IIP BUMN Tuntaskan Program Cegah Stunting di Sulsel dan Sulbar
Tim SINDOmakassar
Senin, 23 Oktober 2023 - 18:16 WIB
Ikatan Istri Pimpinan BUMN Koordinasi Wilayah D (IIP BUMN Korwil D) melalui Persatuan Istri Karyawan Karyawati (PIKK) PLN UID Sulselrabar telah menuntaskan menyalurkan 60 paket bantuan cegah stunting bagi anak-anak stunting di Makassar, Sulawesi Selatan serta 75 paket bagi Ibu Hamil di Mamuju, Sulawesi Barat.
Tuntasnya pemberian paket bantuan stunting, telah memperoleh manfaat dari penerimanya. Febrianti, salah satu Ibu dari anak penerima manfaat stunting di Makassar, Sulawesi Selatan menuturkan, bantuan ini sangat penting bagi sang anak sehingga dapat mengoptimalkan tumbuh kembangnya, dengan penambahan berat badan. Oleh karenanya, dirinya mengucapkan terima kasih pada IIP BUMN Korwil D melalui PIKK PLN UID Sulselrabar dalam upaya penanganan stunting di wilayahnya.
“Dengan adanya bantuan ini, Alhamdulilah anak saya menjadi lebih sehat dan berat badan bertambah. Selama tiga bulan ini, sebelumnya ananda memperoleh berat badan 6.7 kg, namun sekarang mengalami penambahan yakni 8.2 kg dari bantuan yg diterimanya. Terima kasih atas bantuannya,” ujar ibunda dari Muh. Dzaki seraya terharu.
Diketahui, IIP BUMN Korwil D telah menyelesaikan bantuan cegah stunting dengan tiga tahap, mulai dari bulan Agustus hingga Oktober 2023 di Makassar, Sulawesi Selatan dan Mamuju, Sulawesi Barat. Dipilihnya kota Makassar bukan tanpa alasan, pada tahun 2022 prevalensi (proporsi dari populasi) balita stunting di Sulawesi Selatan mencapai 27,2%.
Kepala Puskesmas Sudiang Biringkanaya dr. Anwar Rauf, menyampaikan apresiasi atas bantuan dari program cegah stunting yang diberikan oleh IIP BUMN Korwil D. Ia berharap bantuan ini, dapat terus berlanjut dan menyeluruh sehingga dapat membantu kehidupan anak-anak stunting agar semakin sehat di Indonesia.
”Syukur alhamdulilah, bantuan program stunting IIP telah selesai. Kami berharap kepada orangtua akan terus menjaga gizi serta tumbuh kembang anaknya dengan baik. Terimakasih kepada IIP BUMN atas konsistensinya dalam program stunting, semoga bantuan seperti ini, dapat terus berlanjut dan menyeluruh sehingga dapat membantu kehidupan anak-anak stunting agar semakin sehat di Indonesia," ujar Anwar.
Sedangkan dipilihnya Kabupaten Mamuju dikarenakan wilayah ini masuk dalam peringkat 2 stunting tertinggi di Indonesia dengan capaian 33,8%.
Tuntasnya pemberian paket bantuan stunting, telah memperoleh manfaat dari penerimanya. Febrianti, salah satu Ibu dari anak penerima manfaat stunting di Makassar, Sulawesi Selatan menuturkan, bantuan ini sangat penting bagi sang anak sehingga dapat mengoptimalkan tumbuh kembangnya, dengan penambahan berat badan. Oleh karenanya, dirinya mengucapkan terima kasih pada IIP BUMN Korwil D melalui PIKK PLN UID Sulselrabar dalam upaya penanganan stunting di wilayahnya.
“Dengan adanya bantuan ini, Alhamdulilah anak saya menjadi lebih sehat dan berat badan bertambah. Selama tiga bulan ini, sebelumnya ananda memperoleh berat badan 6.7 kg, namun sekarang mengalami penambahan yakni 8.2 kg dari bantuan yg diterimanya. Terima kasih atas bantuannya,” ujar ibunda dari Muh. Dzaki seraya terharu.
Diketahui, IIP BUMN Korwil D telah menyelesaikan bantuan cegah stunting dengan tiga tahap, mulai dari bulan Agustus hingga Oktober 2023 di Makassar, Sulawesi Selatan dan Mamuju, Sulawesi Barat. Dipilihnya kota Makassar bukan tanpa alasan, pada tahun 2022 prevalensi (proporsi dari populasi) balita stunting di Sulawesi Selatan mencapai 27,2%.
Kepala Puskesmas Sudiang Biringkanaya dr. Anwar Rauf, menyampaikan apresiasi atas bantuan dari program cegah stunting yang diberikan oleh IIP BUMN Korwil D. Ia berharap bantuan ini, dapat terus berlanjut dan menyeluruh sehingga dapat membantu kehidupan anak-anak stunting agar semakin sehat di Indonesia.
”Syukur alhamdulilah, bantuan program stunting IIP telah selesai. Kami berharap kepada orangtua akan terus menjaga gizi serta tumbuh kembang anaknya dengan baik. Terimakasih kepada IIP BUMN atas konsistensinya dalam program stunting, semoga bantuan seperti ini, dapat terus berlanjut dan menyeluruh sehingga dapat membantu kehidupan anak-anak stunting agar semakin sehat di Indonesia," ujar Anwar.
Sedangkan dipilihnya Kabupaten Mamuju dikarenakan wilayah ini masuk dalam peringkat 2 stunting tertinggi di Indonesia dengan capaian 33,8%.