkat tema ‘MPASI Kaya Protein Hewani untuk Mencegah Stunting’ agar praktek makanan bergizi dimulai dari keluarga, diawali dari pemahaman orang tua akan pentingnya MPASI kaya protein hewani sehingga mampu membiasakan anak makan bergizi agar bebas stunting. Di Indonesia, 4 dari 10 anak usia 6-23 bulan tidak mendapat MPASI sesuai standar gizi dan berpengaruh pada meningkatnya risiko stunting pada anak di bawah 2 tahun. Oleh karena itu, edukasi dan pendampingan praktek konsumsi bergizi harus diperkuat.
“Selaku Menteri Kesehatan Republik Indonesia, saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Unilever yang telah berkontribusi dalam upaya penurunan stunting. Semoga kolaborasi yang terbangun dapat terus bermanfaat untuk anak Indonesia yang sehat dan bebas stunting,” ungkap Menteri Budi.
Seperti diketahui, stunting adalah kondisi yang disebabkan kekurangan gizi kronis, ditandai dengan tinggi badan yang berada di bawah standar usia dan berpotensi menimbulkan gangguan metabolik saat anak dewasa. Berbagai upaya telah dilakukan banyak pihak hingga berhasil menurunkan prevalensi stunting menjadi 21,6% pada 2023 namun kolaborasi masih dibutuhkan untuk mencapai target pengurangan stunting menjadi 14% pada 2024.
Direktur Nutrition Unilever Indonesia, Amaryllis Esti Wijono, menyampaikan sebagai brand bumbu masak andalan ibu untuk aneka sajian lezat bernutrisi bagi keluarga, Royco terus berkomitmen mendukung Pemerintah mengatasi permasalahan malnutrisi, terutama stunting. Untuk itu, sejak 2019 kami menggalakkan program ‘Royco Nutrimenu’; rangkaian kegiatan edukasi yang diawali dengan Training of Trainers (ToT) kepada kader kesehatan mengenai pedoman ‘Isi Piringku’ dan inspirasi ragam resep lezat bergizi seimbang.