Pakai REC PLN, Pelanggan Smelter di Sultra Siap Hasilkan Produk dari Energi Hijau
Tim Sindomakassar
Rabu, 22 Mei 2024 - 19:34 WIB
PT PLN (Persero) hadir dalam mendukung daya saing industri dengan pemanfaatan pasokan energi bersih. PLN menyuplai kebutuhan energi hijau pabrik pemurnian atau smelter PT Ceria Metalindo Prima melalui Renewable Energy Certificate (REC) sebesar 7.384 GWh hingga tahun 2030.
Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Jual Beli REC di Kantor Pusat PT PLN (Persero), Senin (20/05). Tidak hanya itu, PT PLN (Persero) juga menunjukan komitmennya dalam mendukung hilirisasi mineral dengan penandatanganan amandemen Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) dengan total daya 514 Mega Volt Ampere (MVA) bersama PT Ceria Metalindo Prima dan PT Stargate Mineral Asia.
Dalam sambutannya, Direktur Retail dan Niaga, Edy Srimulyanti menjelaskan REC merupakan jawaban atas kebutuhan sektor industri dan bisnis dalam mendukung langkah dekarbonisasi. Hal ini selaras dengan upaya Pemerintah dalam mencapai target Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat.
"REC merupakan bentuk layanan PLN untuk memudahkan pelanggan mendapatkan pengakuan internasional atas penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) yang transparan, akuntabel, dan diakui secara global. Setiap sertifikat REC membuktikan bahwa listrik per megawatt hour (MWh) yang digunakan pelanggan berasal dari pembangkit EBT atau nonfosil," ujar Edy.
Selain itu Edy juga menegaskan tugas PLN adalah memastikan pasokan listrik ke seluruh pelosok, mendorong laju pertumbuhan perekonomian hingga menciptakan multiplier effect melalui kesiapan pasokan listrik untuk industri dan bisnis khususnya di tanah air.
Pada kesempatannya, General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Moch. Andy Adchaminoerdin menegaskan PLN berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Tenggara yang terwujud dalam penandatanganan amandemen PJBTL dengan PT Ceria Metalindo Prima dan PT Stargate Mineral Asia.
"Kami menyambut baik saat ini kembali dipercaya untuk berperan dalam menyediakan layanan kelistrikan yang andal, tepat waktu dan yang terpenting adalah dari energi bersih. Terima kasih kepada PT Ceria Metalindo Prima yang juga mempercayakan layanan REC sebesar 7.384 GWh hingga tahun 2030," kata Andy.
Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Jual Beli REC di Kantor Pusat PT PLN (Persero), Senin (20/05). Tidak hanya itu, PT PLN (Persero) juga menunjukan komitmennya dalam mendukung hilirisasi mineral dengan penandatanganan amandemen Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) dengan total daya 514 Mega Volt Ampere (MVA) bersama PT Ceria Metalindo Prima dan PT Stargate Mineral Asia.
Dalam sambutannya, Direktur Retail dan Niaga, Edy Srimulyanti menjelaskan REC merupakan jawaban atas kebutuhan sektor industri dan bisnis dalam mendukung langkah dekarbonisasi. Hal ini selaras dengan upaya Pemerintah dalam mencapai target Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat.
"REC merupakan bentuk layanan PLN untuk memudahkan pelanggan mendapatkan pengakuan internasional atas penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) yang transparan, akuntabel, dan diakui secara global. Setiap sertifikat REC membuktikan bahwa listrik per megawatt hour (MWh) yang digunakan pelanggan berasal dari pembangkit EBT atau nonfosil," ujar Edy.
Selain itu Edy juga menegaskan tugas PLN adalah memastikan pasokan listrik ke seluruh pelosok, mendorong laju pertumbuhan perekonomian hingga menciptakan multiplier effect melalui kesiapan pasokan listrik untuk industri dan bisnis khususnya di tanah air.
Pada kesempatannya, General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Moch. Andy Adchaminoerdin menegaskan PLN berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Tenggara yang terwujud dalam penandatanganan amandemen PJBTL dengan PT Ceria Metalindo Prima dan PT Stargate Mineral Asia.
"Kami menyambut baik saat ini kembali dipercaya untuk berperan dalam menyediakan layanan kelistrikan yang andal, tepat waktu dan yang terpenting adalah dari energi bersih. Terima kasih kepada PT Ceria Metalindo Prima yang juga mempercayakan layanan REC sebesar 7.384 GWh hingga tahun 2030," kata Andy.