home news

Kongres Nasional XVII Perdoski 2024 Digelar di Makassar

Kamis, 27 Juni 2024 - 19:14 WIB
Ketua Umum Konas XVII Perdoski 2024 Prof dr Anis Irawan Anwar (tengah) didampingi Wakil Sekretaris Konas XVII Perdoski 2024 dr Suci Budhiani memberikan keterangan kepada media di Makassar, Foto: Ist
Perhimpunan Dokter Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski), akan melaksanakan Kongres Nasional (Konas) XVII 2024 di Kota Makassar, Sulsel.

Dokter Kulit dan Kelamin seluruh Indonesia akan menghadiri sejumlah rangkaian acara Kongres Nasional di Hotel Claro Makassar, 3-6 Juli 2024 mendatang.

Ketua Umum Konas XVII Perdoski 2024, Prof dr Anis Irawan Anwar mengatakan, Kongres Nasional ini, merupakan perhelatan terbesar Perdoski yang diadakan setiap tiga tahun sekali.

"Setelah sukses diselenggarakan di Semarang, Kongres Nasional XVII Perdoski tahun 2024 akan dilaksanakan di Makassar, yang dikenal sebagai 'Centre Point of Indonesia'. Selain sebagai ajang pemilihan ketua dan pengurus baru, kongres ini juga menjadi wadah koordinasi berbagai kegiatan kelompok studi, sehingga dipastikan akan dihadiri seluruh dokter spesialis Dermatovenereologi Estetik di Indonesia," ujarnya, Kamis (27/6/2024).

Dikatakan, tema yang diangkat pada Kongres Nasional kali ini adalah 'Tantangan Profesionalisme Dokter Spesialis Dermatovenereologi Estetik secara Holistik di Era 2024'.

"Tema ini dipilih dengan tujuan agar para sejawat spesialis dapat menyadari tantangan yang ada dan melengkapi diri dengan pengetahuan, keterampilan, serta teknologi terkini untuk menghadapi globalisasi dalam bidang dermatologi, venereologi, dan estetik," katanya.

"Kami juga menghadirkan sejumlah pakar dari dalam dan luar negeri yang akan membagikan perkembangan dan penemuan terbaru serta tips praktis dalam bidang dermatologi medis, venereologi, maupun kosmetik. Bidang ilmiah yang terdiri dari workshop, simposium pra-konas, dan konas akan menyajikan ilmu dan keterampilan terkini yang lengkap serta mendalam mengenai berbagai masalah kulit dan kelamin, dilengkapi dengan berbagai studi klinis dan diskusi kasus dengan para pakar," tambahnya.
Baca Selanjutnya
Bagikan artikel ini:
Berita Lainnya
berita lainnya