Aset Perbankan di Sulsel Tembus Rp209 Triliun Periode Agustus 2025
Tri Yari Kurniawan
Rabu, 08 Oktober 2025 - 15:42 WIB
Kepala OJK Sulselbar, Moch. Muchlasin, memaparkan perkembangan sektor jasa keuangan di Sulsel pada acara Temu Responden Survei Kepuasan Stakeholder OJK di kantornya, Rabu (8/10/2025). Foto/Tri YK
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) mencatat kinerja perbankan di Provinsi Sulsel menunjukkan pertumbuhan positif, meski dengan laju pertumbuhan yang lebih moderat.
Kepala OJK Sulselbar, Moch. Muchlasin, menyampaikan total aset perbankan terus bertumbuh. Dari mulai Rp198,96 triliun pada Agustus 2024, Rp203,47 triliun periode Desember 2024, dan Rp209,08 triliun pada Agustus 2025.
"Total aset perbankan tumbuh sebesar 5,09 persen yoy," kata Muchlasin, pada acara Temu Responden Survei Kepuasan Stakeholder OJK di Kantor OJK Sulselbar, Rabu (8/10/2025).
Adapun untuk Dana Pihak Ketiga alias DPK, OJK mencatat pertumbuhan 6,44 persen secara tahunan. Periode Agustus 2025 telah mencapai Rp142,24 triliun.
"Adapun kredit perbankan di Sulawesi Selatan mengalami perlambatan menjadi 4,16 persen, namun tetap didukung dengan kualitas kredit atau NPL di level yang terkendali yaitu 3,07 persen, dan LDR yang tinggi sebesar 120,98 persen, yang mencerminkan fungsi intermediasi yang berjalan optimal," paparnya.
Lebih lanjut, Muchlasin memaparkan terkait portofolio DPK pada Agustus 2025. Tabungan tercatat paling dominan sebesar Rp81,63 triliun dengan share 57,39 persen.
Berikutnya, menyusul deposito sebesar Rp37,56 triliun dengan share 26,41 persen dan giro sebesar Rp23,04 triliun dengan share 16,2 persen.
Kepala OJK Sulselbar, Moch. Muchlasin, menyampaikan total aset perbankan terus bertumbuh. Dari mulai Rp198,96 triliun pada Agustus 2024, Rp203,47 triliun periode Desember 2024, dan Rp209,08 triliun pada Agustus 2025.
"Total aset perbankan tumbuh sebesar 5,09 persen yoy," kata Muchlasin, pada acara Temu Responden Survei Kepuasan Stakeholder OJK di Kantor OJK Sulselbar, Rabu (8/10/2025).
Adapun untuk Dana Pihak Ketiga alias DPK, OJK mencatat pertumbuhan 6,44 persen secara tahunan. Periode Agustus 2025 telah mencapai Rp142,24 triliun.
"Adapun kredit perbankan di Sulawesi Selatan mengalami perlambatan menjadi 4,16 persen, namun tetap didukung dengan kualitas kredit atau NPL di level yang terkendali yaitu 3,07 persen, dan LDR yang tinggi sebesar 120,98 persen, yang mencerminkan fungsi intermediasi yang berjalan optimal," paparnya.
Lebih lanjut, Muchlasin memaparkan terkait portofolio DPK pada Agustus 2025. Tabungan tercatat paling dominan sebesar Rp81,63 triliun dengan share 57,39 persen.
Berikutnya, menyusul deposito sebesar Rp37,56 triliun dengan share 26,41 persen dan giro sebesar Rp23,04 triliun dengan share 16,2 persen.