World Book Day, BI Sulsel Dorong Adaptasi Literasi Digital
Tri Yari Kurniawan
Jum'at, 31 Mei 2024 - 23:01 WIB
Perpustakaan Lontara Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) memperingati Hari Buku Sedunia atau World Book Day dengan ragam kegiatan positif. Pelaksanaan acara dipusatkan di Baruga Phinisi Lantai 4 Kantor Perwakilan BI Sulsel, Jumat (31/5/2024).
Kepala Perwakilan BI Sulsel, Rizky Ernadi Wimanda, menyampaikan ada banyak kegiatan yang digelar dalam rangka peringatan World Book Day. Di antaranya yakni Insight Talk yang dibawakan oleh Plt Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Prof E Aminudin Aziz serta sharing sessions oleh penulis buku sekaligus artis Natasha Risky.
"Lewat kegiatan ini, diharapkan kita bisa mendapatkan ilmu dan referensi. Selain Insight Talk dan sharing sessions juga ada Book Fair by Gramedia dan Kids Corner," katanya.
Pada kesempatan itu, Rizky menekankan pentingnya mendorong adaptasi literasi digital di era serba teknologi. Olehnya itu, BI sengaja mengusung tema serupa yakni Sinergi Bank Indonesia Mengelola Perpustakaan Guna Mendorong Adaptasi Literasi Digital.
Seiring perkembangan teknologi, harus diakui kontribusi perpustakaan mulai menurun. Digitalisasi membuat perpustakaan tidak lagi menjadi sumber utama dalam mencari informasi. Masyarakat lebih senang mencari informasi dengan berselancar di dunia maya.
Guna menjawab tantangan zaman itu, Rizky menekankan pentingnya adaptasi literasi digital. Sama halnya yang dilakukan Perpustakaan Lontara BI Sulsel. Selain menyiapkan koleksi berkisar 6.400 buku, juga disiapkan layanan digital, baik lewat website maupun aplikasi.
"Digitalisasi membuat perpustakaan tak lagi menjadi sumber utama mencari informasi. Itu mengharuskan kita cepat beradaptasi melakukan perubahan," jelasnya.
Kepala Perwakilan BI Sulsel, Rizky Ernadi Wimanda, menyampaikan ada banyak kegiatan yang digelar dalam rangka peringatan World Book Day. Di antaranya yakni Insight Talk yang dibawakan oleh Plt Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Prof E Aminudin Aziz serta sharing sessions oleh penulis buku sekaligus artis Natasha Risky.
"Lewat kegiatan ini, diharapkan kita bisa mendapatkan ilmu dan referensi. Selain Insight Talk dan sharing sessions juga ada Book Fair by Gramedia dan Kids Corner," katanya.
Pada kesempatan itu, Rizky menekankan pentingnya mendorong adaptasi literasi digital di era serba teknologi. Olehnya itu, BI sengaja mengusung tema serupa yakni Sinergi Bank Indonesia Mengelola Perpustakaan Guna Mendorong Adaptasi Literasi Digital.
Seiring perkembangan teknologi, harus diakui kontribusi perpustakaan mulai menurun. Digitalisasi membuat perpustakaan tidak lagi menjadi sumber utama dalam mencari informasi. Masyarakat lebih senang mencari informasi dengan berselancar di dunia maya.
Guna menjawab tantangan zaman itu, Rizky menekankan pentingnya adaptasi literasi digital. Sama halnya yang dilakukan Perpustakaan Lontara BI Sulsel. Selain menyiapkan koleksi berkisar 6.400 buku, juga disiapkan layanan digital, baik lewat website maupun aplikasi.
"Digitalisasi membuat perpustakaan tak lagi menjadi sumber utama mencari informasi. Itu mengharuskan kita cepat beradaptasi melakukan perubahan," jelasnya.