Perkuat Ketahanan Pangan, Mahasiswa Unhas Hadirkan Inovasi Padi Apung
Tim Sindomakassar
Selasa, 16 Juli 2024 - 21:17 WIB
Mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) yang tergabung dalam Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa) Keilmuan dan Penalaran Ilmiah (KPI) 2024 meluncurkan proyek budidaya padi apung. Inovasi itu merupakan upaya memperkuat ketahanan pangan di Desa Moncongloe, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Proyek ini dilaksanakan melalui sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat setempat pada 13-14 Juli 2024. Tujuannya, meningkatkan produksi padi di daerah tersebut menggunakan teknologi inovatif dan ramah lingkungan.
Ketua Tim PPK Ormawa KPI Unhas dari jurusan Teknik Industri, Raka Anom Fatahilah, menyampaikan Desa Moncongloe dipilih sebagai lokasi pengabdian setelah proses identifikasi oleh tim.
Ia bilang Desa Moncongloe memiliki potensi besar dengan 51,3% dari 4.738 jiwa masyarakatnya berprofesi sebagai petani dan luas lahan sawah mencapai 128 hektar. Namun, masalah serius yang dialami adalah banjir yang merendam sekitar 30 hektare sawah sejak 2022 akibat pembangunan perumahan yang menutup saluran irigasi.
Sebagai respons terhadap masalah ini, Tim PPK Ormawa UKM KPI Unhas menginisiasi Program Galung Mawang: "Padi Apung sebagai Upaya Peningkatan Ketahanan Pangan dalam Mendorong Percepatan Sustainable Development Goals (SDGs)".
Program ini didukung langsung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dengan fokus pada pengabdian masyarakat dan pembinaan organisasi mahasiswa di seluruh Indonesia. Program ini juga dibimbing dan dipantau langsung oleh UKM Keilmuan dan Penalaran Ilmiah (KPI Unhas) dan Universitas Hasanuddin dengan evaluasi bulanan.
"Program ini bertujuan memberikan alternatif pertanian yang adaptif terhadap banjir. Kami menghadirkan inovasi budidaya padi apung sebagai upaya penguatan ketahanan pangan di Desa Moncongloe," jelas Raka.
Proyek ini dilaksanakan melalui sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat setempat pada 13-14 Juli 2024. Tujuannya, meningkatkan produksi padi di daerah tersebut menggunakan teknologi inovatif dan ramah lingkungan.
Ketua Tim PPK Ormawa KPI Unhas dari jurusan Teknik Industri, Raka Anom Fatahilah, menyampaikan Desa Moncongloe dipilih sebagai lokasi pengabdian setelah proses identifikasi oleh tim.
Ia bilang Desa Moncongloe memiliki potensi besar dengan 51,3% dari 4.738 jiwa masyarakatnya berprofesi sebagai petani dan luas lahan sawah mencapai 128 hektar. Namun, masalah serius yang dialami adalah banjir yang merendam sekitar 30 hektare sawah sejak 2022 akibat pembangunan perumahan yang menutup saluran irigasi.
Sebagai respons terhadap masalah ini, Tim PPK Ormawa UKM KPI Unhas menginisiasi Program Galung Mawang: "Padi Apung sebagai Upaya Peningkatan Ketahanan Pangan dalam Mendorong Percepatan Sustainable Development Goals (SDGs)".
Program ini didukung langsung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dengan fokus pada pengabdian masyarakat dan pembinaan organisasi mahasiswa di seluruh Indonesia. Program ini juga dibimbing dan dipantau langsung oleh UKM Keilmuan dan Penalaran Ilmiah (KPI Unhas) dan Universitas Hasanuddin dengan evaluasi bulanan.
"Program ini bertujuan memberikan alternatif pertanian yang adaptif terhadap banjir. Kami menghadirkan inovasi budidaya padi apung sebagai upaya penguatan ketahanan pangan di Desa Moncongloe," jelas Raka.