PLN Energi Primer Indonesia Siapkan Gasifikasi Pembangkit Cluster Sulawesi-Maluku
Tri Yari Kurniawan
Senin, 01 April 2024 - 23:33 WIB
PT PLN (Persero) melalui subholding PLN Energi Primer Indonesia (EPI) membuktikan komitmennya dalam mendukung upaya pencapaian Net Zero Emissions (NZE) melalui program gasifikasi pembangkit. Kali ini, kerja sama dilakukan dalam pengembangan infrastruktur midstream Liquefied Natural Gas (LNG) di wilayah Sulawesi-Maluku.
Sinergi ini diwujudkan dalam penandatanganan Joint Development Agreement (JDA) antara PLN EPI dengan Konsorsium PT AGP Indonesia Utama (AGPIU), PT Suasa Benua Sukses (SBS) dan PT KPM Oil & Gas (KPMOG) di Kantor Pusat PLN, Jakarta pada Selasa (26/3). Hal ini melanjutkan komitmen serupa yang sebelumnya telah dilakukan untuk wilayah Nias dan Nusa Tenggara.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan salah satu upaya strategis menekan emisi karbon menuju NZE di sektor kelistrikan adalah mengurangi emisi karbon. Program gasifikasi pembangkit menjadi langkah strategis yang sekaligus menekan biaya bahan bakar dan ketergantungan atas impor minyak mentah atau solar.
“PLN telah memiliki strategi Accelerated Renewable Energy Development (ARED). Dalam skema transisi energi ini, nantinya sumber listrik PLN akan bersumber dari 75% pembangkit yang bersumber dari energi terbarukan dan 25% bersumber dari pembangkit gas. Untuk itu, peranan gas dinilai krusial dalam era transisi energi,” jelas Darmawan.
Darmawan menambahkan, dengan kerja sama ini, PLN memperkuat kolaborasi strategis dengan para pihak penyedia infrastruktur gas untuk menjamin pasokan gas bagi pembangkit. Karena dengan pasokan energi primer yang kuat, mampu menjamin pasokan listrik yang andal.
Direktur Legal & Human Capital PLN Yusuf Didi Setiarto mengatakan, penandatanganan kerja sama antara PLN EPI dan mitra konsorsium menjadi tahapan penting dalam pengembangan energi primer di Indonesia.
"Kita patut bergembira karena kita secara bertahap menemukan solusi pengembangan rantai pasok LNG melalui penandatanganan kerja sama ini. Seluruh pihak harus berkonsolidasi memetakan tahapan selanjutnya agar program ini dapat terlaksana dengan baik," ujar Yusuf.
Sinergi ini diwujudkan dalam penandatanganan Joint Development Agreement (JDA) antara PLN EPI dengan Konsorsium PT AGP Indonesia Utama (AGPIU), PT Suasa Benua Sukses (SBS) dan PT KPM Oil & Gas (KPMOG) di Kantor Pusat PLN, Jakarta pada Selasa (26/3). Hal ini melanjutkan komitmen serupa yang sebelumnya telah dilakukan untuk wilayah Nias dan Nusa Tenggara.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan salah satu upaya strategis menekan emisi karbon menuju NZE di sektor kelistrikan adalah mengurangi emisi karbon. Program gasifikasi pembangkit menjadi langkah strategis yang sekaligus menekan biaya bahan bakar dan ketergantungan atas impor minyak mentah atau solar.
“PLN telah memiliki strategi Accelerated Renewable Energy Development (ARED). Dalam skema transisi energi ini, nantinya sumber listrik PLN akan bersumber dari 75% pembangkit yang bersumber dari energi terbarukan dan 25% bersumber dari pembangkit gas. Untuk itu, peranan gas dinilai krusial dalam era transisi energi,” jelas Darmawan.
Darmawan menambahkan, dengan kerja sama ini, PLN memperkuat kolaborasi strategis dengan para pihak penyedia infrastruktur gas untuk menjamin pasokan gas bagi pembangkit. Karena dengan pasokan energi primer yang kuat, mampu menjamin pasokan listrik yang andal.
Direktur Legal & Human Capital PLN Yusuf Didi Setiarto mengatakan, penandatanganan kerja sama antara PLN EPI dan mitra konsorsium menjadi tahapan penting dalam pengembangan energi primer di Indonesia.
"Kita patut bergembira karena kita secara bertahap menemukan solusi pengembangan rantai pasok LNG melalui penandatanganan kerja sama ini. Seluruh pihak harus berkonsolidasi memetakan tahapan selanjutnya agar program ini dapat terlaksana dengan baik," ujar Yusuf.