Kolaborasi Kompas Institute & Kedubes Australia Gelar Workshop untuk Jurnalis Makassar
Tim SINDOmakassar
Kamis, 20 Juni 2024 - 18:54 WIB
Kompas Institute dan Kedutaan Besar (Kedubes) Australia di Indonesia menyelenggarakan workshop untuk jurnalis di Kota Makassar. Kegiatan itu berlangsung di Hotel Santika Makassar, Jalan Sultan Hasanuddin, Kamis (20/6/2024).
Workshop itu diikuti puluhan jurnalis, baik media cetak, media online, media televisi dan media radio. Adapun tema kegiatan yakni 'Meliput Isu-isu Ekonomi di Tengah Dunia yang Berubah'.
Pelaksanaan workshop bertujuan memberikan pemahaman mendalam kepada para jurnalis tentang lanskap ekonomi masa depan. Termasuk mengenai pemahaman teknologi digital, perubahan iklim, serta kerja sama ekonomi regional, khususnya terkait Australia's Southeast Asia Economic Strategy to 2040.
Hadir sebagai narasumber yakni pengamat ekonomi Universitas Hasanuddin (Unhas) Anas Iswanto Anwar membahas ekonomi dan perubahan iklim. Selanjutnya, CEO Titipku Henri Suhardja mengulas ekonomi dan teknologi digital.
Perwakilan Kedutaan Besar Australia di Indonesia Simon Anderson juga didaulat sebagai pemateri secara daring. Ia membawakan materi ekonomi dan perubahan geopolitik kawasan. Workshop ditutup dengan materi strategi menulis isu-isu ekonomi (di tengah perubahan) di media oleh Wakil Kepala Desk Ekonomi Harian Kompas Mukhamad Kurniawan.
Pengamat ekonomi Unhas, Anas Iswanto Anwar, dalam materinya menjelaskan bahwa setiap negara mempunyai tantangan yang berbeda dalam pencegahan perubahan iklim. Nah, Indonesia mempunyai kerentanan yang sangat tinggi karena kondisi geografisnya terhadap perubahan iklim.
Di sisi lain, kata dia, peningkatan emisi GRK Indonesia juga kian tinggi dari tahun ke tahun. Hal tersebut diakibatkan pertumbuhan penduduk Indonesia, dan permintaan akan terhadap yang terus meningkat. "Juga karena konomi Indonesia yang masih sangat tergantung dengan energi fosil,” terangnya.
Workshop itu diikuti puluhan jurnalis, baik media cetak, media online, media televisi dan media radio. Adapun tema kegiatan yakni 'Meliput Isu-isu Ekonomi di Tengah Dunia yang Berubah'.
Pelaksanaan workshop bertujuan memberikan pemahaman mendalam kepada para jurnalis tentang lanskap ekonomi masa depan. Termasuk mengenai pemahaman teknologi digital, perubahan iklim, serta kerja sama ekonomi regional, khususnya terkait Australia's Southeast Asia Economic Strategy to 2040.
Hadir sebagai narasumber yakni pengamat ekonomi Universitas Hasanuddin (Unhas) Anas Iswanto Anwar membahas ekonomi dan perubahan iklim. Selanjutnya, CEO Titipku Henri Suhardja mengulas ekonomi dan teknologi digital.
Perwakilan Kedutaan Besar Australia di Indonesia Simon Anderson juga didaulat sebagai pemateri secara daring. Ia membawakan materi ekonomi dan perubahan geopolitik kawasan. Workshop ditutup dengan materi strategi menulis isu-isu ekonomi (di tengah perubahan) di media oleh Wakil Kepala Desk Ekonomi Harian Kompas Mukhamad Kurniawan.
Pengamat ekonomi Unhas, Anas Iswanto Anwar, dalam materinya menjelaskan bahwa setiap negara mempunyai tantangan yang berbeda dalam pencegahan perubahan iklim. Nah, Indonesia mempunyai kerentanan yang sangat tinggi karena kondisi geografisnya terhadap perubahan iklim.
Di sisi lain, kata dia, peningkatan emisi GRK Indonesia juga kian tinggi dari tahun ke tahun. Hal tersebut diakibatkan pertumbuhan penduduk Indonesia, dan permintaan akan terhadap yang terus meningkat. "Juga karena konomi Indonesia yang masih sangat tergantung dengan energi fosil,” terangnya.