Sekolah Islam Athirah Bukit Baruga Bagikan 1.147 Paket Sembako ke Duafa
Tri Yari Kurniawan
Selasa, 02 April 2024 - 12:23 WIB
Sekolah Islam Athirah Bukit Baruga kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat kurang mampu atau duafa. Kali ini, sekolah binaan Yayasan Hadji Kalla itu membagikan paket sembako sebanyak 1.147 paket atau senilai Rp172.050.000. Jumlah tersebut merupakan paket sembako yang telah terkumpul dari empat unit atau jenjang pendidikan TK, SD, SMP, dan SMA di Bukit Baruga.
Sebelumnya, pihak sekolah membuka peluang donasi bagi siapa saja yang berkeinginan turut andil berbagi paket melalui Sekolah Islam Athirah. Dalam waktu beberapa pekan, pihak sekolah berhasil mengepul donasi hingga ratusan juta rupiah. Donasi terbesar berasal dari orang tua siswa yang diinisiasi oleh Badan Musyawarah Jamiah atau BMJ pada masing-masing unit atau satuan pendidikan.
Selanjutnya, donasi yang terkumpul dibelanjakan berbagai jenis sembako. Kemudian panitia melakukan pengepakan. Setelah dikepak, paket sembako siap untuk dibagikan. Paket yang dibagikan berisi kebutuhan sehari-hari seperti beras, minyak goreng, terigu, gula, sirup, teh, susu, dan berbagai tambahan makanan ringan.
Proses pembagian sembako terbagi dua, ada yang dibagikan langsung ke pinggir jalan, ada pula dengan menggunakan kupon. Kupon dibagikan kepada calon penerima sembako beberapa hari sebelumnya. Bagi pemegang kupon, dapat menukarkan kuponnya pada hari pembagian sembako. Menariknya, pada pembagian sembako ini, siswa lebih banyak mengambil peran daripada guru.
“Melibatkan siswa berbagi sembako di bulan Ramadan adalah langkah yang sangat positif dalam membangun kesadaran sosial dan nilai-nilai kemanusiaan,” kata Wakil Direktur Sekolah Islam Athirah, Mas Aman Uppi.
Aman menambahkan, dengan melibatkan siswa, hal ini akan memberikan kesempatan bagi para siswa untuk belajar tentang empati, solidaritas dan tanggung jawab terhadap sesama. Selain itu, kata Aman, pengalaman tersebut akan membantu siswa untuk mengembangkan rasa syukur atas apa yang mereka miliki dan memahami pentingnya berbagi kepada mereka yang kurang mampu.
“Dengan terlibat kegiatan positif seperti ini, para siswa tidak hanya menjadi pembelajar yang baik, tetapi juga membawa perubahan positif pada diri dan lingkungan mereka,” imbuhnya.
Sebelumnya, pihak sekolah membuka peluang donasi bagi siapa saja yang berkeinginan turut andil berbagi paket melalui Sekolah Islam Athirah. Dalam waktu beberapa pekan, pihak sekolah berhasil mengepul donasi hingga ratusan juta rupiah. Donasi terbesar berasal dari orang tua siswa yang diinisiasi oleh Badan Musyawarah Jamiah atau BMJ pada masing-masing unit atau satuan pendidikan.
Selanjutnya, donasi yang terkumpul dibelanjakan berbagai jenis sembako. Kemudian panitia melakukan pengepakan. Setelah dikepak, paket sembako siap untuk dibagikan. Paket yang dibagikan berisi kebutuhan sehari-hari seperti beras, minyak goreng, terigu, gula, sirup, teh, susu, dan berbagai tambahan makanan ringan.
Proses pembagian sembako terbagi dua, ada yang dibagikan langsung ke pinggir jalan, ada pula dengan menggunakan kupon. Kupon dibagikan kepada calon penerima sembako beberapa hari sebelumnya. Bagi pemegang kupon, dapat menukarkan kuponnya pada hari pembagian sembako. Menariknya, pada pembagian sembako ini, siswa lebih banyak mengambil peran daripada guru.
“Melibatkan siswa berbagi sembako di bulan Ramadan adalah langkah yang sangat positif dalam membangun kesadaran sosial dan nilai-nilai kemanusiaan,” kata Wakil Direktur Sekolah Islam Athirah, Mas Aman Uppi.
Aman menambahkan, dengan melibatkan siswa, hal ini akan memberikan kesempatan bagi para siswa untuk belajar tentang empati, solidaritas dan tanggung jawab terhadap sesama. Selain itu, kata Aman, pengalaman tersebut akan membantu siswa untuk mengembangkan rasa syukur atas apa yang mereka miliki dan memahami pentingnya berbagi kepada mereka yang kurang mampu.
“Dengan terlibat kegiatan positif seperti ini, para siswa tidak hanya menjadi pembelajar yang baik, tetapi juga membawa perubahan positif pada diri dan lingkungan mereka,” imbuhnya.