15 Tahun PT SMI: Komitmen Hadir jadi Lokomotif Pembangunan Berkelanjutan
Tri Yari Kurniawan
Sabtu, 10 Februari 2024 - 14:27 WIB
PT Sarana Multi Infrastruktur alias PT SMI (Persero) genap berusia 15 tahun pada pengujung bulan ini, tepatnya 26 Februari 2024. Di usia yang masih remaja, BUMN yang berada di bawah naungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) itu berkomitmen menjadi lokomotif pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Hal tersebut terlihat dari visi PT SMI menjadi katalis dalam percepatan pembangunan infrastruktur nasional, namun bukan sekadar menyokong proyek atau program sembarangan. Fokusnya pada proyek hijau. Salah satunya dengan mendukung akselerasi transisi energi yang berdampak langsung terhadap masyarakat dan lingkungan.
Komitmen menyokong pembangunan berkelanjutan juga merupakan penugasan dari Kemenkeu, yang memandatkan PT SMI sebagai Energy Transition Mechanism (ETM) Country Platform Manager. Special Mission Vehicle (SMV) di bawah Kemenkeu itu sejak 2022 bertugas sebagai platform dalam mengelola berbagai sumber pendanaan transisi energi di tanah air.
Direktur PT SMI, Edwin Syahruzad, menjelaskan mandat baru sebagai ETM Country Platform Manager membuat PT SMI diharapkan mampu memberikan solusi pembiayaan dan investasi di sektor transisi energi. Mandat ini sejatinya bukanlah yang pertama, dimana sebelumnya PT SMI bersama Kemenkeu pada 2018 meluncurkan platform SDG Indonesia One (SIO) demi mendukung program SDG alias keberlanjutan.
"Dalam perannya mengakselerasi pembangunan proyek-proyek hijau di Indonesia, PT SMI merupakan pelopor dalam pembiayaan berkelanjutan dengan menerbitkan Obligasi Berwawasan Lingkungan. Hal ini menandakan perjalana PT SMI sebagai perusahaan lembaga keuangan pertama yang memberikan perhatian penuh untuk mendukung dan menjaga kelestarian lingkungan," urai Edwin, dalam kata pengantar 'Laporan Obligasi Berwawasan Lingkungan 2023'.
Dalam laporan tersebut, PT SMI mengurai komitmen perusahaan dalam mewujudkan visi sebagai katalis pembangunan nasional secara berkelanjutan. Hal itu dibuktikan dengan penyelesaian sejumlah proyek infrastruktur nasional dari APBN maupun non-APBN. Hingga kini, PT SMI pun terus berinovasi merancang berbagai produk pembiayaan, layanan jasa, dan pendampingan melalui tiga pilar bisnis.
Adapun tiga pilar bisnis itu, pertama ialah pembiayaan dan investasi. Kedua, jasa konsultasi, dan ketiga pengembangan proyek. Kegiatan bisnis dari ketiga pilar itu sangat beragam, sama halnya dengan infrastrukturnya, baik umum maupun sosial meliputi transportasi jalan, energi terbarukan dan konversi energi hingga kesehatan.
Hal tersebut terlihat dari visi PT SMI menjadi katalis dalam percepatan pembangunan infrastruktur nasional, namun bukan sekadar menyokong proyek atau program sembarangan. Fokusnya pada proyek hijau. Salah satunya dengan mendukung akselerasi transisi energi yang berdampak langsung terhadap masyarakat dan lingkungan.
Komitmen menyokong pembangunan berkelanjutan juga merupakan penugasan dari Kemenkeu, yang memandatkan PT SMI sebagai Energy Transition Mechanism (ETM) Country Platform Manager. Special Mission Vehicle (SMV) di bawah Kemenkeu itu sejak 2022 bertugas sebagai platform dalam mengelola berbagai sumber pendanaan transisi energi di tanah air.
Direktur PT SMI, Edwin Syahruzad, menjelaskan mandat baru sebagai ETM Country Platform Manager membuat PT SMI diharapkan mampu memberikan solusi pembiayaan dan investasi di sektor transisi energi. Mandat ini sejatinya bukanlah yang pertama, dimana sebelumnya PT SMI bersama Kemenkeu pada 2018 meluncurkan platform SDG Indonesia One (SIO) demi mendukung program SDG alias keberlanjutan.
"Dalam perannya mengakselerasi pembangunan proyek-proyek hijau di Indonesia, PT SMI merupakan pelopor dalam pembiayaan berkelanjutan dengan menerbitkan Obligasi Berwawasan Lingkungan. Hal ini menandakan perjalana PT SMI sebagai perusahaan lembaga keuangan pertama yang memberikan perhatian penuh untuk mendukung dan menjaga kelestarian lingkungan," urai Edwin, dalam kata pengantar 'Laporan Obligasi Berwawasan Lingkungan 2023'.
Dalam laporan tersebut, PT SMI mengurai komitmen perusahaan dalam mewujudkan visi sebagai katalis pembangunan nasional secara berkelanjutan. Hal itu dibuktikan dengan penyelesaian sejumlah proyek infrastruktur nasional dari APBN maupun non-APBN. Hingga kini, PT SMI pun terus berinovasi merancang berbagai produk pembiayaan, layanan jasa, dan pendampingan melalui tiga pilar bisnis.
Adapun tiga pilar bisnis itu, pertama ialah pembiayaan dan investasi. Kedua, jasa konsultasi, dan ketiga pengembangan proyek. Kegiatan bisnis dari ketiga pilar itu sangat beragam, sama halnya dengan infrastrukturnya, baik umum maupun sosial meliputi transportasi jalan, energi terbarukan dan konversi energi hingga kesehatan.